Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra Meninggal Dunia, Alami Serangan Jantung di Pesawat saat Menuju ke Malaysia

Minggu, 18 September 2022 | 18:15
Pixabay

Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra Meninggal Dunia

GridHype.ID -Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun...

Kabar duka kembali menyelimuti Tanah Air.

Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra meninggal dunia pada Minggu (18/9/2022).

Melansir dari Kompas.com, cendekiawan yang sempat menjadi Rektor UIN Jakarta ini tutup usia setelah mendapat serangan jantung di pesawat dalam perjalanan dari Jakarta menuju Malaysia.

Informasi soal wafatnya Azyumardi ini disampaikan oleh sejumlah alumnus UIN Jakarta.

"Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, semoga Prof Azra husnul khotimah. Aamiin YRA. Confirm saya sudah kontak Ibu Azra, benar," bunyi pesan tersebut.

Direktur Eksekutif Indikator Burhanudin Muhtadi yang juga berasal dari UIN Jakarta juga mencuitkan kabar duka tersebut dalam akun Twitter miliknya.

"Selamat jalan Prof Azyumardi Azra. Belum hilang rasa sedih kita kehilangan Buya Syafii Maarif, kini ditambah dengan berpulangnya Buya Azra. Semoga husnul khatimah," tulisnya.

Adapun Azyumardi Azra meninggal dunia di usia 67 tahun.

Dia dikenal sebagai cendekiawan muslim.

Tribunnews.com/Richard Susilo

Azyumardi Azra, MA, mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Inilah profil Azyumardi Azra, Ketua Dewan Pers yang meninggal dunia di Selangor, Malaysia, Minggu (18/9/2022)

Baca Juga: Innalillahi, Jenazahnya Diiringi oleh Ratusan Ojek Online, Artis Tiga Zaman Ini Ternyata Sempat Minta Makanan Murah Ini Sebelum Meninggal Dunia

Ia sempat menjadi Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 1998 dan mengakhirinya pada 2006.

Sepanjang hidupnya, Azyumardi Azra lebih banyak berkutat dalam dunia pendidikan.

Namun, dia juga pernah menjadi wartawan Panji Masyarakat pada tahun 1979-1985.

Posisi terakhirnya adalah Ketua Dewan Pers yang dilakoninya sejak 19 Mei 2022.

Pikiran-pikiran kritisnya telah banyak memberikan kontribusi bagi negeri ini.

Selamat jalan, Prof.

Sakit saat di pesawat

Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono mengungkapkan bahwa Prof Azra mengalami serangan jantung dalam penerbangan ke Kuala Lumpur pada Sabtu (17/9/2022).

“(Kena) serangan jantung,” kata Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Malaysia Hermono kepada Kompas.com, Minggu (18/9/2022).

Berdasarkan keterangan pihak rumah sakit, Azyumardi dirawat di ruang zona merah yang lazimnya digunakan untuk perawatan pasien Covid-19.

Menurut Hermono, pihak keluarga yakni istri dan anak Azyumardi sudah tiba di Kuala Lumpur sejak kemarin.

Baca Juga: Depresi karena Sang Pacar Tewas dalam Kecelakaan, Artis Cantik Ini Jadi Gelandangan dan Kecanduan Narkoba, Kini Ditemukan Tak Bernyawa dengan Kondisi Memilukan

“Bu Azyumardi dan anaknya sudah di Kuala Lumpur dan mereka yang sudah tengok kemarin ke rumah sakit,” ujar Hermono.

Azyumardi melawat ke Malaysia dalam rangka memenuhi undangan dari Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) untuk menghadiri Konferensi Internasional Kosmopolitan Islam yang dilaksanakan di Selangor, Malaysia, pada 17 September.

Presiden ABIM Muhammad Faisal Abd Aziz pada Jumat (16/9/2022) sore mengatakan, Azyumardi akan menjadi salah satu pembicara dalam konferensi tersebut.

Beberapa pembicara lainnya berasal dari Malaysia, Indonesia, dan Brunei Darussalam.

Konferensi itu akan dibuka oleh Ketua Emeritus Institut Internasional Pemikiran Islam (IIIT) Anwar Ibrahim.

Namun, beberapa saat sebelum mendarat, Azyumardi mendadak sakit.

Begitu sampai di bandara, petugas kesehatan langsung membawanya ke Rumah Sakit Serdang di Selangor.

Profil Azyumardi Azra

Melansir dari Tribunnews.com, Azyumardi Azra lahir di Lubuk Alung, Padangpariaman, Sumatra Barat pada 4 Maret 1955.

Dia menikah dengan Ipah Farihah dan dikaruniai 4 anak, yakni Raushanfikri Usada, Firman El-Amny Azra, Muhammad Subhan Azra, dan Emily Sakina Azra.

