Pilunya Korban Gempa Cianjur Harus Tidur dengan Belasan Mayat dalam Satu Tenda, Bahu Membahu Memakamkan dengan Cara Seadanya

Minggu, 27 November 2022 | 21:00
tribunnews.com

Ilustrasi gempa Cianjur yang membuat banyak korban.

Gridhype.id-Gempa bumi Cianjuryang terjadi beberapa waktu lalu menyisakan kisah pilu yang menyentuh hati.

Bagaimana tidak,gempa bumi Cianjurtersebut menewaskan ratusan korban jiwa yang meninggal tertimbun reruntuhan.

Salah satu kisah menyedihkan imbasgempa bumi Cianjurdatang dari Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang.

Bukan hanya soal penderitaan mereka tinggal di pengungsian, siapa sangka ada cerita lain yang mengiris hati.

Pasalnya, diketahui bahwa para pengungsi sempat harus tinggal bersama belasan jenazah dalam satu tenda.

Seperti dilansir dariTribun Palu,para pengungsi Desa Cibulakan tersebut harus rela berbagi tempat dengan 11 jenazah.

Hal tersebut tak lain terjadi karena wilayah tersebut terisolasi imbas timbunan longsor karenagempa bumi Cianjur.

Akibatnya, mobil ambulnas tidak dapat membawa jenazah ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan segera.

Salah seorang pengungsi bernama Hj Rosidah menyebut bahwa ratusan rumah warga mengalami rusak parah akibatgempa bumi Cianjur.

Adapun korban selamat kini membangun tenda pengungsian dari terpal dan bahan seadanya.

Bahkan, salah satu terpal yang digunakan diambil dari bekas kegiatan kurban saat Idul Adha lalu.

Setelah guncangan hebat yang meruntuhkan ratusan rumah, satu per satu jenazah ditemukan hingga akhirnya harus tinggal bersama mereka sementara waktu.

Baca Juga: Selalu Siap Siaga! Gempa Berkekuatan Dahsyat Bakal Kerap Terjadi, Ilmuwan Telah Memprediksi Pergerakan Bumi Inilah yang Jadi Pemicu

Rosidah mengatakan bahwa di tenda yang menjadi posko pengungsian tersebut sempat ditinggali 11 jenazah.

Tidak dipungkiri, hal tersebut membuat anak-anak sempat merasa ketakutan.

Akhirnya pada orang tua memindahkan jenazah tersebut ke tempat lain.

"Karena anak-anak trauma, akhirnya kami pisah jenazah ditaruh di ujung belakang sana, sementara warga di depan sini," jelasnya.

Imbas akses jalan yang tidak dapat dilalui, akhirnya warga memutuskan untuk mengubur belasan jenazah tersebut.

Mereka diketahui memandikan jenazah seadanya lantaran air PAM dan listrik mati.

Untuk keperluan tersebut, warga memanfaatkan air parit yang berada persis di belakang posko mereka.

"Karena kalau tidak dikubur bagaimana, kasihan anak-anak trauma melihatnya. Menunggu bantuan tidak tahu kapan tiba," ucapnya.

Sementara itu, bantuan baru bisa sampai ke lokasi mereka pada Selasa (22/11/2022) saat jenazah sudah dikuburkan.

Sementara itu, Plt Kapusdatin Badan Nasional Penanggulangan Bencara (BNPB) Abdul Muhari mengatakan bahwa sebagian besat korban gempa memilih bertahan hidup dan tinggal di reruntuhan rumah mereka.

Muhari menjelaskan bahwa sebagian warga melakukan hal itu guna menjaga barang-barang berharga yang berada di rumah mereka.

"Masih banyak bertahan,itumasalah keamanan, rumah tak bisa ditinggalkan. Kondisi rata-ratarumah mereka itu rubuh atau setengah rubuh. Tapitakut ada yang masukke dalam rumah. Tidak dijaga," papar Muhari dilansir darikompas.tv.

Baca Juga: Dinar Candy Ungkap Detik-detik Penemuan Sang Adik yang Jadi Korban Gempa Cianjur, Kini Boyong Keluarga ke Jakarta

Warga khawatir ada orang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan bencana tersebut untuk kepentingan pribadi mereka.

"Khawatir ada yang manfaatkan harta atau benda penting lainnya milik mereka," papar Muhari.

"Ada sekian banyak rumah rusak saat ini, tentu saja kalau kita bebankan ke aparat kepolisian tiap satu rumah, tidakbisa," paparnya.

Baca Juga: Ada 171 Gempa Susulan Pasca Gempa Cianjur, Ini yang Perlu Dilakukan untuk Menyelamatkan Diri, Tak Perlu Panik!

(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : Kompas.tv, Tribun Palu

Baca Lainnya