Gridhype.id-Kasusgagal ginjal akuttelah memakan banyak korban jiwa, salah satunya seorang balita di Yogyakarta.
Kini,gagal ginjal akutmenjadi salah satu penyakit misterius yang masih terus dicari tahu penyebabnya.
Menyebabkan banyak nyawa melayang,gagal ginjal akutkini dikaitkan dengan beberapa jenis obat yang kerap dikonsumsi oleh anak-anak.
Penyakit tersebut nyatanya menjadi penyebab duka mendalam bagi keluarga Yusuf Maulana (44).
Ia harus merelakan bayi perempuannya meninggal dunia di usia 7 bulan 2 hari.
Sang buah hati yang berinisial ET ini diketahui meninggal pada 25 September 2022 lalu.
Diakui oleh Yusuf bahwa kejadian yang menimpa anaknya berlangsung begitu cepat.
"Anak saya dipanggil (meninggal) pada 25 September. Termasuk kasus yang sangat cepat," kata Yusuf dilansir darikompas.com.
Berawal dari air kencing ET yang tidak seperti biasanya, sang ibu menganggap bahwa hal tersebut terjadi lantaran produksi ASI yang sedang tidak terlalu banyak.
Namun sayangnya, Yusuf menyebut bahwa anaknya mengalami kejang pada 18 September 2022.
Pada saat kondisi tersebut terjadi, ET masih mau mengonsumsi MPASI seperti biasanya.
Kejang yang dialami rupanya kembali terulang pada 19 September 2022 namun dibarengi napsu makan yang masih normal.
Yusuf awalnya menilai bahwa anaknya mengalami dehidrasi, sehingga ia memberikan susu formula untuk pertama kalinya.
"Anak kami hanya mencret hari Senin jam 3 sore kali pertama dikasih sufor," kata dia.
Di hari yang sama, Yusuf membawa ET ke klinik di Sedayu, namun disarankan untuk langsung ke RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman.
Kondisi ET yang terus menurun dikaitakan dengan gangguan paru-paru yang ternyata dialaminya.
Dokter lantas merujuk ET untuk dibawa ke RSUP dr Sardjito namun dibawa ke PKU Muhammadiyak Kota Yogyakarta karena suatu hal.
Kondisi ET semakin menurun hingga akhirnya seluruh organ tubuh mengalami penurunan fungsi.
"Anak saya paru dulu, tapi sisanya kena semua, liver, saraf, dan pastinya ginjal. Dokter lumayan kooperatif saat menangani anak saya. Dokternya ada dokter saraf, dokter organ dalam, dokter anak," kata Yusuf.
Meninggal pada 25 September 2022, dokter mendiagnosa ET mengalamigagal ginjal akut.
Setelah sang buah hati meninggal, keluarga Yusuf lantas melakukantracingpenyakit.
"Ibunya saja yang kalau dikaitkan parasetamolnya berupa tablet. Itu pun juga sebelum tanggal 16 September. Obat-obatan tidak pernah. Riwayat keluarga besar kami alhamdulillah bagus tidak ada penyakit ginjal dan sebagainya. Dan dokter menyatakan secarafairini misterius," kata dia.
Penyakitgagal ginjal akuttersebut kini tengah menjadi perhatian di bidang kesehatan.
Salah satu penyebabnya diduga adalah kandungan etilen glikol dalam obat sirop pada anak-anak.
Baca Juga: Resmi! Kemenkes Minta Apotek STOP Jual Obat Sirup ke Masyarakat, Jenis Apa Saja?
Penyebab Gagal Ginjal Akut Misterius
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan pernyataan berkaitan dengan obat-obatan yang diduga mengandung etilen glikol.
Dilansir darikompas.tv, obat-obat yang disebutkan oleh BPOM itu sebenarnya bukan obat baru dan sudah beredar lama. Namun, baru saat ini mempunyai efek yang diduga menjadipenyebab gagal ginjal akutmisterius.
Namun demikian, penyebabgagal ginjal akutbukan hanya serta merta datang dari konsumsi obat tersebut.
Beberapa hal di antaranya adalah faktor daya tahan tubuh dan lingkungan.
"Jadi untuk seseorang mengalami sakit, harus ada gangguan keseimbangan antara daya tahan tubuh, kemudian agen penyebab sakitnya,dan lingkungan," jelasHendra Irawan selaku Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
"Kalau dalam keseimbangan, daya tubuh bagus, paparannya tidak terlalu tinggi, lingkungan bersih, ya kita terhindar dari penyakit yang mengancam jiwa."
"Jika sebaliknya, maka mungkin terjadi kejadian tersebut kepada anak-anak tertentu. Karena itu, enggak semua anak kan yang meminum obat tersebut mengalami kejadian yang sama. Ada yang bisa sembuh, ada yang tidak tertolong, dan itu memang sangat individual," paparnya.
Untuk mengantisipasi semakin banyaknya anak-anak yang terkena penyakit gagal ginjal akut misterius, Kementerian Kesehatan mengimbau untuk tidak meminum obat sirop dan alternatif obat tablet atau kapsul.
(*)