Gridhype.id-Kasus gangguan ginjal akut misterius kini tengah menghantui para orang tua di Indonesia.
Pasalnya,gangguan ginjal akut misteriusini telah menjangkit ratusan anak-anak.
Sejak Jumat (21/10/2022) tercatat sejumlah 214 anak mengalamigangguan ginjal akut misterius,adapun 133 orang di antaranya telah meninggal dunia.
Berkaitan dengan hal tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membeberkan penemuan beberapa dokter di Rumah sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Disebutkan bahwa ada kristal tajam di dalam ginjal pasien anak-anak yang mengalamigangguan ginjal akut misteriusini.
Dilansir dari intisari.id, di antara 11 pasien, dokter menemukan kristal tajam tersebut pada 7 pasien.
Lantas, apa penyebab munculnya kristal tajam di dalam ginjal tersebut?
Ada kemungkinan bahwa kristal tajam tersebut disebabkan oleh kandungan zat kimia berbahaya dalam obat yang dikonsumsi anak-anak.
Sejak munculnya kasusgangguan ginjal akut misterius,ramai pula dibicarakan mengenai Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG).
Adapun dua zat tersebut dianggap sebagai penyebabgangguan ginjal akut misterius.
Budi Gunawi menjelaskan bahwa zat EG dan DEG yang masuk ke dalam tubuh berpotensi untuk mengubah senyawa kimia.
Sayangnya, saat masuk ke dalam ginjal, zat tersebut justru akan membentuk krsital kecil tajam
Baca Juga: Waspada Berikut Deretan Makanan Penyebab Gagal Ginjal, Kebiasaan Sepele Ini Bisa Jadi Gejala Awalnya
Nantinya, kristal-kristal tajam tersebut dapat menyebabkan kerusakan ginjal karena adanya kalsium oksalat.
Setelah hal tersebut terjadi, pasien akan mengalami gangguan buang air kecil berupa sulit kencing, air seni berkurang, bahkan tidak ada sama sekali.
Adanya temuan tersebut lantas membuat Kemenkes bertindak tegas untuk melakukan pemeriksaan terhadap 102 obat sirup di Indonesia.
Gangguan ginjal akut misteriusatauacute kidney injury(AKI) menuai beragam komentar dan tanda tanya besar di benak publik.
Kini, pihak yang berwenang diketahui sudah melakukan pengadaan obat untukgangguan ginjal akut misteriusyang didatangkan dari Singapura.
"Kemarin langsung beli dan langsung dibawa dari Singapura, dan sudah diberikan kepada pasien yang saat ini masih dirawat di RSCM. Juga akan diberikan kepada seluruh rumah sakit yang merawat pasien gagal ginjal ini," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dilansir darikompas.com.
Syahril menegaskan bahwa semua biaya yang ditimbulkan dari pembelian obat tersebut akan ditanggung oleh Kemenkes.
Setelah mengonsumsi obat tersebut, pihak RCSM memberikan laporan cukup baik terkait perkembangan pasien.
"Perubahannya begini, mulai keluar lagi air kencingnya. Keadaannya juga membaik. Tapi yang stabil juga ada, maka kita tunggu saja. Artinya reaksi ini ada yang bagus," ungkap Syahril.
Baca Juga: Aneka Tips Kesehatan, 4 Gejala Gagal Ginjal Akut pada Anak, Jangan Sepelekan!
(*)