GridHype.ID - Usai bebas dari hukuman penjara, Angelina Sondakh dipastikan tak akan lagimenggeluti profesi di dunia politik.
Mengutip Tribunnews.com, hal tersebut disampaikan olehKhaerudin, kuasa hukum Angelina Sondakh.
"Dia pernah bilang sama saya, trauma pada politik.Dia enggak mau lagi berbicara politik lagi," ujar Khaerudin saat ditemui di Apartemen Bellezza, Jakarta Selatan, Kamis (3/3/2022).
Kini Angelina Sondakh pun mulai menata hidup baru usai bebas penjara. Ia mulai menyibukkan diri dengan sejumlah kegiatan.
Mengutip Sosok.ID, salah satu kegiatan Angelina Sondakh yakni membuat konten YouTube yang sangat beragam.
Mulai dari kegiatan sehari-hari bahkan podcast bersama ayahnya, Lucky Sondakh.
Ayah Angelina Sondakh, Lucky Sondakh agaknya kini makin sering tampil di kanal YouTube sang putri.
Lebih mengejutkan lagi, tak jarang Angie menggunakan momen bersama sang ayah tersebut untuk curhat mengenai pengalamannya terjun ke dunia politik.
Bahkan publik sempat dikejutkan oleh ungkapan Angelina Sondakh soal sosok serigala berbulu domba yang membuat dirinya enggan terjun lagi ke dunia politik.
“Makanya Angie sudah enggak mau lagi ke politik Dad.
Kalau dengar kata politik, rasanya... sudahlah Angie mau dengar nasihat dari Daddy," ujar Anggelina Sondakh dilansir dari kanal YouTube Keemaa Entertainment, Minggu (20/03).
"Angie mau coba cari jalan, insya Allah ada jalannya,” ungkap Angelina Sondakh kepada sang ayah.
Sosok ibu Keanu Massaid ini mengaku sekarang memilih mendengarkan nasihat ayahnya untuk tidak mencoba masuk ke dunia politik.
Setalah 10 tahun mendekam di penjara, Angie mendapatkan banyak hidayah dan hikmah yang bisa diambil sebagai pelajaran untuk hidup menjadi lebih baik.
“Apapun yang Angie lakukan, apapun perbutan orang ke Angie, Angie merasa sepuluh tahun ini dapat hidayah,” katanya.
Terutama soal persahabatan dirinya dengan rekan-rekan politiknya.
“Dapat hikmah luar biasa bahwa persahabatan itu tidak mesti karena kepentingan,” sambung Angelina Sondakh.
Dikatakan Angelina Sondakh, sebelum menjadi terpidana kasus korupsi dan mendekam di penjara, banyak sekali orang-orang mencari dan menyanjungnya.
Namun hal itu berbalik setelah ia resmi ditetapkan menjadi terpidana kasus korupsi.
Angelina Sondakh menyebut, teman-temannya di dunia politik mulai menghilang seperti tak memperdulikan dirinya.
Dan hanya orang tuanya, lanjut Angie, terutama sang ayah yang setia mengunjungi Angie saat mendekam di hotel prodeo.
“Satu tahun masih datang, dua tahun tinggal 50 persen, tiga tahun menghilang. Hanya my dad yang setia mengunjungi saya seminggu tiga kali,” bebernya.
Pernyataan Angie itu adalah responnya saat Lucky Sondakh pernah memberikan sebuah buku tulisan Nicollo Machiavelli, yang disebut sebagai bapak politik dunia.
Ada kalimat yang hingga kini Angelina Sondakh ingat, yakni tentang dalam dunia politik tidak mengenal adanya saudara atau sahabat.
“There is no everlasting friends but only interest.
Dalam politik, tidak ada saudara atau sahabat yang abadi, yang ada adalah kepentingan," ujarnya lagi.
Dalam kesempatan tersebut, Lucky Sondakh pun membenarkan, ia merasa sudah membuktikan pernyataan Nicollo Machiavelli dari kasus putrinya sendiri.
Lucky menambahkan, demi kepentingan orang-orang menyudutkan dan menjerumuskan putrinya ke dalam perbuatan yang fatal.
Dalam hal ini Lucky menggambarkan bahwa di dunia politik seseorang akan berhadapan dengan serigala berbulu domba.
“Di dalam politik, enggak ada persahabatan. Itu yang saya bilang, dalam politik Anda berhadapan dengan serigala berbulu domba.
Bos bilang mau mempromosikan kamu, tapi akhirnya malah menjerumuskanmu,” kata Lucky Sondakh.
Melansir dari Gridfame.ID, Lucky Sondakh juga sempat menempuh pendidikan Diploma Master dan Doctor di University of New England.
Tak sampai di situ saja, Lucky Sondakh merupakan penerima beasiswa Ford Foundation dan pemerintah Australia.
Sekembalinya ke Indonesia, Lucky Sondakh langsung menjadi seorang dosen di sebuah perguruan tinggi negeri (PTN) di Manado, Sulawesi Utara.
"Keluarga kami kembali ke Manado. Saya kembali menjadi dosen di Universitas Sam Ratulangi," ujarnya.
(*)