Gridhype.id-Tragedi Kanjuruhanhingga saat ini menuai beragam pertanyaan besar, salah satunya soal misteri penjual dawet di pintu 13.
Siapa sangka, penjual dawet di pintu 13 yang viral soal pengakuan mengenaitragedi Kanjuruhanmerupakan kader PSI.
Sosok tersebut sebelumnya menjadi bahan perbincangan warganet lantaran memberi penjelasan soaltragedi Kanjuruhanyang menewaskan ratusan orang.
Fakta soal penjual dawet di pintu 13 itu dibongkar oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dea Tunggaesti.
Diketahui bahwa kader PSI tersebut bernama Suparpti Fauzie yang berasal dari Kabupaten Malang.
"Saya jelaskan fakta hukum yang terjadi ya. Bahwa Ibu Suprapti itu pernah menjadi pengurus PSI sudah lama sekali," ujar Dea dilansir darikompas.com.
Usai rekaman suara berisi kesaksian Suprapti Fauzie viral di berbagai media, DPP PSI langsung berkoordinasi dengan DPP PSI Kabupaten Malang untuk melakukan tindak lanjut.
Imbasnya, Suprapti Fauzie langsung dipecat saat itu juga.
"Dari kita, kita sudah melakukan pemecatan. Jadi yang bersangkutan sudah diberhentikan oleh (PSI) Kabupaten Malang," tuturnya.
"Iya (dipecat). Sudah bukan anggota PSI. Bukan lagi kader," sambung Dea.
Lebih lanjut, proses pemecatan terhadap Suprapti Fauzie tidak perlu dilakukan dengan sidang etik mahkamah partai.
Pasalnya, Suprapti Fauzie hanya kader biasa dan bukan pengurus.
"Kalau dia pengurus, maka kita harus menggunakan mekanisme kode etik partai. Tapi kalau dia kader, kita bisa berhentikan apabila tidak sejalan dengan DNA PSI," jelasnya.
Pemecatan terhadap Suprapti Fauzie berkaitan dengan empati terhadap Aremania dan nama baik PSI.
"Sangat duka yang mendalam ya buat Aremania, sehingga berita seperti itu dikeluarkan, video seperti itu menyakiti hati para Aremania dan juga menyakiti hati kami dari PSI," imbuh Dea.
Sebelumnya, keberadaan sosok penjual dawet di pintu 13 stadion Kanjuruhan ini menuai beragam komentar masyarakat.
Pasalnya, selama ini tidak pernah diketahui bahwa ada penjual dawet di lokasi tersebut.
Ia menjadi viral lantaran memberikan keterangan yang dianggap tidak benar.
Wanita tersebut menuding bahwa Aremania mengonsumsi alkohol saat menyaksikan pertandingan.
"Terus ditolong dia dilindungi, dibawa. Tapi wong suporter sakdurunge wes ngombe kabeh (sebelumnya supporter sebelumnya sudah minum (alkohol) semua)." jelasnya dilansir dariTribunnews.com.
"Yang meninggal itu banyak yang berbau alkohol,"tambahnya.
(*)