GridHype.ID -Seperti yang kita tahu, Indonesia merupakan negara yang kaya akan rempah-rempah.
Rempah-rempah ini tidak hanya digunakan sebagai bumbu dapur saja, melainkan juga sebagai bahanpembuat obat.
Salah satu rempah-rempah yang sering digunakan sebagai pengobatan alami yaitu ada jahe.
Melansir dari SajianSedap.com, manfaat jahe untuk kesehatan memang sudah dipercaya banyak orang.
Bahkan saat pandemi Covid-19 lalu, jahe paling diburu banyak orang untuk dijadikan obat alami.
Hal ini karena manfaat jahe untuk kesehatan sangat tokcer dan manjur untuk menjaga tubuh dan usir penyakit.
Untuk dapatkan manfaat jahe ini biasanya kita akan merebusnya atau ditambahkan pada makanan.
Tapi, pernahkan kamu sengaja kunyah jahe mentah-mentah?
Siapa yang menyangka bahwa ternyata ada manfaat kunyah jahe mentah-mentah untuk kesehatan, loh!
Bahkan penyakit mematikan ini bakalan ogah masuk tubuh kalau kita rajin makan jahe setiap hari.
Masa sih sebegitu dahsnyatnya?
Kalau tidak percaya, mari kita simak khasiat dari kunyah jahe mentah-mentah untuk tubuh berikut.
Manfaat Makan Jahe Mentah-mentah Setiap Hari
Kesehatan memang yang paling utama saat ini.
Nah, untuk jaga kesehatan dan jauhkan dari penyakit mematikan tak perlu pakai suplemen yang mahal, kok.
Yang kita butuhkan hanya jahe yang pastinya selalu tersedia di dapur rumah kamu.
Nah, salah satu manfaat jahe adalah mengurangi kolesterol yang ada pada tubuh.
Bagaimana bisa?
Melansir dari Live Strong, ada sebuah penelitian yang berhasil membuktikan bahwa mengonsumsi jahe bisa meningkatkan enzim di dalam tubuh yang mampu menurunkan kolesterol.
Melansir dari Healthline, ada beberapa hal yang menjadi gejala kolesterol, di antaranya:
1. Sering merasa kelelahan dan mual
2. Sering terengah-engah
3. Nyeri atau pegal di bagian tengkuk, rahang, dada, dan punggung
Tak hanya itu saja, gejala kolesterol seringkali bisa dideteksi melalui tes darah.
Apabila diketahui kolesterol total berada di atas 240 mg/dL maka itulah saatnya kamumelakukan penanganan untuk kolesterol.
Kedua, kunyah jahe setiap pagi baik untuk kamuyang seringkali memiliki peningkatan gula darah.
Ingat, gula darah yang selalu meningkat akan membuat kamulebih berisiko mengalami diabetes tipe 2.
Maka dari itu, untuk mengatasinya kita bisa mengonsumsi jahe secara berkala.
Sebuah studi yang dilakukan tahun 2012, membuktikan bahwa ternyata jahe mampu untuk menjaga keseimbangan gula darah.
Hal ini bersifat jangka panjang, sehingga menjadi sebuah kebiasaan yang baik apabila mengonsumsi jahe setiap hari demi kesehatan di masa mendatang.
Manfaat kesehatan jahe
Mengutip dari Kompas.com, berikut ini adalah manfaat jahe untuk kesehatan:
1. Pereda sakit
Jahe mengandung senyawa yang disebut gingerol.
Senyawa tersebut mengandung antioksidan dan dapat mengurangi enzim inflamasi.
Karena itu, jahe bisa membantu mengurangi nyeri dan peradangan, khususnya kram menstruasi dan artritis.
Ahli diet dari Cleveland Clinic, Candace O’Neill, mengatakan bahwa jahe juga dapat meningkatkan nyeri lutut yang terkait dengan osteoartritis.
2. Meningkatkan regulasi gula darah
Senyawa gingerol pada jahe juga membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Hal ini bisa membantu manajemen gejala diabetes tipe 2.
"Jahe mengurangi enzim yang memecah karbohidrat sehingga membantu metabolisme glukosa (gula)," kata O'Neill.
Orang dengan diabetes tipe 2 tidak mampu menghasilkan cukup insulin, yang merupakan kunci untuk memastikan glukosa beredar ke seluruh tubuh dan tidak menumpuk di aliran darah.
Jahe juga dapat membantu regulasi hal tersebut.
Penelitian juga menemukan bahwa jahe mendorong otot kamuuntuk menyerap glukosa, tanpa mengharuskan kamuuntuk mengambil insulin ekstra.
3. Mengurangi rasa mual
Makan jahe segar dapat membantu mengurangi mual, termasuk mual di pagi hari, mabuk perjalanan dan efek samping dari beberapa kemoterapi.
Jahe dapat membantu mengurangi mual karena meningkatkan cara makanan bergerak melalui saluran pencernaan.
"Hal tersebut dilakukan dengan memblokir reseptor serotonin di lapisan usus kita," ucap O’Neill.
Hal inilah yang dapat membantu menenangkan saraf yang memicu refleks muntah.
(*)