PPKM Resmi Dicabut Meski Covid Masih Berseliweran, Dokter Ahli Penyakit Dalam Tegaskan Hal Ini

Senin, 02 Januari 2023 | 09:00
Dok Nakita.id

Covid-19

Gridhype.id- PPKM yang selama ini diterapkan guna meminimalisasi persebaran Covid-19 telah resmi dicabut.

Pencabutan PPKM di Indonesia lantas menuai beragam komentar publik lantaran virus Corona yang masih berseliweran hingga kini.

Meski PPKM telah dicabut, pada dasarnya masyarakat masih harus memperhatikan keselamatan diri dan orang-orang sekitar dari paparan virus mematikan ini.

Pemerintah resmi mencabut statusPPKM(Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) karena kondisiCovid-19dianggap sudah terkendali.

Keputusan ini berdampak pada sejumlah aturan termasuk kelonggaran akses publik bagi orang positif Covid-19.

Sebabnya, aplikasi PeduliLindungi tidak akan berstatus hitam lagi meskipun orang tersebut sedang terinfeksiCorona.

Kebijakan ini tentunya memicu berbagai respon dari masyarakat termasuk sebagian kalangan yang khawatir soal risiko kesehatannya akan penularan Covid-19.

Agar tidak cemas berlebihan, simak saran dari pakar agar kita dan keluarga bisa menekan risiko penularan di tengah perubahan situasi ini.

PPKM Dicabut Bukan Berarti Penyakitnya Hilang

Dokter penyakit dalam, dr. R.A. Adaninggar Primadia Nariswari, Sp.PD menegaskan jika pencabutan PPKM bukan berarti penyakit Covid-19 sudah benar-benar hilang.

"Harus dipahami dulu kalau penyakitnya tidak hilang, virus masih mutasi sehingga risiko penularannya masih tetap ada," ujarnya kepadaKompas.com.

Menurutnya, ini masa agar kita lebih bertanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri.

Baca Juga: China Bersiap Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19 yang Parah, Indonesia Justru Akan Cabut PPKM Akhir Tahun, Ini Penjelasannya

"Protokol kesehatan, dalam tanda kutip, sekarang lebih santai ya, meskipun kita juga harus tetap berusaha agar kasus terkendali," jelas pakar kesehatan jebolan Universtas Airlangga, Surabaya ini.

Meski demikian, Dokter Ning, demikian ia biasa disapa, mengingatkan publik agar lebih berhati-hati khususnya saat berada di tempat berisiko tinggi.

"Pakai masker di yang risiko penularannya tinggi seperti kerumunan dan ruang tertutup."

Selain itu, orang-orang yang rentan Covid-19seperti lansia dan penderita komorbid perlu tetap melengkapi vaksinasinya.

Kalangan rentan ini paling terancam karena berisiko mengalami gejala berat saat terinfeksi yang mungkin saja menyebabkan kematian.

"Respon imun enggak ada yang bisa tahu ya, jadi lebih baik mereka melengkapi booster," pesan Ning.

Pola hidup sehat yang sudah terbangun di masa pandemi dianjurkan tetap dilanjutkan seperti mencuci tangan dan asupan makanan bernutrisi.

Tak hanya mencegahCorona, kebiasan baik tersebut juga baik untuk menghindari penyakit lainnya seperti infeksi pernapasan maupun pencernaan.

Tes Covid-19 Tetap Dianggap Perlu

Dengan pencabutanPPKM, pemerintah memang tidak lagi mewajibkan tes antigen maupun PCR untuk melakukan kegiatan.

Namun Dokter Ning berpendapat, kita sebaiknya tetap menjalani tes apabila merasakan gejala Covid-19.

"Untuk sekarang, kalau sakit tetap tes dulu, kalau terbukti positif sebaiknya jangan beraktivitas dulu, tujuannya supaya enggak ada penyebaran dulu," pesan pakar kesehatan yang kerap berbagi info di Instagramnya ini.

Baca Juga: Imbas Kasus Covid-19 yang Naik, Pemerintah Perpanjang PPKM di Seluruh Indonesia

Jika memungkinkan, kita perlu menghentikan kegiatan dan fokus pada pemulihan diri ketika sakit akibat Covid-19.

Namun jika kondisinya memaksa dan kita harus tetap beraktivitas, Dokter Ning menyarankan untuk memakai masker ketat sehingga tidak menular kepada orang lain.

"Hal yang paling diingat ya itu, PPKM dicabut bukan berarti penyakitnya hilang malah kita harus lebih berhati-hati," tandasnya.

Artikel ini telah tayang dikompas.comdengan judulPPKM Dicabut Bukan Berarti Covid-19 Hilang, Ini Saran dari Dokter Ahli Penyakit Dalam

Baca Juga: BERITA POPULER: Atta Halilintar Tegas Ogah Beri Izin Aurel Hermansyah Lakukan Hal ini hingga, Kasus Covid-19 Kembali Meningkat PPKM Diperpanjang

(*)

Tag

Editor : Puspita Rahayu

Sumber Kompas.com