Waspada Stroke Mata, Kenali Penyebabnya Jika Tak Ingin Alami Kebutaan Permanen

Kamis, 10 November 2022 | 16:15
Edukasi Kompas

Cara menjaga kesehatan mata agar tetap sehat selama WHFH bisa dengan ikan ini

GridHype.ID - Mungkin beberapa orang beranggapan bahwa stroke hanya bisa menyerang otak.

Namun perlu kamu tahu, stroke juga bisa menyerang mata yang disebabkan oleh penyumbatan aliran darah pada pembuluh arteri mata.

Stroke mata atau yang dikenal dengan infark retina, stroke arteri retina, atau anterior ischemic optic neuropathy (AION) disebabkan oleh penyumbatan pada pembuluh darah di retina.

Pembuluh darah berfungsi untuk membawa nutrisi dan oksigen ke semua bagian tubuh.

Ketika pembuluh darah menyempit atau tersumbat oleh sumbatan, suplai darah akan berkurang atau tidak ada sama sekali.

Hal ini akan menyebabkan kerusakan serius pada area yang terkena serangan stroke mata.

AION menghambat pasokan darah ke retina, yaitu lapisan di bagian dalam mata yang menyampaikan sinyal cahaya ke otak, sehingga kamu bisa melihat benda-benda di sekitar.

Jika pembuluh pada retina yang tersumbat, maka cairan dari pembuluh tersebut akan bocor ke retina sehingga akan terjadi pembengkakan.

Kondisi ini dapat menimbulkan kerusakan pada retina, sehingga penderitanya mengalami berbagai gangguan penglihatan bahkan berisiko besar mengakibatkan hilangnya daya lihat atau kebutaan secara permanen.

Jenis-jenis stroke mata

Tergantung dari jenis yang dialami, gejala dan cara mengobati dari kondisi mungkin bisa berbeda.

Berikut adalah 4 tipe stroke mata yang perlu kamu ketahui:

1. Oklusi arteri retina sentral

Tipe ini terjadi akibat adanya penyumbatan pada aliran darah utama yang menuju ke saraf mata.

Akibatnya, saraf mata jadi kekurangan oksigen dan asupan nutrisi.

Gejala yang dirasakan umumnya berupa penurunan penglihatan menyeluruh.

Baca Juga: Aneka Tips Kesehatan, Kenali Penyakit Makula Ancam Penglihatan yang Berisiko Kebutaan

Penurunan kemampuan melihat terjadi pada salah satu mata secara mendadak, tanpa disertai mata merah ataupun rasa nyeri.

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko oklusi arteri retina sentral, antara lain:

* Tekanan darah tinggi.* Riwayat stroke.* Kebiasaan merokok.* Obesitas.

Pada jenis stroke mata ini, penanganan harus dilakukan cepat dalam waktu kurang dari 24 jam.

Penanganan yang cepat dapat mempersempit kemungkinan terjadinya kerusakan saraf permanen yang berujung kebutaan.

Penanganan dapat dilakukan dengan menggunakan obat minum, obat tetes, tindakan operasi, atau kombinasi ketiganya.

2. Oklusi arteri retina cabang

Tipe yang satu ini terjadi karena sumbatan pada salah satu dari aliran darah cabang.

Akibatnya, gangguan penglihatan bersifat sebagian, atau hanya pada salah satu area (atas/bawah/kiri/kanan).

Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk jenis stroke mata ini meliputi pemeriksaan darah lengkap, tes gula darah, dan tes fungsi jantung atau EKG untuk mencari kemungkinan penyebab dari sumbatan.

Pengobatan untuk jenis stroke mata ini tidak seagresif seperti pada oklusi arteri retina sentral.

Pengobatan biasanya lebih bertujuan untuk mencegah kekambuhan gejala stroke di kemudian hari.

3. Oklusi vena retina sentral

Jenis stroke ini terjadi ketika penyumbatan terjadi pada aliran darah balik dari retina ke jantung.

Oklusi vena retina sentral lebih sering ditemui daripada kelainan pada arteri retina.

Stroke mata oklusi vena retinal sentral terdiri atas 2 tipe, yaitu:

Iskemik, apabila sumbatan terjadi secara menyeluruh.

Non-iskemik, apabila sumbatan hanya terjadi sebagian.

Baca Juga: Aneka Tips Harian, AWAS Jangan Kalap di Masa Promo 11.11, IniTips Berburu Barang Bagus tapi Murah Saat Belanja Online

Gejala yang timbul dapat berupa penurunan penglihatan mendadak ataupun penurunan penglihatan yang terjadi secara perlahan.

Beberapa kondisi tambahan yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena oklusi vena retina sentral, antara lain:

* Riwayat glaukoma.* Penggunaan kontrasepsi oral.* Penggunaan obat-obatan diuretik.

Pengobatan untuk stroke mata ini dilakukan dengan menggunakan laser ataupun suntikan pada mata untuk mengurangi kemungkinan komplikasi stroke.

4. Oklusi vena retina cabang

Sedikit berbeda dengan tipe lainnya, sebagian besar penderita stroke mata ini tidak menyadari mengalaminya.

Gejala penurunan penglihatan baru akan terasa apabila sumbatan terjadi di pembuluh darah balik yang mengaliri pusat dari penglihatan (makula).

Lebih dari 70% penderita jenis stroke ini lebih dulu memiliki riwayat tekanan darah tinggi.

Pengobatan yang dilakukan biasanya bertujuan untuk mengendalikan tekanan darah, kadar kolesterol, dan mencegah komplikasi.

