Gridhype.ID - Gempa Cianjur yang terjadi pada Senin (21/11/2022) siang tengah menuai simpati publik.
Pasalnya, mengutip Kompas.com, gempa Cianjur dengan M 5,6 itu mengakibatkan ratusan korban meninggal dunia serta ribuan lainnya mengalami luka-luka.
Hingga Rabu sore, akibat gempa Cianjur, korban tewas mencapai 271 orang, korban luka-luka mencapai 2.043 orang, dan jumlah warga mengungsi mencapai 61.908 orang.
Adapun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya gempa susulan pasca gempa Cianjur terjadi.
BMKG mencatat setidaknya ada 171 gempa susulan hingga Rabu (23/11/2022) sore pasca-gempa Cianjur pada Senin (21/11/2022) siang.
Deputi Bidang Geofisika BMKG, Suko Prayitno Adi mengatakan, gempa-gempa tersebut memiliki kekuatan bervariasi.
Tercatat sejak Rabu pagi, ada 3 gempa yang terasa hingga membuat warga panik.
"Sampai pukul 15.00 WIB tadi jumlah gempa susulan 171 gempa"
"Mulai jam 7 pagi sampai sore hari, ada penambahan yang dirasakan 3, namun kekuatannya rendah," kata Suko dalam konferensi pers secara daring, Rabu (23/11/2022).
Mengutip Tribun Cirebon, gempa Magnitudo 3.9, terjadi pukul 11:41:43 WIB, dengan lokasi 8 km Barat Laut Kabupaten Cianjur, kedalaman 1 km.
Gempa ini dirasakan di Warungkondang, Sukaresmi IV MMI. Di Pacet, Cugenang, Ciherang, Kota Cianjur III MMI.
Kemudian gempa magnitudo 2.8 terjadi pukul 12:08:31 WIB, di 8 km Barat Daya Kabupaten Cianjur dengan kedalaman 2 km, dirasakan di Warungkondang II MMI.
Masih pada 23 November 2022, pukul 17:54:08 WIB terasa di wilayah Kota Bogor dan sekitarnya.
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi tektonik ini berkekuatan Magnitudo 3,1.
Episenter terletak pada koordinat 6.69 LS dan 106.7 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 15 km Barat Daya Kota Bogor pada kedalaman 18 km.
Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang, Hartanto, mengatakan gempa bumi Bogor yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Citarik.
Hal tersebut berdasarkandengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
Adapun gempa bumi ini dirasakan di wilayah Sukabumi dan Kabupaten Bogor dengan Skala Intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
"Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut," katanya.
Hingga pukul 18:15 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Nah, agar Anda tidak panik saat terjadi bencana,ada sejumlah upaya untuk menyelamatkan diri saat gempa bumi terjadi.
Baca Juga: Gempa Bumi Cianjur Sebabkan Dampak Luar Biasa, Kepala BMKG Ungkap Faktor Mendalam Dibaliknya
Perlindungan saat terjadi gempa
Mengutip Kompas.com dari Buku Saku Tanggap, Tangkas, Tangguh Menghadapi Bencana dari BNPB proses penyelamatan bisa dilakukan dengan melakukan hal-hal berikut ini:
- Jika sedang berada di dalam ruangan berlindung lah di bawah meja, pintu, atau berdiri di sisi bangunan yang kuat, seperti pojok bangunan yang memiliki kerangka.- Lindungi kepala dari risiko terkena reruntuhan benda keras, seperti menggunakan helm atau bantal.- Lalu, matikan semua peralatan yang menggunakan api dan listrik, demi mengghindari kebakaran atau korsleting.- Jangan gunakan lift, sebagai gantinya keluar lah dari gedung menggungakan tangga darurat.- Setelah sampai di luar ruangan, jangan berdiri di bawah tiang, bangunan yang terlihat rapuh, pohon, atau instalasi listrik.- Perhatikan juga kondisi sekitar, waspadai barang-barang yang ada di sekitar, karena siapa tahu getaran gempa akan menjatuhkan mereka dan menimpa tubuh.
Kemudian, apabila gempa terjadi saat kita sedang menyetir kendaraan, usahakan untuk menghindari persimpangan jalan dan tepikan kendaraan di sebelah kiri. Karena jika tetap melaju kita bisa kehilangan kendali pada kendaraan yang tengah kita bawa.
Selanjutnya, ikuti anjuran dari petugas yang ada.
Baca Juga: Imbas Gempa Bumi Cianjur, Warga Pangandaran Sempat Dilanda Ketakutan: Terasa Pisan...
(*)