GridHype.ID - Pembunuhan wanita di Bekasi hingga kini masih jadi sorotan.
Apalagi sedikit demi sedikit kasus ini menemukan titik terang.
Sosok Christian Rudolf Tobing disebut-sebut menjadi dalang pembunuhan.
Bahkan usai melakukan pembunuha, wajah sang pelaku terekam di CCTV di lift apartemen.
Sosok pelaku tersebut terekam tengah cengar-cengir dan diduga hendak membuang sang mayat.
Mengutip dari Kompas.com, Video rekaman CCTV itu menjadi sorotan di media sosial, pelaku diduga membuang mayat korban dengan troli.
Dalam rekaman CCTV yang diunggah oleh akun Instagram @jakjour810, terlihat seorang pria yang berdiri sendiri di dalam lift.
Kemudian saat sampai di lantai 18, lift terbuka dan masuk pria berkepala plontos yang mengenakan jersey singlet warna putih.
Pria itu mendorong troley berisikan tas warna biru dan juga dua guling, sedangkan di bawahnya terdapat barang yang dibungkus kresek hitam besar.
Sementara itu, menurut penyelidikan kepolisian, menyebut motif pembunuhan AYR atau Icha (36).
Polisi menyebut motif sementara pembunuhan AYR atau Icha (36) karena sakit hati.
"Dari hasil pemeriksaan sementara, Tersangka mengaku sakit hati.
Tersangka menyimpan dendam terkait masalah di circle pertemanan mereka," ujar ucap Hengki.
Meski begitu, Hengki mengatakan tim penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih melakukan pendalaman terhadap tersangka. Pasalnya, ada sejumlah barang milik korban yang hilang.
"Penyidik masih mendalami masalah motif ini, karena ada barang-barang korban yang hilang," ungkapnya.
Sementara itu, terkuak bahwa sosok pelaku Christian Rudolf Tobing merupakan terapis anak berkebutuhan khusus.
Melansir dari Wartakotalive.com, sebelum terjadi pembunuhan, Rudolf Tobing ternyata menjalin komunikasi ubtens dengan sang korban, AYR alias Icha (36).
Icha merupakan teman Rudolf Tobing, namun wanita itu pernah menyakiti hati mantan pendeta tersebut.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi menyebut sebelum membunuh Icha, tersangka ternyata mengincar korban lain yang juga merupakan rekannya berinisial H.
"Korban yang jadi target utama itu yang inisial H, tapi yang bersangkutan sulit dihubungi," kata Hengki.
Sementara itu, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indriwienny Panjiyoga mengatakan, Rudolf sempat mencoba menemui H.
Tersangka saat itu menghubungi adik H untuk mengetahui keberadaan temannya tersebut.
"Pelaku coba menghubungi calon korban melalui adiknya namun responnya kurang sehingga pelaku bergerak ke target berikutnya yaitu korban I," terang Panjiyoga.
Selain itu, Panjiyoga mengatakan masih ada korban lain yang menjadi target tersangka. Dia adalah seorang wanita berinisial S yang juga rekan tersangka.
Namun, pelaku baru berhasil mengeksekusi korban Icha sebelum akhirnya ditangkap pihak kepolisian.
Rudolf mengaku korban I merupakan targetnya yang paling lemah dan mudah dijangkau.
"Jadi pelaku menilai korban I ini dekat dengan pelaku dan pelaku tahu bagaimana mengajak korban dengan cara bikin podcast bersama," ucap Panjiyoga.
Alasan Christian Rudolf Tobing membunuh AYR alias Icha (36) bukan hanya karena sakit hati.
Ia menghabisi rekan kerjanya karena takut korban lapor polisi dan mengungkap rencana jahatnya terhadap sosok H.
H dianggap musuh sekaligus menjadi target yang harus dibunuh oleh Rudolf.
Hal itu diketahui setelah polisi mengungkap percakapan terakhir Rudolf Tobing dengan AYR alias Icha (36) sebelum akhirnya dibunuh hingga jasadnya dibuang di kolong tol Becakayu, Bekasi, Jawa Barat.
Awalnya, Rudolf berniat membunuh rekannya berinisial H yang kini bermusuhan.
Namun, tersangka mendapat kesulitan untuk membunuh H sehingga dia mengganti target kepada Icha.
Icha juga menjadi target Rudolf untuk dibunuh karena dirinya merasa sakit hati karena dikhianati oleh Icha yang akrab dengan H.
Untuk itu, Rudolf membuat siasat dengan mengajak Icha siaran podcast pura-pura agar terpancing ikut ke apartemen di kawasan Jakarta Pusat yang menjadi lokasi pembunuhan.
Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan setelah sampai di apartemen, korban dibohongi agar tangan dan kakinya diikat oleh kabel tis sebagai kebutuhan konten podcast.
Dalam keadaan tangan dan kaki terikat, pelaku lalu bertanya dengan nada ancaman kepada Icha apakah memilih berteman dengan Rudolf atau sosok H.
"Pelaku menyampaikan kepada korban kamu akan ada di kubu mana? Saya atau H? Dan dijawab korban di bagian kamu," kata Panjiyoga kepada wartawan, Sabtu (22/10/2022).
Rudolf lalu menagih komitmen dari Icha. Dia meminta Icha mengirimkan sejumlah uang kepadanya sebagai modal untuk membunuh sosok H.
"Pelaku berbicara dengan korban kamu harus membantu saya dengan cara kamu memberikan saya sejumlah uang untuk membantu saya menghabisi saudara H," jelas Panjiyoga.
"Di situlah pelaku mentransfer uang dari rekening korban sebanyak Rp 19,5 juta. Lalu pelaku juga sempat meminta korban menghubungi keluarganya untuk ditransfer uang sebesar Rp 10 juta," tambahnya.
Tidak puas usai berhasil menerima uang dari korban, Rudolf kembali melontarkan pertanyaan kepada Icha.
Saat itu Rudolf bertanya apakah Icha tidak akan melaporkannya ke polisi.
Rudolf mengaku Icha berjanji tidak akan melaporkannya ke pihak kepolisian.
Karena tidak percaya, Rudolf mencekik korban hingga meninggal dunia.
"Walaupun dijawab tidak akan melaporkan, tapi pelaku tidak percaya akhirnya pelaku langsung membunuh korban dengan mencekik," tuturnya.
(*)