GridHype.ID - Keberadaan botol air minum kemasan begitu akrab dengan keseharian kita.
Apalagi air minum kemasan sangat praktis dan mudah didapatkan.
Air minum dalam kemasan botol plastik sudah kian bergeser menjadi hal lumrah dalam kehidupan kita.
Tengoklah, air mineral di atas meja rapat di kantor.
Atau, botol air dalam kotak konsumsi pada acara-acara lingkungan, keluarga, atau pun di sekolah.
Melansir dari Kompas.com, ternyata, sebuah penelitian mengungkap adanya kandungan kecil partikel plastik dalam air minum yang dikemas dalam wadah plastik semacam itu.
Penelitian itu memeriksa 259 air minum dalam kemasan plastik yang dipasarkan di sembilan negara, termasuk Amerika Serikat.
Seperti diberitakan USA Today, dari penelitian itu terungkap, 93 persen botol-botol yang diuji tersebut terbukti mengontaminasi air di dalamnya dengan kandungan mikroplastik.
Riset ini digagas para peneliti di New York State University, Fredonia, bersama lembaga jurnalisme nirlaba, Orb Media.
Ditemukan kandungan rata-rata 10,4 partikel plastik dalam setiap liter air, yang artinya dua kali lebih banyak dari kontaminasi yang ada pada air keran.
Melansir Sajian Sedap dari laman Cancer.org, selama bertahun-tahun, orang telah menyebarkan kabar yang mengklaim bahwa air minum dari botol plastik dapat menyebabkan kanker.
Terutama jika dibiarkan di dalam mobil, atau dibekukan dan digunakan kembali.
Tidak ada bukti ilmiah yang baik untuk mendukung soal kabar ini.
Banyak dari email-email ini memberikan peringatan kepada Universitas Johns Hopkins atau Pusat Medis Angkatan Darat Walter Reed, tetapi kedua institusi tersebut telah membantah keterlibatan apapun.
Email tersebut juga mengklaim bahwa memanaskan, membekukan, atau menggunakan kembali botol air plastik melepaskan bahan kimia dari plastik yang dapat menyebabkan kanker, termasuk dioksin.
Namun, plastik dalam botol air tidak mengandung dioksin sama sekali.
Secara keseluruhan, air dalam botol plastik harus aman untuk diminum, dan tidak kurang dari air dalam botol logam atau jenis wadah lainnya.
Jika mengandung kontaminan di dalamnya, kemungkinan besar akan ditemukan pada konsentrasi kecil.
Namun, bakteri dan jamur dapat tumbuh dalam air kemasan, jadi jika sudah lama dibiarkan, sebaiknya bersihkan dengan air sabun panas, dan biarkan mengering sebelum diisi ulang.
Tapi air yang dibiarkan dalam botol dalam waktu lama tidak aman untuk diminum, apalagi yang sudah pernah dibuka.
Ini karena ketika kita meletakkan mulut kita di tepi botol untuk meminum air, kulit mati, debu, dan keringat yang menutupi kulit kita akan terbawa kembali ke dalam air yang tersisa.
Kita semua tahu bahwa bahkan air liur bisa saja mengandung banyak bakteri, yang semuanya tercampur dengan air di dalam botol.
Jika dibiarkan istirahat sebentar, bakteri tumbuh di dalamnya dan ketika kamu meminum air yang sama lagi, ia menemukan jalan masuk ke dalam tubuh.
Ini dapat menyebabkan banyak masalah yang berhubungan dengan kesehatan.
Lebih buruk lagi ketika Anda berbagi air dengan seseorang yang menderita penyakit menular.
(*)