Aneka Tips Kesehatan, Kenali Gejala DBD pada Anak Saat Musim Hujan

Kamis, 13 Oktober 2022 | 08:30
freepik

Gejala DBD pada anak

GridHype.ID - Aneka tips kesehatan. Musim hujan kerap diidentikkan dengan maraknya kasusdemam berdarah dengue(DBD).

Musim hujan mulai menyapa beberapa wilayah Indonesia, sehingga perlunya aneka tips kesehatan agar terhindar dari DBD, khususnya pada anak.

Salah satu hal yang paling diwaspadai dari datangnya musim hujan adalah keberadaan nyamuk, lewat aneka tips kesehatan.

Nyamuk sendiri diketahui sebagai salah satu pembawa penyakit, di antaranya demam bedarah dengue (DBD).

Pada musim hujan tahun, Kementerian Kesehatan melaporkan lebih dari 13.000 kasus DBD yang terjadi di seluruh Indonesia.

Dari jumlah tersebut, angka kematian akibat DBD mencapai 133 jiwa.

Memasuki musim penghujan tahun ini, tak ada salahnya kita mulai mewaspadai penyakit akibat virus dengue ini.

Gejala umum yang muncul akibat gigitan nyamukAedes aegyptiini adalah demam yang mendadak, sakit kepala, ruam, dan nyeri di seluruh tubuh.

Jika gejala tersebut terjadi pada orang dewasa, biasanya akan cepat disadari.

Lalu, bagaimana jika gejala-gejala tersebut terjadi pada anak-anak atau bahkan balita yang masih sulit mengungkapkan yang dirasakan pada tubuh mereka?

Sayangnya, seringkali kasus demam berdarah ringan tidak memiliki gejala yang muncul pada anak-anak dan juga remaja.

Baca Juga: Atta Halilintar Terbaring Lemah di Rumah Sakit Karena DBD, ini 7 Makanan yang Bisa Mempercepat Penyembuhan Pasien Demam Berbadar

Gejala DBD pada anak

Merangkum dariMayo clinic dari Kompas.com, ketika gejala muncul anak-anak dan remaja biasanya sudah empat hingga tujuh hari terinfeksi.

Saat itu, gejala yang terlihat seperti berikut ini:

1. Demam lebih dari 40 derajat Celcius mendadak dan tanpa sebab yang jelas2. Sakit kepala3. Nyeri otot, tulang, dan sendi4. Mual5. Muntah6. Rasa sakit di belakang mata7. Ruam8. Pendarahan ringan dari hidung atau gusi9. Tidak nafsu makan

Jika ciri-ciri di atas muncul pada anak Anda, ada baiknya segera dibawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kebanyakan kasus DBD ringan akan berlangsung selama dua hingga tujuh hari.

Meski begitu, keadaan bisa menjadi parah hingga mengancam jiwa.

Fase kritis

Pada beberapa kasus, DBD bisa menyebabkan pembuluh darah menjadi rusak dan bocor.

Tak hanya itu, trombosit darah juga bisa turun dan menyebabkan sindrom syok dengue.

Baca Juga: Aneka Tips Kesehatan, 5 Obat Alami Atasi Hidung Tersumbat yang Ganggu Aktivitas

Sindrom inlilah yang dapat mengancam nyawa seseorang.

Salah satu masa krusial dalam kasus DBD yaitu pada saat demam atau suhu tubuh menunjukkan penurunan.

Biasanya, demam akan mulai turun setelah 24 hingga 48 jam.

Siklus ini dikenal sebagai siklus tapal kuda, di mana masa demam turun adalah fase kritis.

Tanda dangejala demam berdarahmenjadi berat atau memasuki fase kritis bisa dilihat seperti berikut ini:

1. Nyeri perut parah2. Muntah terus menerus3. Pendarahan dari gusi atau hidung4. Keluar darah dalam urine, feses, atau muntah5. Bintik merah di bawah kulit yang terlihat seperti memar6. Sulit bernapas7. Kulit dingin atau basah8. Gelisah dan mudah marah

Jangan tunggu sampai gejala DBD parah ini muncul.

Ada baiknya, segera periksakan anak Anda ketika gejala DBD ringan terlihat.

Baca Juga: Aneka Tips Kesehatan, 5 Cara Atasi Badan Mudah Lelah dan Mengantuk, Simpel Banget Loh!

Tag

Editor : Nailul Iffah