131 Anak di Indonesia Alami Gagal Ginjal Akut Misterius, Orangtua Wajib Tahu Hal Ini, Mumpung Belum Terlambat!

Jumat, 14 Oktober 2022 | 14:30

131 anak di 14 provinsi Indonesia tiba-tiba mengidap penyakit gagal ginjal misterius.

GridHype.ID - Kasus anak mengalami gagal ginjal akut misterius tengah menuai sorotan banyak pihak.

Terlebih beberapa waktu lalu puluhan anak di Gambia, Afrika Barat meninggal dunia akibat gagal ginjal akut.

Usut punya usut, gagal ginjal akut yang diderita anak-anak di Gambia tersebut diduga terkait dengan obat batuk sirup.

Sementara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menyatakan produk yang beredar di Afrika tersebut tidak dipasarkan di Indonesia.

Namun, mengutip Kompas.com, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan 131 anak mengalami gagal ginjal akut misterius.

Gejala yang paling banyak ditemukan adalah penurunan volume urine, bahkan ada yang tidak buang air kecil sama sekali.

Berdasarkan temuan IDAI, beberapa gejala lain yang muncul dari gangguan ginjal akut misterius ini adalah batuk, pilek hingga muntah.

Kasus gagal ginjal akut yang belum diketahui penyebabnya tersebut telah dilaporkan sebanyak 131 kasus pada periode Januari-September 2022.

Ratusan kasus itu tersebar di 14 provinsi, antara lain, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Aceh, Sumatera Barat, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Sementara itu,Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI Eka Laksmi Hidayati mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab munculnya penyakit itu.

Hingga saat ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih menyelidiki kasus gangguan ginjal akut tersebut.

Baca Juga: Aneka Tips Kesehatan, 5 Bahaya Konsumsi Madu Berlebih, Tubuh Alami Kerugian Besar

Namun dugaan sementara, gangguan itu muncul akibat konsumsi obat yang mengandung etilen glikol.

Sebagai informasi, etilen glikol adalah senyawa organik tak berwarna atau berbau dan berkonsistensi kental, seperti sirup pada suhu kamar.

Senyawa ini memiliki rasa yang manis dan kerap digunakan untuk tambahan serat pada polyester, minyak rem, kosmetik, dan pelumas.

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahri menuturkan, dugaan ini merupakan hasil diskusi dengan tim dari Gambia yang menangani kasus serupa.

"Dugaan ke arah konsumsi obat yang mengandung etilen glikol."

"Tapi hal ini perlu penelitian lebih lanjut karena tidak terdeteksi dalam darah. Dugaan mengarah ke intoksikasi (keracunan)," kata Syahril.

Diketahui, keracunan etilen glikol dini mirip dengan keracunan etanol, tetapi tidak ada aroma alkohol pada napas pasien. Efek samping tersebut antara lain:

- Depresi sistem saraf pusat- Kemabukan- Euforia- Pingsan- Depresi pernapasan- Mual dan muntah bisa terjadi akibat dari iritasi gastrointestinal atau saluran pencernaan.

Cara menjaga kesehatan ginjal anak sebelum terlambat

Kemunculan penyakit ginjal akut misterius yang terjadi pada anak ini tentu menjadi pengingat orangtua agar lebih memerhatikan kondisi kesehatan buah hati.

Caranya dengan mengajari buah hati berbagai kebiasaan baik untuk mempertahankan kerja organnya ini.

Baca Juga: Aneka Tips Kesehatan, Begini Cara Membersihkan Paru-paru Bagi yang Sering Terpapar Asap Rokok, Cuma Butuh Air Hangat

1. Aktivitas fisik secara teratur

Aktivitas fisik seperti mengajak anak berolahraga, bermain di luar ruangan atau kegiatan lainnya membantu tubuh anak tetap sehat, termasuk tulang, otot, jantung, dan ginjal.

Tanyakan mana yang paling disukai sehingga kebiasaan baik itu terus berlanjut.

Selain itu, batasi waktu penggunaan televisi, telepon pintar, tablet, dan komputer pada anak sehingga tidak terlalu banyak rebahan.

2. Kurangi gula

Asupan gula terlalu tinggi meningkatkan risiko diabetes pada anak sehingga membebani kerja ginjalnya.

Hindari makanan maupun minuman yang terlalu manis pada buah hati termasuk minuman bersoda, boba, camilan manis dan banyak lainnya.

3. Minum air putih

Biasakan anak untuk rutin minum air putih secara teratur, di luar minuman manis yang dikonsumsinya.

Asupan air penting untuk membantu ginjal membuang limbah dari darah dalam bentuk urin sekaligus mencegah dehidrasi.

Jika kebutuhan air anak tidak tercukupi, biasanya urin mereka akan berwarna lebih gelap dan memiliki bau yang lebih kuat.

Baca Juga: Aneka Tips Kesehatan, Kenali Gejala DBD pada Anak Saat Musim Hujan

4. Mengurangi garam

Natrium dibutuhkan agar tubuh berfungsi, tetapi terlalu banyak juga bisa berbahaya karena membuat tubuh menahan lebih banyak air.

Kelebihan air ini dapat meningkatkan tekanan darah dan membebani berbagai bagian tubuh, termasuk pembuluh darah dan ginjal.

Kurangi penggunaan garam meja, makanan yang asin, begitu pula intensitas konsumsi camilan serupa.

Makanan olahan dan makanan cepat saji juga memiliki jumlah natrium yang tinggi sehingga harus dibatasi.

5. Jaga berat badan anak

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa obesitas pada masa kanak-kanak dikaitkan dengan risiko penyakit ginjal yang lebih tinggi dari waktu ke waktu.

Tanyakan kepada dokter soal berat badan yang ideal untuk buah hati kita dan diskusikan menu makan sehat yang dianjurkan.

Pastikan anak makan dalam nutrisi, pola dan waktu yang tepat sehingga berat badannya terjaga.

Harus diingat pula, orangtua juga perlu memberikan contoh yang baik sehingga kita sebaiknya menerapkan hal serupa.

Baca Juga: Aneka Tips Kesehatan, 5 Cara Atasi Badan Mudah Lelah dan Mengantuk, Simpel Banget Loh!

(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya