Gridhype.id- Belum tuntas dengan Covid-19, kini Indonesia harus menghadapi serangan hepatitis akut.
Penyakit yang satu ini diketahui telah menyerang sejumlah wilayah seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur.
Penyebaran kasus hepatitis misterius ini paling banyak ditemukan di DKI Jakarta dengan jumlah 12 kasus.
Juru Bicara Kementrian Kesehatan sekaligus Direktur Utama RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, dr Mohammad Syahril Sp. P. MPH menjelaskan bahwa pasien yang diduga mengalami Hepatitis akut misterius ini berada pada rentang usia 0-20 tahun.
Penyebaran yang belum diketahui secara pasti membuat masyarakat harus lebih waspada dengan penyakit yang satu ini.
Orang tua diimbau untuk lebih memahami gejala yang timbul apabilan anak mereka terserang penyakit tersebut.
Dilansir dari kontan.id, penyakit ini bisa berasal dari virus hepatitis A, B, C, D, E, penggunaan obat tertentu, atau bahkan keracunan.
Meskipun demikian, beberapa hal di atas tidak ditemukan sebagai penyebab terjadinya hepatitis akut di sejumlah negara termasuk Indonesia.
Adapun gejala awal hepatitis akut yang bisa menyerang anak-anak adalah sebagai berikut:
- Buang air besar lebih dari tiga kali sehari.
- Kotoran yang dikeluarkan berupa ampas sampai tekstur yang lebih cair
- Sakit perut
- Mual
- Muntah
- Demam ringan
- Kulit dan bagian putih mata terlihat menguning
- Urine jadi lebih pekat dan berwarna cokelat
- Kotoran BAB pucat atau keabu-abuan
- Tingkat kesadaran menurun
Ketika seseorang memasuki fase hepatitis akut berat, maka sel hari atau liver akan mengalami kerusakan.
Parahnya lagi, hati atau liver tidak dapat berfungsi lagi dan tidak dapat kembali normal.
Lantas, apa yang harus dilakukan orang tua ketika mendapati anaknya mengalami hepatitis akut misterius ini?
Hal utama yang harus dilakukan adalah melakukan pemeriksaan ke dokter.
Selanjutnya, orang tua tidak boleh lengah dan harus rutin memberikan obat yang sudah diresepkan.
Pastikan anak mendapat banyak waktu istirahat di tempat tidur.
Jangan biarkan anak mengalami kekurangan cairan, sehingga penting untuk menyediakan air minum sesuai kebutuhan.
Orang tua diharuskan untuk memberi asupan makanan dengan gizi lengkap yang seimbang.
(*)