Bukannya Untung Malah Buntung, Dikira Makan Ikan Sehat, Siapa Sangka Jika Dimasak dengan Cara ini Bakal Datangkan Petaka Tak Main-main Bagi Tubuh

Sabtu, 16 April 2022 | 18:15
Freepik.com/freepik

Jangan masak ikan dengan cara ini

GridHype.ID - Ikan jadi salah satu menu favorit masyarakat Indonesia.

Bagaimana tidak, Indonesia merupakan negara kepulauan dengan hasil tangkapan ikan yang luar biasa.

Ikan mengandung banyak nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh.

Seperti yang dimuat Kompas.com, Ikan merupakan salah satu sumber protein yang baik untuk kesehatan tubuh.

Nutrisi yang terkandung dalam ikan, yaitu asam lemak omega-3 DHA dan EPA.

Selain itu, ikan juga memiliki sedikit lemak jenuh, protein yang tinggi, vitamin D, kalsium, yodium, dan berbagai nutrisi penting.

Tidak heran manfaat makan ikan sangat baik untuk kesehatan mata dan perkembangan otak.

Walaupun saat ini suplemen asam lemak omega-3 sudah banyak dijual bebas, tapi sebaiknya kita memperolehnya langsung dari makan ikan.

Meski demikian, ternyata kita tidak boleh memasak ikan dengan cara ini.

Dikutip dari Sajian Sedap, kita tidak boleh masak ikan dengan cara ini.

Jangan Masak Ikan dengan Cara Ini

Ternyata ada alasannya mengapa ikan sebaiknya tidak digoreng.

Baca Juga: Pantas Warung Makan Tak Bagikan Resepnya, Ternyata 3 Bahan Rahasia ini Ampuh Usir Lendir pada Ikan Lele, Langsung Dicoba?

Ahli Gizi Komunitas Dr dr Tan Shot Yen dalam unggahannya di akun Instagram miliknya @drtanshotyen, mengatakan bahwa ikan sebaiknya tidak digoreng.

Baik itu pan-frying atau pun deep-frying.

Deep-frying menggunakan jumlah minyak yang sangat banyak untuk merendam ikan.

Sementara, pan-frying menggunakan lebih sedikit minyak pada wajan.

Selama penggorengan, ikan akan menyerap lemak dalam minyak tersebut.

Alhasil, jumlah kalori di dalamnya meningkat dan mengubah jenis lemak yang terkandung.

“Kalau digoreng, nah Omega 3 (pada ikan) malah jadi trans fat yang merugikan,” tulis Dr Tan.

Suhu tinggi yang digunakan saat menggoreng juga bisa merusak asam lemak omega 3 jauh lebih parah daripada metode memasak lainnya.

Jadi, ikan yang digoreng akan kehilangan omega 3 dalam jumlah yang cukup banyak.

Mengonsumsi ikan goreng secara terus menerus juga bisa membuat tubuh menimbun lemak trans yang meningkatkan risiko diabetes, stroke, dan hipertensi.

Sebaiknya Anda mengolah ikan dengan cara lain seperti membakarnya, membuat pepes kukus, atau dimasak dengan kuah.

Baca Juga: Biar Hati Tetap Tenang Ketika Mendapat Musibah, Simak Doa yang Dibaca Nabi Yunus Ketika Berada di Perut Ikan Paus

Lagipula, memasak ikan dengan variasi lain bisa membuat keluarga tidak jenuh dengan makan lauk ikan terus.

Selain itu, ikan pindang juga tetap harus diwaspadai.

Ikan Pindang yang Berbahaya

Dengan alasan murah, sebagian pedagang pun tak canggung menjual makanan yang sudah dicampur aneka bahan adiktif ke pasaran.

Nyatanya, meski sering disidak, petugas masih saja menemukan sampel makanan di pasar-pasar yang terbukti mengandung zat bahaya.

Tim Jejaring Keamanan Pangan Terpadu (JKPT) Kabupaten Purbalingga kembali menemukan lima sampel makanan yang mengandung zat berbahaya di Pasar Karanganyar.

Lima sampel makanan ini yakni pindang, wajik klethik, mireng lidi, kerupuk chantir dan kerupuk chantir yang telah digoreng.

“Satu yang ditemukan mengandung formalin yaitu pindang dan produk makanan yang lainnya mengandung rhodamin B yang digunakan sebagai pewarna tekstil,” kata Kasi Keamanan Pangan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Purbalingga, Suyono saat ditemui di sela-sela Monitoring Keamanan Pangan di Pasar Karanganyar, Kamis (25/4/2019).

Makanan yang terbukti positif mengandung zat berbahaya ini tentunya dapat membahayakan masyarakat yang mengonsumsinya.

Karena itu, Suyono mengimbau warga pasaruntuk tidak mengonsumsi makanan yang terbukti mengandung formalin maupun Rhodamin B.

Baca Juga: Padahal Kandungan Nutrisinya Baik untuk Tubuh, Siapa Sangka Ada 2 Bagian Tubuh Ikan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Jika Masih Sayang Nyawa, Apa Saja?

Pihaknya pun berusaha memberikan pengertian kepada pedagang agar tidak membeli makanan yang mengandung zat berbahayaini untuk dijual kembali.

Kesadaran ini penting untuk melindungi konsumen agar kesehatannya tetap terjaga.

Masyarakat atau calon pembeli dapat mengetahui ciri-ciri makanan yang mengandung zat bahaya.

Untuk mengetahui pangan segar seperti ikan, mengandung zat berbahaya sepert formalin atau tidak, dapat dilihat dari lalat yang hinggap pada ikan tersebut.

Adapun makanan seperti kerupuk dan makanan lain yang mengandung pewarna tekstil biasanya terlihat bewarna terang dan menarik perhatian.

Baca Juga: Padahal Kandungan Nutrisinya Baik untuk Tubuh, Siapa Sangka Ada 2 Bagian Tubuh Ikan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Jika Masih Sayang Nyawa, Apa Saja?

(*)

Tag

Editor : Nabila Nurul Chasanati

Sumber Kompas.com, Sajian Sedap