Korban Meninggal Dunia Akibat Gempa Bumi Cianjur Tercatat Lebih dari 150 Orang, Sebagian Besar Anak-Anak

Selasa, 22 November 2022 | 09:30
Tribunnews.com

Peristiwa gempa bumi yang terjadi Senin (21/11/2022) siang dengan pusat gempa berada di 10 KM barat daya Kabupaten Cianjur,  Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul BREAKING NEWS Gempa Bumi di Cianjur, 46 Orang Meninggal Dunia dan 700 Orang Lainnya Luka-luka, https://jabar.tribunn

Gridhype.id-Kabar duka tengah meliputi masyarakat Indonesia imbas terjadinya gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Seni (21/11/2022).

Akibat gempa bumi tersebut, setidaknya 162 orang terkonfirmasi meninggal dunia.

Sementara itu, dari jumlah tersebut diketahui bahwa mayoritas korban meninggal dunia akibatgempa bumi adalah anak-anak.

Berdasarkan informasi yang disampaikan pada Senin malam pukul 21.30 WIB oleh Ridwan Kamil, terdapat326 warga luka-luka dan 13.784 orang mengungsi.

"Tercatat di call center BPBD ada 162 yang meninggal dunia. Mayoritas yang meninggal dunia adalah anak-anak, kita sangat prihatin," ucapRidwan Kamil dilansir darikompas.com.

Gubernur Jawa Barat yang akrab disapa Emil tersebut menjelaskan bahwa saat kejadian banyak anak yang masih berada di sekolah.

"Nah, per malam ini kita masih mengklasifikasi persentasenya, tapi laporan di lapangan selalu menyebutkan secara kualitatif mayoritas anak-anak," tuturnya.

Bukan hanya korban jiwa, kerugian materiil juga terjadi akibat guncangan gempa bumi tersebut.

Berdasarkan data yang ada, skala kerusakan rumah berada pada rentang 60 hingga 100 persen, berjumla 2.345 unit.

Akibat reruntuhan, terdapat pula 2-3 lokasi jalan yang terisolasi.

Meski demikian, jalan nasional dilaporkan sudah kembali normal dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Sementara itu masih dari sumber yang sama, hingga pukul 16.00 WIB telah terjadi 25 kali gempa susulan yang mengguncang Kabupaten Cianjur.

Baca Juga: Kumpulan Doa Harian, Inilah Doa Ketika Gempa Bumi Terjadi, Dilengkapi Juga dengan Cara Mengantisipasi Gempa

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono.

Daryono mengungkapkan, banyaknya gempa susulan dari pergerakan sesar di zona perbatasan Sukabumi, Cianjur, dan Padalarang.

Kondisi ini terjadi mengingat kategorinya sebagai gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake).

Daryono mengatakan, wilayah Sukabumi, Cianjur, Lembang, Purwakarta, dan Bandung menjadi kawasan rawan gempa secara permanen.

Hasil monitoring BMKG menunjukkan, kawasan ini sering sekali terjadi gempa dengan berbagai variasi magnitudo dan kedalaman.

Kompleksitas terlihat dari cukup banyaknya keberadaan sesar, meliputi sesar Cimandiri, sesar Padalarang, sesar Lembang, dan sesar Cirata.

"Tapi gempa (yang) tidak menimbulkan bencana bisa diantisipasi dengan bangunan yang kuat. Terjadinya korban meninggal dan lain-lain, itu bukan (karena) gempa, (tapi karena) struktur bangunan," ujar Daryono.

BMKG mencatat terjadi 25 gempa susulan pasca gempa dengan magnitude (M)5,6 Cianjur, Jawa Barat. Magnitudo gempa susulan terbesar 4 dan magnitudo terkecil 1,8.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,5 Mengguncang Banten dan Sekitarnya, 3 Rumah di Sukabumi Rusak

(*)

Tag

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber Kompas.com