Gridhype.id- Menghadapi cuaca yang panas memang kurang menyenangkan.
Belum lagi jika kondisi tersebut terjadi berkepanjangan.
Udara yang panas membuat kita lebih mudah berkeringat, sehingga tak nyaman beraktivias sehari-hari.
Beberapa waktu lalu, sejumlah wilayah di Indonesia memang mengalami panas terik yang cukup mengganggu.
Pada 1-7 Mei 2022, suhu maksimal sejumalh wilayah di Indonesia mencapai 33-36.1 °C.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menyebutkan bahwa kondisi tersebut dipicu oleh poisisi semu matahari yang saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sebagian wilayah di Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau.
Cuaca panas dan gelombang panas berdampak besar bagi kesehatan masyarakat di sejumlah wilayah.
Seseorang mungkin bisa saja mengalami kelelahan yang berlebih akibat suhu yang terlalu tinggi.
Bukan hanya itu, pada kasus yang lebih parah suhu tinggi bisa menimbulkan kematian.
Baca Juga: Cuaca Tak Menentu, Berikut Bacaan Doa Ketika Turun Hujan dan Doa agar Hujan Bisa Berhenti
Dilansir dari gridhealth.id, suhu panas juga mampu memperburuk masalah kesehatan, seperti penyakit jantung dan paru-paru.
Selama cuaca panas dan gelombang panas, umumnya ada banyak orang yang dirawat di rumah sakit dan lebih banyak orang meninggal dibandingkan dengan suhu normal.
Perubahan iklim yang teradi juga sangat berpengaruh bagi kondisi kesehatan masyarakat.
Lebih mengerikan lagi, cuaca yang ekstrem mampu menimbulkan bencana alam yang justru menyisakan trauma.
Tidak bisa dipungkisi bahwa bencana alam memang memberikan efek kesehatan mental, salah satunya stress.
Harvard Medical School menjelaskan beberapa dampak cuaca panas terhadap kesehatan fisik dan mental seseorang:
Alergen yang terbawa udara dan polutan udara
Produksi serbuk sari akan meningkat ketika udara berada pada suhu yang lebih tinggi.
Diketahui bahwa serbuk sari inilah yang menjadi allergen dan menyebabkan respons alergi seperti deman dan asma.
Ozon juga meningkat ketika suhu meningkat, sehingga memperburuk batuk serta penyakit kardivaskular.
Kualitas dan kuantitas makanan
Siapa sangka suhu panas juga berpengaruh bagi kualitas dan kuantitas makanan.
Cuaca ektrem akan mengurangi hasil pangan lokal dan kualitas pangan.
Kekurangan produksi pangan dapat berpengaruh bagi peningkatan harga serta berakibat turunnya akses masyarakat terhadap pemenuhan gizi.
Penyakit Bawaan Makanan
Makanan bisa terkontaminasi pathogen dan virus, kemudian membawa penyakit jika dikonsumsi manusia.
Banyak pathogen bisa berkembang biak lebih leluasa saat suhu tinggi.
Inilah penyebab cuaca panas menimbulkan banyak penyakit.
Kualitas air minum
Cuaca nyatanya memberikan pengaruh bagi kualitas air minum yang dikonsumsi.
Erosi dan salinitas mampu menurunkan kualitas air dan mencemari persediaan air minum.
Kekeringan juga menjadi salah satu kondisi yang meningkatkan pertumbuhan ganggang biru-hijau di saluran air dan bendungan, sehingga berujung pada penyakit.
Baca Juga: Cuaca Dingin Bikin Sering Lapar, Inilah Rekomendasi Santapan yang Baik Bagi Tubuh
(*)