Gridhype.id-Sakit hati tentu menjadi hal yang sangat menganggu pikiran.
Bukan hanya menimbulkan rasa sedih, namun sakit hati juga bisa berujung pada gangguan kesehatan.
Adapun salah satu gangguan kesehatan yang bisa terjadi karena sakit hati adalah broken heart syndrome.
Patah hati bisa dialami siapa saja dan penyebabnya bisa sangat beragam, seperti berpisah dengan pasangan, dikhianati oleh teman dekat, dan lain-lain.
Saat dilanda patah hati, kita merasa sedih, stres, dan tidak bersemangat. Sementara itu, stres yang berkepanjangan atau meningkat dari waktu ke waktu, dapat berakibat buruk bagi kesehatan.
Mengenal Broken Heart Syndrome
Ada kondisi yang dikenal dengan namabrokenheart syndrome(sindrom patah hati) atau kardiomiopati Takotsubo.
Dikutip dariHarvardHealth Publishing,broken heart syndromeadalah kondisi melemahnya ventrikel kiri (ruang pompa utama jantung), yang biasanya diakibatkan oleh stres emosional atau fisik yang parah, seperti sakit mendadak, kehilangan orang yang dicintai, kecelakaan serius, atau bencana alam.
Melihat penyebabnya, inilah alasan kondisi ini juga disebut kardiomiopati akibat stres ataubroken heart syndrome.
Orang yang mengalamibroken heart syndromemungkin mengira dirinya mengalami serangan jantung karena kedua kondisi tersebut menyebabkan sesak napas dan nyeri dada.
Namun,broken heart syndrometidak menyebabkan penyumbatan arteri koroner atau kerusakan jantung permanen.
Kondisi ini pun biasanya bisa sembuh dan pulih dengan cepat.
Baca Juga: Tips Kesehatan Jantung, Anggur Hitam Bisa Jadi Alternatif Baik Pelihara Tubuh
Gejala Broken Heart Syndrome
Dilansir dariCleveland Clinic,seseorang mungkin merasakan gejalabroken heart syndromedalam beberapa menit hingga beberapa jam setelah mengalami peristiwa yang membuatnya stres.
Dalam hal ini, pelepasan hormon stres melumpuhkan otot jantung untuk sementara dan menghasilkan gejala yang mirip dengan serangan jantung.
Berikut adalah beberapa gejalabroken heart syndrome:
- Nyeri dada yang parah dan tiba-tiba
- Sesak napas
- Melemahnya ventrikel kiri jantung
- Detak jantung tidak teratur
- Tekanan darah rendah
- Jantung berdebar-debar
- Pingsan
Baca Juga: Jaga Jantung Tetap Sehat dengan 8 Cara Ini, Tekankan Risiko Penyakit yang Mematikan
Sebagian besar, orang yang mengalamibrokenheart syndromeadalah wanita. Kondisi ini biasanya terjadi pada wanita setelah menopause, yakni rentang usia rata-rata 58 hingga 77) tahun.
Wanita memiliki hormon estrogen wanita melindungi jantung dari efek berbahaya saat tubuh mengeluarkan hormon stres.
Namun, karena tingkat estrogen menurun seiring bertambahnya usia, wanita mungkin lebih rentan terhadap efek stres mendadak.
Berikut adalah beberapa faktor risiko yang meningkat kemungkinanbroken heart syndrome:
- Perempuan
- Lebih tua dari 50 tahun
- Pernah mengalami gangguan kejiwaan, seperti kecemasan atau depresi
- Pernah mengalami gangguan neurologis, seperti kejang atau stroke.
Artikel ini telah tayang dikompas.comdengan judulMengenal Broken Heart Syndrome, Masalah Jantung Akibat Patah Hati
(*)