Aneka Tips Kesehatan, Nggak Cuma Daging Merah dan Olahannya, Sejumlah Makanan ini Patut Dihindari Penyebab Asam Urat Tinggi

Sabtu, 05 November 2022 | 15:00
https://www.freepik.com/free-photo/man-bent-her-head-grabbed-him-her-after-exercise_8351815.htm#quer

Jenis makanan yang bisa jadi pemicu asam urat.

GridHype.ID - Serangan asam urat bisa terjadi kapan dan dimana saja.

Serangan asam urat bahkan bisa menyebabkan rasa nyeri yang tak tertahankan dan sensasi tidak nyaman di area persendian.

Hal ini biasa dirasakan oleh pasien yang mengalami penumpukan kristal asam urat di bagian sendi dan jaringan tubuh dalam jangka panjang.

Bahkan rasa nyeri yang datang ini bahkan menganggu aktivitas harian kita.

Penderita biasanya menghentikan aktivitas sejenak agar kondisinya tidak makin parah.

Nyeri akibat asam urat tinggi terkadang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Gejala ini perlu segera diatasi agar serangan asam urat bisa mereda dalam waktu cepat dan kondisinya tidak mengakibatkan nyeri hebat.

Banyak cara untuk meredakan nyeri asam urat ini.

Apalagi jika tidak segera diobati, episode berulang nyeri asam urat bisa berakibat ke bagian tubuh lain.

Melansir dari GridHealth.ID, kemungkinan mengalami episode berulang yang bermutasi menjadi bentuk lain dari asam urat, seperti asam urat tophaceous yang mengikis dan merusak sendi dan dapat mengakibatkan endapan di mata.

Baca Juga: Aneka Tips Kecantikan, Modalnya Hanya Oleskan Bahan Dapur ini ke Wajah 2 Kali Sehari, Flek Hitam Auto Terhempas Nggak Perlu Beli Skincare Lagi

Dari perspektif naturopati, perubahan pola makan adalah suatu keharusan untuk mengurangi kadar asam urat.

Tindakan pencegahan seperti menurunkan berat badan, berolahraga dan menyesuaikan obat-obatan penting untuk membantu mengendalikan asam urat.

Namun, diet seimbang adalah rekomendasi nomor satu untuk menghindari asam urat, termasuk menghindari makanan/minuman pemicu asam urat.

Agar tidak makin parah, sebaiknya kita tetap menjaga kondisi tubuh kita.

Simak sejumlah makanan yang dapat memicu asam urat.

1. Daging Merah

Tinggi purin, daging merah dari daging sapi dan domba dapat menyebabkan penumpukan asam urat.

Daging gelap dari hewan buruan seperti kelinci, kanguru atau daging rusa juga merupakan makanan yang harus dikurangi.

Sebagai gantinya, cobalah untuk menjaga asupan daging dalam porsi kecil beberapa kali seminggu, dan perkenalkan lebih banyak makanan nabati ke dalam makanan.

2. Ikan yang berminyak

Ikan seperti sarden, tuna, teri, dan salmon harus dibatasi karena mengandung purin yang tinggi. Tukar ke ikan putih yang tidak akan terlalu bermasalah.

Baca Juga: Aneka Tips Kesehatan, Nggak Perlu Bergantung pada Obat, Pengidap Asam Urat Wajib Hindari Sayuran yang Punya Kandungan Purin Tinggi

3. Daging organ/jeroan

Meskipun bukan item yang paling populer di menu, mereka cukup umum bagi kita untuk mengetahui bahwa mereka dapat memicu asam urat.

Jeroan, hati dan ginjal perlu dikurangi atau dihilangkan dari makanan kita untuk menurunkan risiko asam urat tinggi.

4. Daging olahan

Daging deli yang tinggi nitrat, natrium dan lemak jenuh dapat memicu asam urat.

Sebagai gantinya, pilihlah daging yang diawetkan secara alami seperti Parma ham atau bacon dan salami yang dibuat secara tradisional, secukupnya.

5. Lemak jenuh

Daging yang kita bahas sebelumnya akan menjadi salah satu makanan yang harus dihindari untuk mengurangi lemak jenuh, tetapi tambahkan juga produk susu berlemak tinggi ke dalam daftar.

6. Buncis

Meskipun tidak berisiko seperti daftar lainnya, buncis mengandung purin dalam jumlah sedang. (Jamur, kacang polong, kembang kol, asparagus, dan kacang fava juga mengandung jumlah yang sama).

Bergantung pada seberapa tinggi level asam urat kita, kita mungkin ingin mengurangi asupan ini sambil mengurangi peradangan di tubuh mereda.

Meskipun daftar ini mungkin tampak ekstrem, dan terasa seperti memotong sebagian besar makanan lezat, hidup dengan rasa sakit kronis (atau ketakutan akan serangan lain)tentu lebih menyakitkan.

Cobalah menghilangkan atau mengurangi satu makanan secara perlahan (dimulai dengan apa yang kita tahu paling memicu serangan di masa lalu, ini bisa berbeda dari orang ke orang).

Sementara itu, mengutip dari Kompas.com dari laman Arthritis Health, berikut hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi nyeri akibat serangan asam urat dengan cepat.

Baca Juga: Pengidap Asam Urat Bisa Bersorak Girang, Coba Minum Air Daun Salam dan Sereh yang Direbus 20 Menit Tiap Hari, Manfaatnya Bakal Terasa Seminggu Lagi

1. Minum obat pereda nyeri

Obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen atau naproxen dapat membantu meredakan nyeri akibat serangan asam urat.

Hindari mengonsumsi aspirin atau obat lain yang mengandung asetilsalisilat karena kandungan itu bisa memperburuk kondisi asam urat yang dialami.

Atau jika sudah pernah mengalami serangan asam urat sebelumnya dan dokter meresepkan obat untuk mengobati nyeri, maka salah satu cara paling cepat adalah mengonsumsi obat dari dokter.

2. Kompres dengan es

Terapi dingin atau kompres dengan air es dapat membantu mengurangi peradangan sekaligus bertindak sebagai pereda nyeri.

Ketika bagian persendian mulai terasa nyeri, kompres bagian tersebut dengan es batu yang sudah dibalut kain selama 10 - 20 menit.

Lakukan cara ini sampai nyeri yang dialami mulai berkurang dan mereda.

3. Tetap terhidrasi

Memenuhi kebutuhan cairan tubuh dapat membantu ginjal membuang kadar asam urat di dalam darah.

Usahakan untuk minum banyak air dan hindari segala macam pemicunya seperti minuman atau makanan tinggi purin agar gejala asam urat dapat diminimalisir.

4. Usahakan agar tidak panik

Tak perlu panik jika nyeri sendi akibat asam urat muncul secara tiba-tiba.

Sebab, pikiran dan tubuh yang tidak stres atau cemas dapat membantu meringankan nyeri yang dialami dengan cepat.

Maka dari itu, usahakan untuk tetap tenang dan lakukan beberapa cara di atas untuk mempercepat pemulihan nyeri.

Baca Juga: Pengidap Asam Urat Bisa Bersorak Girang, Coba Minum Air Daun Salam dan Sereh yang Direbus 20 Menit Tiap Hari, Manfaatnya Bakal Terasa Seminggu Lagi

(*)

Editor : Nabila Nurul Chasanati

Sumber : Kompas.com, GridHEALTH

Baca Lainnya