Tragedi Stadion Kanjuruhan Tewaskan Ratusan Orang, Berikut Pernyataan Resmi Presiden Jokowi

Minggu, 02 Oktober 2022 | 14:30
Biro Sekretariat Presiden dan SURYAMALANG.COM/Purwanto

Jokowi perintahkan Kapolri mengusut tuntas kasus tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter

GridHype.ID -Kabar duka baru saja menyelimuti tanah air kita, Indonesia.

Seperti yang kita tahu, kabar duka ini datang dari tragedi kemanusiaan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Tragedi kemanusiaan itu menewaskan 129 orang.

Melansir dari Kompas.com, tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur itu pun menjadi atensi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Orang Nomor Satu di Indonesia ini memberikan pernyataan duka cita, sekaligus menegaskan agar ada evaluasi terkait tragedi yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022).

Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi melalui video yang diunggah di akun sosial media YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (2/10/2022).

Berikut pernyataan resmi presiden Jokowi terkait Tragedi Stadion Kanjuruhan:

Assalamualaikum, Warahmatullahi Wabarakatuh.

Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya 129 orang, saudara saudara kita dalam tragedi sepak bola di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur

Saya telah meminta Menteri Kesehatan dan Gubernur Jawa Timur untuk memonitor khusus pelayanan medis bagi korban yang sedang dirawat di rumah sakit agar mendapatkan pelayanan terbaik.

Saya juga telah perintahkan kepada Menpora, Kapolri dan ketua Umum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepak bola dan juga prosedur pengamanan penyelenggaraannya.

Baca Juga: Daftar Nama Korban Meninggal Akibat Insiden di Stadion Kanjuruhan Malang, Kepolisian Ungkap Penyebabnya

Khusus kepada Kapolri, saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini.

Untuk itu saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga SAtu sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan.

Saya menyesalkan terjadinya tragedi ini dan saya berharap ini adalah tragedi terakhir sepak bola di tanah air, jangan sampai ada lagi tragedi kemanusian seperti ini di masa yang akan datang.

Sportivitas, rasa kemanusiaan dan rasa persaudaraan bangsa Indonesia harus terus kita jaga bersama.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Inilah kronologi kerusuhan pertandingan Arema vs Persebaya yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur setelah laga Arema FC VS Persebaya Surabaya pada Sabtu 1 Oktober 2022.

Dalam pertandingan itu Arema kalah dari tim Persebaya, dengan skor 3-2.

Kekalahan Arema di kandang sendiri ini menumbulkan kekecewaan pada suporternya.

Para suporter yang tak terima, mencoba menerobos masuk ke lapangan.

Kekecewaan para suporter Arema ini pun tak terkendali hingga menyebabkan kerusuhan besar.

Kronologi Kerusuhan Pertandingan Arema VS Persebaya di Stadion Kanjuruhan

Baca Juga: Tragedi Paling Berdarah Sepak Bola Indonesia Terjadi 129 Korban Berjatuhan, Penggunaan Gas Air Mata di Kanjuruhan Salahi Aturan FIFA?

1. Suporter Menerobos Masuk Area Lapangan

Kekalahan tim Arema, menyebabkan para suporternya kecewa.

Setelah laga berlangsung, pemain Arema dan Persebaya juga tidak sempat memberikan salam penghormatan.

Suporter yang merasa tak terima pada kekalahan malam itu, mencoba menerobos memasuki area Lapangan.

Dikutip dari TribunJatim.com, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menyampaikan bahwa alasan para suporter Arema FC turun ke lapangan, dikarenakan ingin mencari pemain dan official Arema FC.

"Mereka bermaksud menanyakan ke pemain dan official kenapa sampai kalah (melawan Persebaya)," ucap Irjen Pol Nico Afinta, Malang, Minggu 2 Oktober 2022.

2. Petugas Pengamanan Melakukan Upaya Pencegahan Hingga Menembakkan Gas Air Mata

Para suporter yang rusuh dan mencoba menerobos lapangan membuat para petugas kewalahan.

Mereka tak hanya menerobos lapangan, tetapi juga melakukan perusakan fasilitas dalam lapangan hingga penyerangan pada petugas keamanan yang berjaga.

Akhirnya para petugas mencoba melakukan upaya pencegahan dan pengalihan.

Puncaknya, para petugas keamanan menembakkan gas air mata pada para suporter.

Baca Juga: Tragedi Stadion Kanjuruhan Tewaskan 127 Korban Jiwa, PSSI: Sanksi Keras Menimpa Arema

3. Para Suporter Berdesakan dan Kekurangan Oksigen

Penembakkan gas air mata saat itu menyebabkan kepulan asap.

Para suporter pun menumpuk di satu titik dan berdesakan.

Kepulan asap membuat para suporter kekurangan oksigen dan sesak napas.

Kapolda Jatim juga menyampaikan bahwa, tim gabungan yang bertugas sudah berusaha melakukan upaya penolongan dan evakuasi ke rumah sakit.

4. Korban Meninggal 127 Orang

Sayangnya kejadian malam itu menyebabkan banyak korban meninggal dunia.

Berdasarkan keterangan Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, korban meninggal berasal dari pihak suporter dan anggota polri.

Ia menyampaikan bahwa ada 127 orang meninggal dunia pada tragedi kerusuhan malam itu, dan dua orang anggota kepolisian.

Selain itu, ada 180 orang yang masih menjalani perawatan medis di rumah sakit.

Seluruh korban yang meninggal dunia, dibawa ke RSSA, dan nantinya akan diserahkan ke keluarga.

Baca Juga: Kabar Duka, Rapper Coolio Meninggal Dunia Saat Berada di Kamar Mandi

(*)

Editor : Helna Estalansa

Sumber : Kompas.com, Tribun-Bali.com

Baca Lainnya