Jangan sampai Kecolongan, Inilah 6 Gejala Omicron pada Orang Dewasa yang Wajib Kamu Ketahui

Minggu, 06 Februari 2022 | 12:30
Pexels

Ilustrasi gejala varian omicron

GridHype.ID -Belakangan ini warga dunia tengah dihebohkan dengan penyebaran varian Omicron.

Yap,varian Omicron memang menjadi salah satu varian baru dari virus corona atau Covid-19.

Varian tersebut memiliki nama lain yaitu B.1.1.529.

Varian Omicron dinilai lebih mudah dan cepat menular dibandingkan jenis virus corona Delta yang sebelumnya membuat gelombang Covid-19 semakin tinggi.

Termasuk di Indonesia, kasus dari varian Omicron ini juga terus mengalami lonjakan.

Dikutip dari Tribunnews.com yang melansir dari WHO via GridFame.ID, varian Omicron atau yang memiliki nama virus varian B.1.1.529 sudah terdeteksi sejak 26 November 2021 lalu.

Varian Omicron disebut-sebut memiliki risiko penularan lebih cepat.

Namun perawatan dan tingkat keparahannya dianggap lebih rendah.

Meski begitu jangan pernah anggap sepele karena semakin hari jumlah kasus pasien terinfeksi mamin meningkat.

Baca Juga: Dikira Masuk Angin, SitiBadriah Malah Positif Covid-19 Varian Omicron Jelang Hari Persalinan, Begini Kondisinya

Sebaiknya mulai waspada dan kenali betul-betul gejala apa saja yang biasa terjadi pada pasien positif Covid-19 varian omicron.

Simak di sini gejala omicron yang kerap muncul.

Kasus Covid-19 varian Omicron terus meningkat di berbagai negara, termasuk Indonesia, dalam beberapa pekan terakhir.

Masyarakat pun diimbau untuk lebih waspada dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat agar dapat menekan laju penularan virus Corona varian Omicron.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk lebih mengenal beberapa gejala infeksi varian Omicron.

Gejala Covid-19 varian Omicron disebut lebih ringan pada orang dewasa, bahkan cenderung lebih mirip flu biasa.

Gejala Omicron pada orang dewasa

Dilansir dari University of California Davis Health melalui KOMPAS.com, gejala Covid-19 varian Omicron sangat mirip dengan varian virus Corona lainnya, termasuk varian Delta.

Akan tetapi, gejalanya disebut tidak berat karena salah satunya tidak menyebabkan pneumonia yang membuat pasien harus dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Sehari Bisa Tembus 11 Ribu Lebih, Keganasan Varian Omicron Kian Tak Terkendali, Ini Gejala yang Dialami Penderita

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Jumat (28/1/2022) via GridFame.ID, berikut ini 6 gejala Covid-19 varian Omicron pada orang dewasa yang paling banyak ditemukan:

- Batuk

- Pilek

- Demam

- Kelelahan

- Sakit kepala

- Sakit tenggorokan

Sementara itu, gejala Covid-19 yang banyak dideteksi pada varian sebelumnya.

Seperti penurunan fungsi indra penciuman dan perasa, tidak ditemukan pada pasien infeksi varian Omicron.

Baca Juga: Varian Omicron Kian Menggila, Dua Gejala Ini Harus Dipahami Agar Tak Kecolongan

Oleh sebab itu, infeksi Covid-19 varian Omicron sulit dibedakan dengan batuk pilek biasa jika tidak melakukan serangkaian tes medis.

Profesor dari University of California Davis, Lorena Garcia mengatakan, perbedaan gejala dan tingkat keparahan yang dirasakan pasien infeksi varian Omicron berbeda-beda, bergantung telah vaksinasi atau belum.

Gejala varian Omicron pada pasien yang telah menerima vaksin biasanya cenderung ringan, bahkan tanpa gejala.

Berbeda dengan gejala yang dirasakan pasien varian Omicron yang belum menerima vaksin Covid-19, yang biasanya lebih parah dan perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Virus Corona varian Omicron disebut lebih cepat menular daripada varian lainnya.

Pasalnya, varian Omicron lebih mudah menempel pada inang dan lebih cepat bereplikasi.

Selain itu, jumlah virus di dalam darah pasien yang terinfeksi varian Omicron sangat banyak sehingga lebih mudah menular dan menginfeksi orang lain.

Asal

Melansir dari Tribunnewswiki.com, Covid-19 varian Omicron pertama kali muncul di salah satu provinsi di Afrika Selatan.

Sayangnya, varian tersebut bukan berasal dari daerah itu.

Dari sampel paling awal menunjukkan Omicron berasal dari Boswana pada 11 November 2021.

Sejumlah ilmuwan menjelaskan konstelasi mutasi yang tidak biasa mengindikasikan bahwa Omicron kemungkinan muncul ketika infeksi kronis dari orang yang kekebalan tubuhnya terganggu, seperti penderita HIV/Aids yang tidak diobati.

Mutasi

Omicron memiliki lebih dari 30 mutasi protein lonjakan yang digunakan virus untuk mengikat sel manusia.

Jumlah tersebut dua kali lipat dari varian Covid-19 sebelumnya, yaitu varian Delta.

Hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat berbeda dari virus corona asli.

Sehingga, pengembangan vaksinnya pun membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Seorang ahli dari Afrika Selatan mengungkapkan beberapa mutasi terkait resistensi terhadap antibodi penetralisir dan peningkatan penularan, namun yang lain belum dipahami dengan baik, mengakibatkan signifikansi penuhnya belum jelas.

Lantaran itulah, sejauh ini Omicron menjadi varian yang paling kompleks.

Variant of Concern WHO

Omicron terdeteksi di Afrika Selatan lewat genomic sequencing pada 14 hingga 16 November 2021.

Lalu dilaporkan kepada WHO pada 24 November 2021.

WHO memasukkan Omicron ke dalam Variant of Concern (VoC).

Nama varian tersebut diambil dari alpabet Yunani untuk melabeli jenis-jenis varian corona.

Omicron tergolong ke dalam VoC lantaran kemampuan mutasi yang jauh lebih mengkhawatirkan.

Selain itu, ada kemungkinan bagi penderita yang pernah terpapar memiliki risiko terpapar kembali dengan varian jenis tersebut.

Baca Juga: Jangan Lupa Prokes-nya! Varian BA.2 Omicron Terdeteksi di 40 Negara, Disebut Lebih Menular dan Tak Terdeteksi PCR SGTF

(*)

Editor : Helna Estalansa

Sumber : Tribunnewswiki.com, GridFame.ID

Baca Lainnya