Azyumardi Azra dikenal sebagai Profesor ahli sejarah, sosial, dan intelektual Islam.

Baca Juga: Innalillahi, Sebelum Meninggal Dunia, Sosok Ini Ternyata Sempat Beri Peringatan untuk Aurel Hermansyah, Sebut Bakal Ada Orang Ketiga dari Pihak Atta Halilintar

Dia pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, pada masa jabatan 1998-2006.

Pada 2006, posisinya sebagai Rektor resmi digantikan oleh Prof. Dr. Komaruddin Hidayat.

Selain itu, pada tahun 2010, dia memperoleh titel Commander of the Order of British Empire, yakni sebuah gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris dan menjadi 'Sir' pertama dari Indonesia.

Tujuh tahun kemudian (2017), Azyumardi Azra mendapatkan Orde Matahari Terbit: Kelas Bintang Emas dan Perak (Order of Rising Sun: Gold and Silver Star) yang merupakan tingkat tertinggi tanda jasa itu, dari Kaisar Jepang saat itu, Akihito (Heisei).

Orde Matahari Terbit adalah tanda jasa pertama yang dianugerahkan Jepang pada 1876 sewaktu Kaisar Meiji, kaisar yang mencanangkan Restorasi Meiji tahun 1868 bertakhta.

Pada 2022, Azyumardi terpilih menjadi Ketua Dewan Pers periode 2022-2025.

Latar Belakang Pendidikan

Azyumardi Azra memulai karier pendidikan tinggginya sebagai mahasiswa sarjana di Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta pada tahun 1982.

Kemudian atas bantuan beasiswa Fullbright, dia mendapakan gelar Master of Art (MA) pada Departemen Bahasa dan Budaya Timur Tengah, Columbia University tahun 1988.

Dia juga memenangkan beasiswa Columbia President Fellowship dari kampus yang sama, tetapi kali ini Azyumardi Azra pindah ke Departemen Sejarah, dan memperoleh gelar MA pada 1989.

Pada 1992, dia memperoleh gelar Master of Philosophy (MPhil) dari Departemen Sejarah, Columbia University tahun 1990, dan Doctor of Philosophy Degree dengan disertasi berjudul The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Network of Middle Eastern and Malay-Indonesian ‘Ulama ini the Seventeenth and Eighteenth Centuries.

Baca Juga: Innalillahi, Pelawak Srimulat Ini Meninggal Dunia Setelah Keluhkan Nyeri di Bagian Ini, Mulai Sekarang JanganAbaikan Penyakit yang Sering Dianggap Sepele Ini

Tahun 2004 disertasi yang sudah direvisi diterbitkan secara simultan di Canberra (Allen Unwin dan AAAS), Honolulu (Hawaii University Press), dan Leiden, Negeri Belanda (KITLV Press).

Kembali ke Jakarta, pada tahun 1993 Azyumardi mendirikan sekaligus menjadi pemimpin redaksi Studia Islamika, sebuah jurnal Indonesia untuk studi Islam.

Pada tahun 1994-1995, dia mengunjungi Southeast Asian Studies pada Oxford Centre for Islamic Studies, Oxford University, Inggris, sambil mengajar sebagai dosen pada St. Anthony College.

Azyumardi Azra pernah menjadi profesor tamu pada Universitas Filipina dan Universitas Malaya, Malaysia keduanya pada tahun 1997.

Selain itu, dia adalah anggota dari Selection Committee of Southeast Asian Regional Exchange Program (SEASREP) yang diorganisir oleh Toyota Foundation dan Japan Center, Tokyo, Jepang antara tahun 1997-1999.

Tak hanya itu saja, Azyumardi pernah menjadi Wartawan Panji Masyarakat (1979-1985), dosen Fakultas Adab dan Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (1992-sekarang), Guru Besar Sejarah Fakultas Adab IAIN Jakarta, dan Pembantu Rektor I IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (1998).

Dia juga merupakan orang Asia Tenggara pertama yang di angkat sebagai Professor Fellow di Universitas Melbourne, Australia (2004-2009), dan anggota Dewan Penyantun (Board of Trustees) International Islamic University Islamabad Pakistan (2004-2009).

Azyumardi Azra juga masih menjadi salah satu anggota Teman Serikat Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan.

Baca Juga: Innalillahi, Belajar dari Meninggalnya Komedian Kondang Ini, Ternyata Ini Gejala Awal dari Diabetes yang Sering Disepelekan Banyak Orang

(*)

Editor : Helna Estalansa

Sumber : Kompas.com, Tribunnews.com

Baca Lainnya