GridHype.ID - Tak terasa Bulan Safar akan segera berakhir.
Umat Muslim akan menyambut Bulan Rabiul Awal 1444 H.
Kira-kira kapan ya tanggal 1 Rabiul Awal akan jatuh? Lalu kapan Maulid Nabi Tahun 2022?
Menurut kalender Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, 1 Rabiul Awal 1444 H jatuh pada hari Selasa 27 September 2022 M.
Sementara hasil pengelihatan hilal menurut laman resmi Nahdlatul Ulama (NU), hilal awal bulan Rabiul Awal sudah berada di atas kriteria yang ditetapkan oleh Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS).
Namun umat Muslim tetap harus menunggu hasil rukyatul hilal yang akan disampaikan pada Senin sore (26/9/2022).
Jika tidak perubahan, maka 1 Rabiul Awal jatuh pada tanggal 27 September 2022 dan Maulid Nabi Muhammad SAW jatuh pada tanggal 8 Oktober 2022.
Keutamaan Rabiul Awal
Keutamaan bulan Rabiul Awal paling istimewa adalan lahirnya Pemimpin Rahmatan Lil’ Alamin, Rasulullah Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW lahir dari pasangan Sayid Abdullah dan Sayidah Aminah r.a. di Kota Mekkah, Arab Saudi pada hari Senin bulan Rabiul Awal, Tahun Gajah.
Allah SWT berfirman dalam Surat Al Anbiya, bahwa kelahiran Rasulullah adalah rahmat bagi seluruh alam.
Baca Juga: Kumpulan Doa Harian, Inilah Bacaan Doa Sayyidul Istighfar yang Bisa Diamalkan Sehari-hari
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi alam semesta”. [QS Al-Anbiya ayat 107].
Ibnu Katsir dalam kitabnya Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan, melalui ayat tersebut, Allah SWT memberitahukan bahwa Dia (Allah) telah menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat untuk semesta alam. Dengan kata lain, Allah mengutus Nabi Muhammad sebagai rahmat untuk makhluknya.
Amalan di Bulan Rabiul Awal
1. Membaca Sholawat Nabi
Pada peringatan Maulid Nabi, umat Islam dianjurkan banyak membaca sholawat.
Allah Subhanallahu wata'ala (SWT) pun menyampaikan dalam Alquran surat 33, Al Ahzab ayat 56 anjuran untuk membaca sholawat.
Allah SWT berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰٓئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ ۗ يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
Innalloha wa malaaa`ikatahuu yusholluuna 'alan-nabiyy, yaaa ayyuhallaziina aamanuu sholluu 'alaihi wa sallimuu tasliimaa
Yang artinya : "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya."
Berdasarkan ayat diatas maka dianjurkan perbanyak shalawat kepada Baginda Rasulullah SAW.
Atau dengan memperbanyak pujian kepada Nabi dengan membaca Barzanji, qasidah Burdah, Syarafal Anam, maulid Diba‘i, dan qasidah lainnya.
2. Perbanyak Sedekah
Selain memperbanyak sholawat nabi, umat muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak bersedekah.
Bersedekah sebagai bentuk kebahagiaan memperingati maulid nabi.
Keutamaan sedekah dijelaskan dalam hadist, Rasulullah SAW pernah bersabda,
“Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api. (HR. At-Tirmidzi).
3. Puasa
Umat Islam dapat melaksanakan Puasa Sunnah Senin Kamis, sebagai bentuk meneladani Nabi Muhammad SAW.
Sebab salah satu alasan Nabi Muhammad SAW melaksanakan puasa hari Senin adalah Nabi lahir di hari tersebut.
"Pada hari itu aku dilahirkan dan hari aku dibangkitkan (atau hari itu diturunkan [Al-Qur'an] kepadaku)" (HR. Muslim).
4. Membaca ulang sejarah Nabi Muhammad SAW
Wasid Mansyur, Dosen Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Sunan Ampel Surabaya menyampaikan peringatan Maulid Nabi adalah bentuk ungkapan cinta seorang muslim kepada Nabi Muhammad.
Bagaimana mengungkapkan cinta jika tidak kenal?
Umat Islam dapat membaca kembali sejarah Nabi Muhammad SAW dan meneladani sifat Nabi selama hidup.
Perintah mengenal Nabi bahkan disampaikan Allah SWT melalui FirmanNya, Al – Ahzab ayat 21
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
(*)