Gridhype.id- Kunyit merupakan salah satu bahan yang ketersediaannya sangat mudah ditemukan.
Bahkan, ibu rumah tangga selalu menyediakan kunyit di dapur sebagai bumbu masakan.
Bahan yang satu ini kerap dijadikan sebagai pewarna makanan.
Bukan hanya itu, konsumsi kunyit ternyata memberikan sejuta manfaat bagi kesehatan tubuh.
Selama ini, Indonesia mengenal beragam jenis obat tradisional untuk mengatasi penyakit.
Siapa sangka, kunyit menjadi salah satu bahan yang bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan asam urat.
Asam urat merupakan salah satu penyakit yang cukup mengganggu karena berpengaruh bagi aktivitas fisik.
Dilansir dari kontan.id, seseorang bisa menderita asam urat karena adanya peningkatan produksi asam urat dalam tubuh.
Kondisi tersebut nantinya menimbulkan penumpukan, pengendapan, dan pembentukan kristal di bagian persendian.
Inilah yang menyebabkan penderita asam urat kerap mengalami nyeri di bagian sendi.
Baca Juga: Punya Sejuta Manfaat, Bolehkah Kunyit Dikonsumsi Setiap Hari?
Pada dasarnya, asam urat bisa terjadi karena adanya faktor.
Namun demikian, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
Anda bisa memanfaatkan kunyit sebagai obat asam urat tradisional.
Dibandingkan dengan obat kimia lain, kunyit tentunya memberikan efek samping yang lebih rendah.
Lantas bagaimana cara memanfaatkannya?
Tidak memerlukan keahlian khusus, semua orang bisa memanfaatkan kunyit sebagai obat asam urat.
Kunyit ternyata mengandung kurkumin yang secara efektif meredakan asam urat.
Anda bisa menyeduh satu sendok teh bubuk kunyit dengan segelas air hangat.
Setelah itu minum air kunyit tersebut dua kali sehari.
Bukan hanya itu, Anda juga bisa memasukkan bubuk kunyit ke dalam kapsul agar lebih mudah dikonsumsi.
Adapun takaran yang digunakan adalah 250 mg bubuk kunyit setiap kapsul.
Agar mendapatkan hasil yang maksimal, Anda bisa mengonsumsi kapsul bubuk kunyit tersebut tiga kali sehari.
Meskipun memiliki segudang manfaat bagi tubuh, konsumsi bubuk kunyit tidak boleh dilakukan berlebihan.
Pastikan Anda mengonsumsinya sesuai aturan, sehingga tidak merugikan tubuh.
(*)