Bikin Syok! Disebut Jadi Tradisi Turun-menurun, Ternyata Ini Alasan Perempuan Inggris Ogah Pakai Celana Dalam

Senin, 19 September 2022 | 07:15
pexels.com/chuanyu2015

ilustrasi celana dalam

GridHype.ID -Semua orang sudah pasti memiliki dan memakai celana dalam setiap harinya ya.

Sebab, celana dalam merupakan salah satu pakaian dalam yang penting untuk melindungi area intim kita.

Namun siapa sangka, perempuan di negara ini justru tidak pernah memakai celana dalam loh.

Kok bisa? Mengapa demikian?

Untuk lebih jelasnya, mari kita simak artikel yang dikutip dari Grid.ID ini sampai selesai.

Seperti yang kita tahu, bagi wanita, tidur tanpa memakai bra memang sangat umum didengar.

Selain lebih nyaman, tidur tanpa bra memang dianjurkan karena dapat mencegah risiko kanker payudara.

Namun, bagaimana jika kalian tidur dan beraktivitas sehari-hari tanda celana dalam?

Apakah tidur tanpa celana dalam juga menyehatkan?

Tunggu dulu!

Sebelum memberi komentar buruk dan merasa heran berkepanjangan, ternyata, fenomena ini sudah ditemui di Inggris.

Baca Juga: Aneka Tips Harian, Jangan Langsung Dibuang, Noda Kuning pada Celana Dalam Ternyata Bisa Bersih Seperti Baru Lagi, Modalnya Cuma Pakai Bahan Dapur Ini

Ya, ada alasan mengapa perempuan Inggris tidak pernah pakai celana dalam.

Berdasarkan penelusuran Lucy Adlington dalam sebuah jurnal sejarah berjudul The Story of the Clothes We Wear.

Ratu Inggris, Queen Elizabeth 1 hanya memiliki sepasang pakaian dan celana dalam, yang ia tidak pernah kenakan sampai ia wafat dan dimakamkan.

"Di Inggris, kebiasaan tidak memakai pakaian dalam berlangsung cukup lama, bahkan sampai 19 abad sehingga menjadi tradisi yang turun temurun," ujar Lucy, dilansir dari laman Cosmopolitan UK.

Beberapa jenis pakaian dalam bahkan dirancang dalam bentuk celana pria.

Sehingga, perempuan Inggris tidak mengenal bentuk celana dalam segitiga atau seperti jenis thong yang banyak dikenakan perempuan zaman sekarang.

Mereka hanya menggunakan korset di balik gaun atau dress mereka saja.

Model celana dalam mirip milik pria ini mematahkan konsepsi gender yang ada di Inggris.

Selain itu, ada keyakinan lainnya bahwa model celana dalam pria yang dikenakan perempuan Inggris tidak higienis untuk suhu dan kesehatan organ kewanitaan.

Ini yang seringkali memunculkan persepsi jika memakai pakaian dalam bagi perempuan Inggris dianggap berlebihan dan tidak dibutuhkan.

Menariknya, konsep ini pun mempengaruhi para perempuan di Perancis.

Baca Juga: Nggak Perlu Lagi Malu Kalau Keliatan Tetangga, Sekarang Celana Dalam Dekil Penuh Noda Kuning Ternyata Ampuh Dibersihkan Pakai 4 Cara ini, Dijamin Ampuh!

Alasan Perlu Mencuci Celana Dalam dengan Air Panas

Melansir dari Kompas.com, begini cara tepat mencuci pakaian dalam.

Yakni harus menggunakan air panas dan dipisahkan dengan pakaian lainnya.

Mencuci pakaian dalam dengan air panas dan terpisah

Charles Gerba, profesor mikrobiologi di University of Arizona, Amerika Serikat mengatakan, sebaiknya mencuci pakaian dalam menggunakan air panas karena siklus pencucian dengan air bersuhu di bawah 60 derajat Celsius tidak terlalu berpengaruh terhadap bakteri.

“Air dingin dirancang untuk membuat pakaian menjadi bersih, tetapi tidak mengeliminasi mikroorganisme,” papar Gerba.

Menggunakan detergen pemutih oksigen aktif dapat membersihkan pakaian, bahkan jika kamu tidak ingin mencuci pakaian dalam dengan air panas.

Tanpa air panas dan pemutih, bakteri pada pakaian dalam dapat menyebar ke pakaian lain saat dicuci.

Ketika kamu menyentuh pakaian dalam, bakteri akan menempel ke tangan.

Walhasil, kamu akan menyebarkan bakteri tersebut ke pakaian lain yang disentuh, bahkan ke barang atau permukaan apa pun yang tak sengaja tersentuh.

Untuk itu, pisahkan pakaian dalam dari pakaian jenis lainnya saat mencucinya demi menghindari penyebaran kuman serta bakteri.

Baca Juga: Jangan Buru-buru Dibuang, Celana Dalam Dekil yang Muncul Bercak Kuning Ternyata Bisa Hilang Cuma dengan Bahan Dapur Ini, Gampang Banget

Langkah ekstra yang perlu dilakukan

Meski demikian, langkah-langkah tersebut tidak menghilangkan bakteri dan kuman sepenuhnya karena bakteri tidak langsung hilang setelah pakaian dalam dicuci.

Beberapa bakteri, termasuk E. coli, dapat bertahan di dalam mesin cuci setelah siklus pencucian berakhir.

Karena itu, Gerba menyarankan mencuci pakaian dalam terakhir dan memisahkannya dari pakaian lain.

Setelah itu, jalankan siklus pencucian menggunakan pemutih untuk membunuh bakteri dan kuman yang tersisa.

Baca Juga: Bikin Ngelus Dada, Pramugari ini Alami Kejadian Tak Menyenangkan, Dipaksa Menurunkan Celana Dalam Seorang Penumpang dan Mencebokinya

(*)

Editor : Helna Estalansa

Sumber : Kompas.com, Grid.ID

Baca Lainnya