Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Para Korban Diduga Menganut Paham Apokalptik, Apa Itu?

Senin, 14 November 2022 | 19:00
Tribunnewsbogor.com

Olah TKP satu keluarga tewas di rumah Kalideres

GridHype.ID -Belum lama inimuncul kabar mengejutkan yakni satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat.

Tepatnya, 4 mayat satu keluarga ditemukan tewas di Rumah Citra Garden Extension Blok AC5/7, RT 7/15, Kalideres, Jakarta Barat (10/11/2022) sore.

Penyebab kematian itu punterjadi karena para anggota keluarga ini diduga kelaparan.

Sebagai informasi dari GridHealth.ID, satu keluarga tewas di Kalideres ini terdiri atas empat orang yakni pasangan suami istri, anak, dan ipar dengan inisial masing-masing, suami RG (71), istri RM (66), anak DF (42), dan ipar BG (68).

Motif di balik satu keluarga tewas dengan perut kosong itu belum dapat dipastikan.

Hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan terkait penyebab tewasnya satu keluarga tersebut.

Hal ini lantaran tak ada saksi dan barang bukti yang kuat.

Tak ada bercak darah maupun tanda penganiayaan di tubuh para korban.

Namun, sejumlah kejanggalan ditemukan oleh pihak kepolisian di rumah tersebut.

Di rumah korban, tak ditemukan bahan makanan maupun air minum.

Penyidik pun kesulitan lantaran diketahui korban sangat tertutup dengan lingkungan.

Baca Juga: Fakta Mulai Terungkap, Kerabat Keluarga Tewas di Kalideres Beberkan Hal Ini, Sangsi Kelaparan Jadi Penyebab Kematian

Tentunya, kejadian ini sempat menyita perhatian publik dan beberapa para ahli.

Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menyampaikan analisanya terkait apa dugaan penyebab tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.

Suami istri serta anak perempuan dan ipar ditemukan tak bernyawa dalam keadaan lambung kosong dan tak ditemukan makanan dan air minum di rumah tersebut.

Selain itu kulkas di rumah mereka juga tak ada makanan.

Adrianus Meliala menduga empat anggota keluarga yang tewas tersebut memiliki keyakinan apokaliptik atau keyakinan terhadap akhir dunia.

“Jangan-jangan dari keempatnya penganut paham akhir dunia atau apokaliptik dan mencabut nyawa dengan cara yang ekstrem,” ujar Adrianus, Sabtu (12/11/2022).

Adrianus menyebut, tewasnya satu keluarga semata-mata karena kelaparan dan tidak punya uang untuk makan adalah sangat tidak mungkin.

Adrianus Meliala justru menilai ada unsur kesengajaan dalam peristiwa ini.

“Saya bayangkan bunuh diri dengan melaparkan diri tetapi saya tidak yakin orang mampu melakukan tindakan seperti itu karena pasti lama dan menyakitkan,” ujarnya, dikutip TribunJatim.com dari TribunJakarta.

“Tentu ada motif ya kenapa seperti itu, harus menunggu hasil autopsi yang akurat,” ucapnya.

Adrianus menilai, skenario pelaparan semakin mungkin sebab ketika ada pihak yang mendorong kelaparan itu terjadi, barulah pihak ketiga mengakhiri hidupnya dengan cara tertentu.

Baca Juga: Miris! Otot Keempat Jenazah Mengecil, Polisi Duga Penyebab Kematian Satu Keluarga di Kalideres Lantaran Kelaparan

Paham apokaliptik ini tentunya jadi satu tanda tanya bagi orang awam.

Apokaliptik sendiri merupakan aliran yang percaya akan datangnya penghakiman Allah, karena dunia ini sudah jahat dan akan digantikan oleh dunia baru.

Dalam dunia baru itu yang baik akan dianugerahi kebaikan, sedangkan yang jahat akan dihukum.

Menurut pandangan aliran ini, Kerajaan Allah adalah sebuah kenyataan pada akhir zaman.

Dunia ini atau zaman ini sudah terlalu jahat dan jelek.

Setelah zaman yang jahat ini hilang lenyap dibinasakan oleh Allah, maka Kerajaan Allah akan menjadi kenyataan di bumi baru dan langit baru yang dijadikan Allah.

Mengutip Kompas.com, polisi pun masih mencari tahu mengapa tidak ditemukan bahan makanan di rumah tersebut.

Namun, polisi menemukan ada struk belanjaan dan menu makanan di dalam rumah tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Kanit Reskrim Polres Jakarta Barat, Kompol Haris Kurniawan.

Polisi juga menemukan banyak bedak bayi yang baru dibeli berada di dalam rumah.

Padahal di rumah tersebut tidak ada usia balita.

Baca Juga: Sekeluarga Ditemukan Tewas Membusuk di Kalideres, Polisi Bongkar Kondisi Otot Korban yang Sampai Mengecil

Selain bedak bayi, polisi juga menemukan kapur barus.

"Kapur barus kan ada ditemukan di TKP (tempat kejadian perkara), dokter mengatakan bahwa kapur barus bisa menyerap bau," kata Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar, Sabtu (12/11/2022).

Meski demikian, Syafri tidak bisa memastikan apakah kapur barus tersebut sengaja digunakan untuk menghilangkan bau jenazah.

Keluarga mapan

Sementara mengutip dari Tribunnews.com, ketua RT07/15 Perumahan Citra Garden I Ekstension, Asiung mengungkap empat korban sebetulnya berasal dari keluarga mapan.

Hal itu terlihat dari sejumlah harta benda yang dimiliki keluarga tersebut mulai dari rumah hingga kendaraan roda dua dan roda empat.

"Saya katakan ini keluarga mapan, punya mobil punya motor dan bukan keluarga penerima bansos (bantuan sosial)," jelas Asiung kepada wartawan, Minggu (13/11/2022).

Selain itu, dikatakan Asiung terkait kepemilikan mobil dan motor itu tak hanya diketahui oleh dirinya saja, warga sekitar pun disebutnya juga mengetahui perihal harta yang dimiliki satu keluarga tersebut.

Sementara itu, Asiung juga kerap beberapa kali melihat KM (66) yang merupakan istri sekaligus korban tewas bersama DF (42) anaknya berbelanja keperluan dapur.

"Punya mobil dan motor yang kadang kadang sebelum kejadian suka ke pasar ibu dan anak ini," ucapnya.

Baca Juga: Innalillahi, Satu Keluarga Tewas di Kalideres, 3 dari Empat Jenazah Ternyata Diberi Kapur Barus

(*)

Editor : Helna Estalansa

Sumber : Tribunnews.com, GridHealth.ID

Baca Lainnya