Sempat Heboh Kaisar Sambo Diduga Kelola Bisnis Gelap di Indonesia, Kini Muncul Grafik Baru Konsorsium 303 dengan Nama Berbeda, Mabes Polri Buka Suara

Selasa, 23 Agustus 2022 | 12:15
KOMPAS.com/Devina Halim

Gedung Mabes Polri, Jalan Trunojoyo Nomor 3, Jakarta Selatan.

GridHype.ID - Belakangan ini, grafik tentangkonsorsium 303 Kaisar Sambo mendadak ramai dibahas di media sosial.

Melansir Kompas.com, grafik konsorsium 303 tersebut bernarasi keterangan sosok-sosok yang diduga terlibat dalam kasus judi online beserta perannya.

Sejumlah petinggi tercantum dalam grafik tersebut. Bahkan, ada jugacrazy richyang disebutkan terlibat dalam isu Konsorsium 303 tersebut.

Dalam grafis tersebut juga disebutkan sejumlah bisnis ilegal yangdi-backup.

Seperti 303, prostitusi, solar subsidi,sparepartpalsu, penyelundupan elektronik, miras, tambang ilegal, hingga solar palsu.

Isu yang sedang hangat jadi perbincangan publik ini rupanya sudah terdengar sampai ke telinga Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.

Ia menjelaskan, grafik tersebut sedang didalami oleh Direktorat (Dit) Siber Bareskrim.

"Sedang didalami sama Dit Siber Bareskrim. Dari penyidik Timsus tidak ada informasi tersebut," ujar Dedi, saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/8/2022).

Belum juga reda, kini munculgrafik baru soal Konsorsium 303, dengan nama-nama berbeda di dalamnya.

Jika pada grafik sebelumnya muncul nama mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo di puncak struktur, pada grafik kali ini menampilkan nama Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto.

Selain nama Kabareskrim, seperti dikutip dari Tribunnews.com, ada juga nama Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi.

Baca Juga: Jabatan Sebagai Kapolres Dicabut, Kombes Budhi Herdi Kini Ditahan di Patsus Imbas Ikut Skenario Ferdy Sambo, Ini Sosok Penyebar Kronologis Palsu Kematian Brigadir J

Pada grafik tersebut, nama Kabareskrim berada di pucuk atas yang diduga menerima setoran dari bos judi online kelompok Medan.

Masih berdasarkan grafik tersebut, Agus juga disebut diduga membawahi 303 kelompok Jakarta dan Medan.

Apa tanggapan Mabes Polri?

Korps Bhayangkara menegaskan pihaknya masih fokus pada kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang didalangi eks Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri, Inspektur Jenderal Polisi Ferdy Sambo.

Polri juga belum berkomentar lebih jauh soal Konsorsium 303 ini.

"Timsus saat ini fokus untuk pembuktian pasal yang sudah diterapkan adalah 340 subsider 338 Jo 55 dan 56," ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Polisi Dedi Prasetyo, Minggu (21/8/2022).

Sebagaimana diketahui, pasal 340 Subsider 338 juncto pasal 55-56 KUHP adalah pasal pembunuhan berencana.

Analisa IPW

Indonesia Police Watch (IPW) menduga terkuaknya nama sejumlah personel Polri dalam isu Konsorsium 303 ini diduga datang dari kubu 'lawan' Ferdy Sambo yang menginginkan eks Kadiv Propam beserta "gerbongnya" tersebut tergusur.

Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso menyebut dokumen "Grafik Kaisar Sambo dan Konsorsium 303" yang beredar itu mirip dengan model pemaparan yang dibuat oleh polisi dalam penanganan sebuah kasus.

Seperti diketahui, gambar grafik berbentuk PDF Kaisar Sambo dan Konsorsium 303 itu beredar setelah beberapa waktu sebelumnya mencuat isu Ferdy Sambo adalah ‘raja beking’ judi di Indonesia.

Baca Juga: Berbanding Terbalik dengan Emosi Ferdy Sambo, Putri Candrawathi Justru Menangis dalam Rapat Kilat Sebelum Brigadir J Dieksekusi

Disebutkan, selain judi, Ferdy Sambo juga menjalankan sejumlah bisnis gelap lainnya denganmelibatkan sejumlah jenderal bintang dua dan bintang satu.

Selain itu, grafik Kaisar Sambo dan Konsorsium 303 itu juga mengungkap adanya keterlibatan sejumlah perwira berpangkat AKP sampai Kombes.

"Tapi IPW lebih kritis, ini dokumen dibuat oleh polisi, model seperti ini adalah model pemaparan yang dilakukan oleh polisi dalam upaya pemaparan kasus-kasus," ujar Sugeng Teguh Santoso dikutip dari Kompas TV, Jumat (19/8/2022).

"Saya rasa ini dibuat 'lawan' dari kelompok sambo di internal. Mereka ingin menggusur Sambo dan kelompoknya dengan cara seperti ini, dengan penggalangan opini publik."

"Ini soal perebutan posisi, Sambo sedang terpuruk, kelompok ini kemudian ingin menggusur mereka dengan cara-cara menunggangi isu," jelas Sugeng.

Sugeng melanjutkan, pihaknya lebih menekankan asas praduga tak bersalah bagi sejumlah nama yang ikut tercatut dalam isu ini. Mengingat tudingan yang dibuat juga belum jelas sumbernya datang dari siapa.

Meski demikian, munculnya isu Konsorsium 303 yang diduga turut libatkan Ferdy Sambo dan sejumlah orang-orang disekitarnya memperkuat adanya geng mafia di tubuh Polri.

"Ya itu kan memperkuat sinyal adanya geng mafia itu yang pertama."

Baca Juga: Nestapa, Orang Tuanya Jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Brigadir J, Anak Ferdy Sambo Usia 1,5 Tahun Siap Diadopsi oleh Sosok Tak Terduga ini

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Kompas.com, Tribunnews.com