Ledakan di Asrama Brimob Sukoharjo, Bripka Dirga Alami 70 Persen Luka Bakar

Senin, 26 September 2022 | 09:45
Grid.id/Mentari Aprellia

Lokasi ledakan diduga bom di Asrama Brimob Sukoharjo.

GridHype.ID -Kabar tak sedap kembali menyelimuti Tanah Air.

Terbaru, muncul ledakan diAsrama Brimob Sukoharjo.

Ledakan diAsrama Brimob Sukoharjo ini sontak menghebohkan warga sekitar.

Akibat kejadian tersebut, melansir dari Kompas.com, Kapolres Wonogiri, AKBP Dydit Dwi Susanto memerintahkan anggotanya untuk siaga satu menyusul terjadinya ledakan di Asrama Brimob di Kabupaten Sukoharjo, Minggu (25/9/2022) malam.

Perintah siaga itu ditindaklanjuti dengan pengadaan apel siaga satu di Mapolres Wonogiri, Minggu (25/9/2022) pukul 20.30 WIB.

Kapolres Wonogiri, AKBP Dydit Dwi Susanto, memimpin langsung apel siaga di Mapolres Wonogiri.

Apel itu diikuti seluruh personel Polres Wonogiri yang berjumlah ratusan anggota.

Jajaran Polsek yang tersebar di 25 kecamatan di Wonogiri menyusul mengadakan apel siaga satu, pukul 21.00 WIB.

"Saya perintahkan untuk siaga satu. Segera lakukan patroli skala besar dengan sasaran obyek vital," kata Dydit.

Sasaran obyek vital mulai pusat perbelanjaan, pasar hingga tempat-tempat keramaian.

Dydit mengharapkan warga tidak perlu resah setelah terjadi ledakkan di asrama Brimob Sukoharjo.

Baca Juga: Bisa Meledak, Jangan Lai Simpan Minuman ini di Dalam Freezer Kulkas

Terlebih, Polri hadir ditengah-tengah masyarakat untuk siapa siaga menjaga kambtibmas.

Usai apel, seluruh personel dari Satsamapta, Satlantas, Satreskrim, dan Satintel, patroli di area Wonogiri.

Sementara personel lain bersiaga di Mapolres Wonogiri.

Siaga itu akan terus dilakukan hingga status siaganya dicabut.

Detik-detik Ledakan diAsrama Brimob Grogol Indah Sukoharjo

Melansir dari Tribunnews.com, inilah gambaran detik-detik ledakan di Asrama Brimob Grogol Indah Sukoharjo, Jawa Tengah.

Peristiwa ledakan ini berawal ketika anggota Intel Polresta Solo, Bripka Dirgantara Pradipta (35), menerima paket pesanan online pada Minggu (25/9/2022) sekitar pukul 18.20 WIB.

Karena tak merasa memesan barang, Bripka Dirga kemudian membuka paket berwarna cokelat itu.

Ketika dibuka, paket itu meledak.

Dari gambar foto yang diperoleh TribunSolo, plafon rumah Bripka Dirgantara Pradipta terlihat sampai jebol.

Saat itu para saksi yang sedang berada di dalam rumah tiba-tiba mendengar suara ledakan yang sangat kuat hingga mengakibatkan jendela bergetar.

Baca Juga: Varian Baru Jadi Biang Kerok Kasus Harian Meroket, Kenali Gejala Covid-19 Varian Delta yang Jauh Lebih Menular

Kemudian saksi dan tetangga asrama keluar.

Mereka langsung melihat ke sumber suara dan melihat Bripka Dirga dalam keadaan berlumuran darah.

Bripka Dirga langsung ditolong oleh warga untuk dibawa ke RS Indriyati Solo Baru, selanjutnya dirujuk ke RS Moewardi Solo.

Setelah kejadian, polisi mengamankan satu buah kotak paket kardus warna coklat masih utuh dan serpihan bekas ledakan.

Ledakan berasal dari bahan petasan

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan ledakan berasal dari bahan petasan.

Kondisi korban ledakan, Bripka Dirgantara Pradipta (35) mengalami luka bakar 70 persen dan saat ini dirawat di RS Moewardi, Solo.

"Intinya saya pastikan bahwa ledakan di wilayah kita di daerah Sukoharjo tidak ada unsur teror. Hanya kelalaian anggota yang menyebabkan bahan itu meledak, mungkin lalai atau sebagainya, akan kami dalami," tegas Ahmad Luthfi dalam konferensi pers di Polsek Grogol, Sukoharjo, Minggu (25/9/2022).

Dari hasil penyelidikan sementara, diduga bahan petasan itu dibawa Bripda Dirgantara setelah melakukan razia di kawasan Jurug, Kota Solo.

"Bahwa benar anggota kita yang hari ini menjadi korban pernah melakukan razia satu tahun yang lalu, terkait paket pesanan online namanya bubuk Hitam yang diduga petasan yang (ditulis) CV itu sebagai bahan untuk mengusir tikus di wilayah Klaten," jelasnya.

Kemudian, hasil pengembangan penyidikan sementara, paket itu datang dari Indramayu yang dipesan tanggal 22 April 2021 dikirim oleh CV Mandiri Sujono untuk saudara A di wilayah Klaten, sudah saya amankan di Polresta Surakarta.

"Bahan petasan, pupuk hitam kita temukan dua kantong plastik dengan ukuran 1 ons, 4 bungkus plastik. Sisanya residu kemudian ada uceng-uceng," ujarnya.

Baca Juga: Waspada! Ledakan Kasus Covid-19 di Kudus Berpotensi Terjadi di Daerah Lain, Begini Penjelasan dari Epidemiolog

(*)

Tag

Editor : Helna Estalansa

Sumber Kompas.com, Tribunnews.com