GridHype.ID - Hingga kini kasus penembakan Brigadir J masih menjadi perbincangan hangat di publik.
Brigadir J tewas ditembak oleh rekannya sendiri Bharada E atas perintah atasannya, Irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022.
Brigadir J sempat dituduh melakukan pelecehan terhadap Putri Candrawathi atau istri Irjen Ferdy Sambo.
Namun, tuduhan tersebut akhirnya tidak terbukti.
Bahkan kini ada yang menyebut Putri Candrawathi bahkan disebut ikut menyusun rencana pembunuhan bersama sang suami.
Kini mengutip dari Tribunnews.com, Putri Chandrawathi kini masih mengalami gangguan kejiwaan.
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menemukan beberapa tanda dan gejala terkait kesehatan jiwa istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Wakil Ketua LPSK Susilaningtias mengatakan, menurut hasil pemeriksaan psikologis, Selasa (9/8/20222), Putri Candrawathi mengalami kecemasan dan depresi.
"Ditemukan potensi risiko keberbahayaan terhadap diri sendiri yang ditandai dengan kondisi psikilogis menjadi (Post traumatic stress disorder) PTSD disertai kecemasan dan depresi," kata Susilaningtias, Senin (15/8/2022) dikutip dari Kompas.Tv.
Sementara itu, pihak Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak yang membongkar isi chat istri Putri Candrawathi.
Mengutip dari TribunStyle, Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak membongkar chat Putri Candrawathi kepada adik Brigadir J sebelum penembakan terjadi, tepatnya saat berada di Magelang.
Eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo dalam pengakuannya ke penyidik menyebutkan bahwa di Magelang, ajudannya Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J telah melukai harkat dan martabat keluarga atas tindakan ke istrinya, Putri Candrawathi.
Hal itu kata Ferdy Sambo membuatnya marah dan emosi hingga memicunya membunuh Brigadir J di rumah dinasnya di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, 8 Juli 2022, setelah berkomunikasi dengan istrinya Putri Candrawathi (PC).
Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan pengakuan Irjen Ferdy Sambo itu adalah kebohongan dan upaya menciptakan skenario baru, setelah skenario pelecehan istrinya Putri Candrawathi di rumah dinas tak terbukti dan terbantahkan.
Kamaruddin mengatakan pada 2 Juli Irjen Ferdy Sambo dan istrinya PC ke Magelang untuk merayakan ulang tahun perkawinan mereka yang ke 22.
Brigadir J bersama ajudan lainnya diminta mengawal Putri Candrawathi dan Irjen Ferdy Sambo.
"Namun pasca-perayaan mereka bertengkar lagi karena si cantik itu, selingkuhan bapak FS. Kemudian diduga si Ibu mengancam akan melaporkan perbuatan si Bapak dan juga bisnis gelapnya yaitu diduga tata kelola sabu-sabu, minuman keras, judi dan bisnis mobil R ke atasannya," kata Kamaruddin di tayangan akun YouTube TV One, Kabar Malam, Senin (15/8/2022).
Akibatnya kata Kamaruddin Irjen Ferdy Sambo emosi dan pulang duluan ke Jakarta pada 7 Juli untuk menyiapkan dan merencanakan pembunuhan ke Brigadir J yang dianggapnya biang kerok karena membocorkan informasi itu hingga Putri Candrawathi tahu segala perselingkuhan dan bisnis gelapnya.
"Sedangkan si Ibu PC dan almarhum di sana baik-bak saja. Bahkan juga si Ibu PC memotret almarhum Brigadir J dan mengirim fotonya ke adik Brigadir J yang juga polisi. Ibu PC bilang 'Lihat nih abang kamu nih, rajin kali pun, luwes banget, multi talenta, dan mau menyetrika baju anaknya. Bingung mau menggaji berapa' kata si Ibu ke adik Brigadir Yosua," ujar Kamaruddin.
Bahkan Putri Candrawathi menanyakan ke adik Brigadir J, apakah libur atau tidak.
"Ibu nanya, kamu lagi libur gak Dek, kalau libur ikut ke Magelang, katanya," ujar Kamaruddin.
Artinya dari percakapan WhatsApp itu, menurut Kamaruddin, hubungan Ibu Putri, baik dengan almarhum Yosua atau Brigadir J dan adik Brigadir J sangat baik.
"Jadi tidak benar, kehormatan ibu ada dilecehkan, apalagi diancam pakai pistol. Yang benar adalah kehormatan Bapak karena terungkap selingkuh sama si Cantik dan bisnis gelapnya akan dilaporkan ke atasan. Makanya ancaman Skuat lama ke Brigadir J tanggal 7 Juli, apabila naik ke atas, Yosua akan dibunuh atau dibantai sehingga Yosua melapor dan curhat ke kekasihnya," ujar Kamaruddin.
"Skuat kurang ajar ini mau membantai saya, itu terucap dari almarhum ke kekasihnya lewat Video Call, dan ada jejak elektoniknya," kata Kamaruddin.
Karenanya, menurut Kamaruddin motif pembunuhan Brigadir J oleh Irjen Ferdy Sambo adalah dendam lama.
Irjen Ferdy Sambo menduga Brigadir J telah membocorkan hubungannya dengan wanita lain ke istrinya Putri Candrawathi (PC).
Karenanya PC beberapa kali mengancam suaminya akan melaporkan ke atasan Ferdy Sambo, sekaligus melaporkan sejumlah bisnis gelapnya mulai dari perjudian, sabu-sabu, penjualan miras dan mobil R.
"Motifnya adalah dendam karena ada perselingkuhan si bapak (Ferdy Sambo-Red) dengan si cantik itu. Si ibu awalnya mencari tahu, kenapa si bapak tidak pulang,"
"Diduga ajudan Brigadir J memberi tahu alasan kenapa tidak pulang. Lalu karena Ibu tahu, ada si cantik, ada pertengakaran rumah tangga di Bulan Juni 2022," kata Kamaruddin.
Itu sebabnya kata Kamaruddin pada 21 Juni 2022, Brigadir J juga curhat ke kekasihnya Vera Simanjuntak bahwa ia diancam oleh skuat lama atau ajudan lama yang dekat dengan Irjen Ferdy Sambo, bahwa ia akan dibunuh dan dibantai.
"Kami ada rekaman elektroniknya, almarhum pamit ke kekasihnya. Artinya almarhum tahu dia akan mati, kan begitu," kata dia.
Namun kata Kamaruddin walaupun penyidik saat ini, menerapkan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana ke Irjen Ferdy Sambo namun motif sesungguhnya disembunyikan.
"Karena polisi belum ikhlas dan motifnya sengaja disembunyikan, agar yang terbukti di persidangan nanti, tanpa motif, dan arahnya ke Pasal 338 KUHP yaitu pembunuhan biasa, atau Pasal 351 KUHP ayat 3, kan begitu.
Saya, karena saya makan buah dan sayur, mengerti kok isi otak orang ini, karena melihat mukanya saja mengerti apa yang mau diucapkan," sindir Kamaruddin Simanjuntak.
(*)