Tanda-tanda & gejala stroke mata

Gejala yang timbul dapat terjadi secara perlahan selama berjam-jam atau berhari-hari, atau bisa terjadi tiba-tiba.

Perlu kamu perhatikan, AION tidak selalu berdampak pada kedua mata.

Penyumbatan pembuluh darah bisa hanya memengaruhi salah satu mata saja.

Inilah beberapa gejala yang mungkin timbul:

Pandangan seperti berkunang-kunang, atau muncul bintik-bintik putih pada penglihatan.

Nyeri atau rasa tertekan pada mata.

Penglihatan kabur yang terus memburuk di sebagian atau seluruh penglihatan.

Kehilangan penglihatan seluruhnya dapat terjadi secara perlahan atau tiba-tiba.

Jika kamu mengalami gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter mata.

Tanpa pengobatan yang cepat dan tepat, stroke pada mata dapat menyebabkan Anda kehilangan penglihatan (kebutaan) secara permanen.

Baca Juga: Bertengkar Hebat dengan Anang Hermansyah, Ashanty Akui Pernikahannya Sempat Terancam Bubar

Penyebab stroke mata

Stroke mata terjadi karena adanya penyumbatan aliran darah yang merusak retina.

Penyumbatan ini biasanya terjadi karena penyempitan pembuluh darah atau adanya pembekuan darah.

Sayangnya, sampai saat ini belum diketahui secara pasti mengapa organ mata yang bisa terpengaruh kondisi ini.

Meskipun AION bisa disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah yang mengalirkan nutrisi, namun lebih sering disebabkan oleh kurangnya tekanan atau perfusi jaringan.

Tekanan darah relatif berubah terhadap tekanan mata dan tekanan darah yang berkurang.

Kondisi ini juga dapat menyebabkan terputusnya pasokan nutrisi dan oksigen ke saraf optik.

Akibatnya, jaringan saraf optik akan rusak sehingga kehilangan penglihatan.

Penyakit kardiovaskular juga turut meningkatkan risiko dari kondisi ini.

Pada beberapa pasien dengan penyakit kardiovaskular, tekanan darah bisa turun dengan cepat saat tidur.

Kondisi ini dapat mengurangi sirkulasi darah melalui arteri mata yang meningkatkan kemungkinan AION.

Salah satu dampak stroke mata yang sangat berbahaya dikenal sebagai AION arteritik.

Ini disebabkan oleh kondisi yang dikenal sebagai arteritis sel raksasa (GCA).

GCA menyebabkan peradangan pada arteri optik berukuran sedang dan besar serta saraf kulit kepala.

Sementara penyebab GCA hingga sekarang belum diketahui.

Jika kamu mengalami kehilangan penglihatan mendadak, segera menghubungi dokter mata.

Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengetahui apakah Anda terkena stroke mata.

Dokter mata akan melebarkan pupil mata dengan obat tetes mata yang memungkinkan untuk pemeriksaan retina lebih menyeluruh dan melihat ada tidaknya tanda-tanda kerusakan.

Baca Juga: Adiknya Dihujat dan Difitnah, Kakak Dewi Perssik Sampai Temui Haters Gara-gara Muak Permintaan Maaf Tidak Tulus dari Hati

Pengobatan untuk stroke mata

Dalam beberapa kasus, seseorang dapat memperoleh kembali beberapa penghlihatannya dari waktu ke waktu.

Sebuah studi di American Journal of Ophthalmology menemukan bahwa kehilangan penglihatan dapat terjadi pada banyak penderita, tergantung pada jenis stroke mata yang mereka miliki.

Penggunaan kortikosteroid telah terbukti menjadi pengobatan stroke mata yang berhasil meningkatkan daya lihat penderita apabila dilakukan sedari awal.

Maka dari itu, sangat penting untuk segera mengunjungi dokter jika mengalami gangguan penghlihatan secara tiba-tiba.

Pengobatan stroke mata ini dapat mengurangi kebocoran pada pembuluh darah, mengatasi pembengkakan sekaligus meningkatkan sirkulasi aliran darah.

Namun pengobatan ini lebih umum dilakukan pada kasus AION yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah dan peradangan saraf mata.

Beberapa dokter mungkin juga meresepkan obat untuk menurunkan tekanan mata dengan harapan dapat meningkatkan aliran darah ke saraf optik.

Beberapa pengobatan lainnya yang dianjurkan oleh dokter mata dalam beberapa jam setelah gejala timbul, seperti:

Bernapas dalam (menghirup) campuran karbon dioksida dan oksigen, hal ini dapat membuat arteri retina melebar.

Membuang sebagian cairan dari mata agar sumbatan menjauh dari retina.

* Obat penghancur bekuan atau gumpalan dalam darah.* Obat suntik mata seperti kortikosteroid atau anti-vascular endothelial growth factor.* Terapi laser.* Oksigen tekanan tinggi atau hiperbarik.

Kondisi lain yang menyebabkan timbulnya pembekuan darah juga harus diobati.

Semakin cepat pengobatan yang diberikan, semakin besar kesempatan Anda untuk menyelamatkan penglihatanmu.

Beberapa pasien dapat melihat kembali setelah mengalami kondisi ini, meski penglihatan sering kali tidak sebaik dulu.

Baca Juga: Kumpulan Doa Harian, Ini Doa agar Pikiran Tenang dan Hati Tidak Gelisah Lagi

Editor : Nailul Iffah

Sumber : hellosehat