Aneka Tips Kesehatan, Mulai Sekarang Jangan Lagi Ngeyel, 2 Kondisi Tubuh ini Dilarang Makan Nasi Putih, Bikin Nyawa Terancam

Jumat, 25 November 2022 | 15:00
Freepik

Deretan artis yang sudah tidak mengonsumsi nasi putih sejak lama

GridHype.ID - Nasi putih merupakan makanan sehari-hari masyarakat Indonesia.

Apalagi beras jadi bahan makanan pokok yang mudah didapat.

Selain itu, beras juga makanan yang harganya tidak terlalu mahal alias terjangkau.

Nasi merupakan makanan pokok sumber karbohhidrat.

Melansir dari Kompas TV, untuk mendapatkan nutrisi yang lengkap bagi tubuh, baiknya tidak hanya mengonsumsi nasi saja, kombinasikan dengan lauk pauk, buah-buahan, dan sayuran.

Namun ada istilah orang indonesia rasanya kurang kenyang jika belum makan nasi.

Kendati demikian, kita tetap perlu memerhatikan asupan makanan yang kita makan.

Berikut akibat konsumsi nasi berlebih:

1.Ketagihan Kandungan indeks glikemik dalam nasi mampu menimbulkan respons ketagihan dalam otak.

2.Kelebihan Gula Darah 100 gram nasi putih sama dengan 86 gram gula , kandungan ini yang menyebabkan diabetes

Baca Juga: Aneka Tips Kesehatan, Dikira Selama ini Baik-baik Saja, Mencampur Mie Instan Campur Nasi Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Mengerikan ini

3.Masalah Pencernaan Nasi putih rendah serat dan kandungan amilum pada karbohidrat susah larut dalam air sehingga menyebabkan sembelit.

4.Cepat Lelah Konsumsi karbohidrat berlebih memicu naiknya gula darah dalam tubuh, ini yang menyebabkan kelelahan, merangsang makan lebih banyak dan berujung obesitas.

Lebih lanjut, sejumlah orang yang memiliki kondisi ini dilarang untuk makan nasi putih.

Melansir dari Sajian Sedap, simak penjelasan beberapa orang yang dilarang makan nasi putih.

1. Penderita Diabetes

Nasi putih tinggi akan karbohidrat dan memiliki indeks glikemik (Glycemic Index/GI) yang tinggi.

Banyak orang meyakini bahwa pasien diabetes tidak boleh mengonsumsi nasi putih karena dianggap memiliki GI yang tinggi.

Adapun GI adalah standar pengukuran seberapa cepat karbohidrat dalam makanan diubah menjadi gula (glukosa) untuk dipakai sebagai energi.

Ukuran ini berupa skala dari 0-100. Gula pasir, misalnya, memiliki angka GI 100 yang artinya karbohidrat dari gula murni sangat cepat diubah oleh tubuh menjadi energi.

Angka GI juga memengaruhi seberapa cepat tubuh memproduksi insulin.

Semakin rendah nilai GI suatu makanan, maka akan semakin kecil pengaruhnya pada peningkatan insulin dan gula darah.

Baca Juga: Aneka Tips Harian, Iseng-iseng Pakai Air Kelapa Ketika Menanak Nasi, Ternyata Perubahan Luar Biasa ini Bakal Kamu Rasakan

Itu sebabnya kenapa orang-orang yang memiliki diabetes sangat dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dengan GI rendah.

Menurut Healthline, sebuah studi di British Medical Journal menemukan bahwa orang-orang yang mengonsumsi nasi putih dalam porsi besar memiliki peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2.

Jika kamu telah didiagnosis diabetes, pada umumnya aman untuk mengonsumsi nasi dalam jumlah sedang.

Usahakan untuk mengonsumsi antara 45-60 gram karbohidrat per porsi makan.

Sebagai gambaran, berdasarkan tabel nilai GI dari Harvard Medical School, per 150 gram nasi putih biasa memiliki GI sekitar 72.

Kamu tidak perlu berhenti sama sekali memangkas konsumsi nasi putih jika memiliki diabetes, meskipun nasi memang memiliki GI yang lumayan tinggi.

2. Obesitas

Bukan rahasia lagi kalau nasi putih selalu dikaitkan dengan penambahan berat badan.

Itu sebabnya, orang yang sudah memiliki obesitas diharapkan sangat menghindari atau mengurangi konsumsi nasi.

Berdasar data Departemen Pertanian Ameriksa Serikat, satu gelas beras terdapat 242 kalori, 53 gram karbohidrat, dan 4.39 gram protein.

Tak hanya itu, kandungan zat lain, seperti zat besi, fosfor, kalium, tiamin, dan folat, ada di dalamnya.

Baca Juga: Aneka Tips Harian, Nasi Dijamin Awet dan Tidak Mudah Basi, Ternyata Rahasianya Hanya Butuh Lakukan Hal Sederhana ini

Artinya, beras yang kerap masyrakat konsumsi hanya memiliki sedikit natrium.

Bahkan, beras sama sekali tidak memilik vitamin C yang akan berdampak tubuh tidak memiliki nutrisi yang cukup.

Selain kekurangan nutrisi, nasi juga bisa membuat seseorang bisa merasa kenyang.

Nah, mungkin ini bisa Anda anggap sebagai lelucon.

Tapi nyatanya, tidak selalu rasa kenyang itu baik untuk tubuh.

Justru, tubuh membutuhkan elemen lain, seperti nutrisi dan vitamin.

Tubuh membutuhkan keduanya untuk tetap fit fan bugar.

Idealnya, seseorang perlu memiliki batas sendiri untuk membatasi seberapa besar porsi untuk mengkonsumsi nasi.

Terlalu banyak makan nasi di setiap waktu pun berakibat pada kenaikan berat badan.

Baca Juga: Nasi Sudah Jadi Bubur, Lesti Kejora Merintih Kesakitan Jadi Korban KDRT, Roy Kiyoshi Sebelumnya Sempat Peringatkan Rizky Billar Soal Kesetiaan

(*)

Tag

Editor : Nabila Nurul Chasanati

Sumber Kompas.com, Sajian Sedap