Kumpulan Doa, Berdoalan Agar Terbebas dari Utang, Bahaya Bagi Orang yang Enggan Lunasi Utang Sulit Masuk Surga

Kamis, 18 Agustus 2022 | 07:00
pixabay

Ilustrasi hidup tertekan lantaran utang

GridHype.ID - Setiap dari kita pasti pernah merasakan kesulitan ekonomi.

Hingga berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Utang pun juga harus segera dilunasi lantaran hal ini merupakan kewajiban.

Persoalan utang piutang tak sedikit membuat orang bermasalah dengan orang lain.

Lebih dari itu, persoalan utang piutang tak selesai di dunia ini saja karena akan diminta pertanggung jawaban di akhirat.

Melansir dari TribunStyle, Ustadz Adi Hidayat dalam satu ceramahnya pernah mengajarkan doa agar agar terbebas dari lilitan utang.

Berikut doa yang dipanjatkan agar terbebas dari hutang, termasuk 5 bahaya orang yang enggan melunasi hutangnya.

Banyak alasan yang menyebabkan seseorang berhutang, mulai dari kehilangan pekerjaan, tertimpa musibah atau harus memenuhi kebutuhan tertentu.

Namun tak jarang, banyak orang yang tak bisa membayar hutangnya tersebut lantaran meminjam dana pada pihak yang tidak tepat.

Sebenarnya, islam pun telah mengatur masalah terkait utang piutang dalam kehidupan bermasyarakat.

Baca Juga: Kumpulan Doa, Termasuk Sujud Ketika Salat, Simak 4 saja Waktu Mustajab untuk Berdoa Bagi Seorang Muslim

Selain sembari berusaha, orang yang dikenai hutang pun dapat berdoa.

Berikut kumpulandoaagar terbebas dari hutang :

1. اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

“Allahumak-finii bi halaalika ‘an haroomik, wa agh-niniy bi fadhlika ‘amman siwaak”

Artinya:

"Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu."

"Biyadikal khoir inna ala kulli syain qadir. Rohmanuddunya wal akhiroh, tu`thi minhuma man tasya’ wa tamna`u minhuma man tasya’. Irhamni rahmatan tughnini biha an rahmati man siwaka.”

Artinya:

“Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki."

"Wahai Pemberi Kasih dan Maha Pengasih (di dunia) dan (di) akhirat. Engkau memberi anugerah kepada siapapun yang Engkau kehendaki dan menolak (untuk memberi anugerah) kepada siapapun yang Engkau kehendaki. Kasihanilah kami sehingga kami tidak membutuhkan kasih sayang dari selain Engkau. (H.R at-Thabrani)

2. اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ

Artinya:

”Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari lilitan utang dan kesewenang-wenangan manusia.”

3. اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ، فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوَى، وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَاْلإِنْجِيْلِ وَالْفُرْقَانِ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْءٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ. اَللَّهُمَّ أَنْتَ اْلأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ اْلآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُوْنَكَ شَيْءٌ، اِقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَأَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ

Allahumma robbas-samaawaatis sab’i wa robbal ‘arsyil ‘azhiim, robbanaa wa robba kulli syai-in, faaliqol habbi wan-nawaa wa munzilat-tawrooti wal injiil wal furqoon.

A’udzu bika min syarri kulli syai-in anta aakhidzum binaa-shiyatih. Allahumma antal awwalu falaysa qoblaka syai-un wa antal aakhiru falaysa ba’daka syai-un, wa antazh zhoohiru fa laysa fawqoka syai-un, wa antal baathinu falaysa duunaka syai-un, iqdhi ‘annad-dainaa wa aghninaa minal faqri.

Baca Juga: Kumpulan Doa, Bacaan Kalimat Doa ini yang Dianjurkan Rasulullah SAW Ketika Sujud Salat

Artinya:

“Ya Allah, Rabb yang menguasai langit yang tujuh, Rabb yang menguasai ‘Arsy yang agung, Rabb kami dan Rabb segala sesuatu. Rabb yang membelah butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah, Rabb yang menurunkan kitab Taurat, Injil dan Furqan (Al-Qur’an)."

Berikut 5 bahaya orang yang enggan melunasi hutangnya:

1. Sulit masuksurga

Dari Tsauban, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ فَارَقَ الرُّوحُ الْجَسَدَ وَهُوَ بَرِىءٌ مِنْ ثَلاَثٍ دَخَلَ الْجَنَّةَ مِنَ الْكِبْرِ وَالْغُلُولِ وَالدَّيْنِ

“Barangsiapa yang ruhnya terpisah dari jasadnya dan dia terbebas dari tiga hal: [1] sombong, [2] ghulul (khianat), dan [3] hutang, maka dia akan masuksurga.” (HR. Ibnu Majah no. 2412. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih). Ibnu Majah membawakan hadits ini pada Bab “Peringatan keras mengenai hutang.”

2. Menghabiskan kebaikan yang dimiliki jika mati dalam keadaan hutang

Dari Ibnu ‘Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ دِينَارٌ أَوْ دِرْهَمٌ قُضِىَ مِنْ حَسَنَاتِهِ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ

“Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah no. 2414. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih). Ibnu Majah juga membawakan hadits ini pada Bab “Peringatan keras mengenai hutang.”

Itulah keadaan orang yang mati dalam keadaan masih membawa hutang dan belum juga dilunasi, maka untuk membayarnya akan diambil dari pahala kebaikannya.

3. Urusan (jiwa) masih menggantung

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

نَفْسُ الْمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ

“Jiwa seorang mukmin masih bergantung dengan hutangnya hingga dia melunasinya.” (HR. Tirmidzi no. 1078. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaiman Shohih wa Dho’if Sunan At Tirmidzi)

Al ‘Iroqiy mengatakan, “Urusannya masih menggantung, tidak ada hukuman baginya yaitu tidak bisa ditentukan apakah dia selamat ataukah binasa, sampai dilihat bahwa hutangnya tersebut lunas atau tidak.” (Tuhfatul Ahwadzi, 3/142)

Baca Juga: Kumpulan Doa, Bacaan Shalawat Nabi ini Bisa Jadi Kunci Kesehatan dan Buka Pintu Rezeki

4. Dihukumi sebagai pencuri jika berniat tidak melunasi

Dari Shuhaib Al Khoir, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيُّمَا رَجُلٍ يَدَيَّنُ دَيْنًا وَهُوَ مُجْمِعٌ أَنْ لاَ يُوَفِّيَهُ إِيَّاهُ لَقِىَ اللَّهَ سَارِقًا

“Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri.” (HR. Ibnu Majah no. 2410. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shohih)

Al Munawi mengatakan, “Orang seperti ini akan dikumpulkan bersama golongan pencuri dan akan diberi balasan sebagaimana mereka.” (Faidul Qodir, 3/181)

5. Dosa hutang tidak akan terampuni walau mati syahid

Dari ‘Abdillah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلاَّ الدَّيْنَ

“Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali hutang.” (HR. Muslim no. 1886)

Oleh karena itu, seseorang hendaknya berpikir: “Mampukah saya melunasi hutang tersebut dan mendesakkah saya berhutang?” Karena ingatlah hutang pada manusia tidak bisa dilunasi hanya dengan istighfar.

Untuk itu, selain berusaha mencari sumber dana yang bukan hutang untuk melunasinya, seorang muslim dapat memanjatkan doa kepada Allah SWT agar dipermudah melunasi hutangnya.Artikel ini telah tayang diTribunStyle.comdengan judul Kumpulan Doa Agar Terbebas dari Hutang, Termasuk 5 Bahaya Orang yang Enggan Melunasi Hutangnya

(*)

Tag

Editor : Nabila Nurul Chasanati

Sumber Tribunstyle.com