GridHype.ID -Minum air adalah suatu kebutuhan yang harus kita penuhi setiap harinya.
Lalu berapa banyak air yang perlu kita minum dalam satu hari?
Melansir dari Kompas.com, rekomendasi paling umum adalah kebutuhan harian air minum seseorang berkisar 8 gelas air putih sehari atau setara dengan 2 liter.
Namun, angka ini sebenarnya tidak mengikat.
Itu karena jumlah kebutuhan air minum harian seseorang bergantung pada banyak faktor, termasuk kondisi kesehatan, seberapa aktif, dan di mana kamu tinggal.
Tidak ada formula yang cocok bagi semua orang karena tiap orang memiliki kondisinya masing-masing.
Nah di sisi lain, air minum diperoleh masyarakat dari air isi ulang.
Sebagaimana diketahui, penggunaan air isi ulang memang sudah jadi suatu hal lazim di Indonesia.
Air isi ulang banyak dipilih lantaran harganya yang lebih murah di kantong.
Tapi, melansir dari SajianSedap.com, air isi ulang mengundang banyak pro kontra tersendiri.
Salah satunya adalah faktor kebersihan dan kelayakan minumnya.
Tapi sebenarnya, masih ada kok air isi ulang aman konsumsi di pasaran.
Namun sebagai pembeli kita tentu saja harus jeli memilih.
Salah satunya adalah jangan pernah membeli air isi ulang dengan ciri ini.
Bahayanya betul-betul bisa ancam nyawa.
Air Isi Ulang yang Berbahaya
Tapi tahukah, meskipun banyak depot isi ulang air mengklaim jika air yang dijual telah disterilisasi dan memakai teknologi penyaring terkini, ternyata bukan berarti air tersebut bebas dari bakteri.
Dilansir dari sumber yang dihimpun Tribun Kaltim via SajianSedap.com, ada tiga faktor air minum untuk menentukan kelayakan air isi ulang.
Di antaranya seperti kebersihan alat pembersih dan penyaring air minum yang digunakan, lokasi depot, dan sumber air.
Diketahui alat yang yang digunakan depot isi ulang sangat mempengaruhi kebersihanair minum yang akan dikonsumsi.
Sebagai contoh, kita bisa melihat sikat pembersih galon yang juga digunakan untuk membersihkan galon lainnya.
Hal ini tentu saja akan membuat kuman dan bakteridari galon sebelumnya akan tercampur jika tidak sering dibersihkan atau diganti.
Terlebih pembersihan galonnya juga hanya menggunakan air saja, yang tentunya menimbulkan pertanyaan terkait kesterilan dari depot air minum tersebut.
Selain itu lokasi depot isi ulang air pun tak kalah berpengaruh terhadap kebersihan air minum yang akan dikonsumsi.
Bahaya Kesehatan yang Akan Timbul
Seperti lokasi depot air minum yang cenderung berada di pinggir jalan yang tentunya meningkatkan risiko terkena polusi, debu, dan berbagai bakteri serta kuman dengan mudah.
Disamping itu, sumber air yang digunakan depot tersebut tidak terjamin berasal dari air kemasan bermerek atau berasal dari pabrik yang terpercaya kebersihan dan kesterilannya.
Ketiga faktor tesebut tentu harus diperhatikan betul, meski terlihat sepele air minum yang terkontaminasi bakteri jahat seperti bakteri e-coli atau bahkan salmonela.
Lebih lanjut, menurut Layanan Penyuluhan di negara bagian Amerika North Carolina, ada empat jenis zat kontaminasi yang dapat mencemari air minum.
Di antaranya bakteri seperti salmonella penyebab diare dan disentri, pestisida, senyawa anorganik seperti arsenik dan timbal, dan unsur radioaktif seperti radon.
Adanya kontaminan tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk gangguan pencernaan, masalah reproduksi, dan kelainan neurologis.
Hal ini diperparah jika air tercemar diminum oleh bayi, anak kecil, wanita hamil, orangtua, dan orang yang sistem imunnya lemah.
Kelompok orang-orang ini lebih mungkin mengalami sakit setelah minum air tercemar.
Keempat zat tersebut bisa menimbulkan gejala awal seperti mual, muntah, diare dan kram perut.
Dan zat berbahaya lainnya bahkan kadang tidak menyebabkan gejala sama sekali.
Jika seseorang terus menerus meminum air tercemar, mikroba dan senyawa kimia tersebut bisa menyebabkan masalah seperti penyakit tiroid dan kanker untuk dampak jangka panjangnya.
Baca Juga: Punya Segudang Manfaat, Minum Air Cengkih 2 Kali Sehari Ampuh Bikin Tubuh Jauh dari Penyakit
Oleh karena itu, ada baiknya kita mempertimbangkan lagi pemakaian air minum isi ulang dan sebaiknya membeli air galon.
Meskipun berharga jauh lebih mahal, namun air galon sudah dijamin kebersihan dan keamanannya.
Berapa banyak air yang harus kita minum?
Seberapa banyak air yang perlu kita minum dalam satu hari adalah pertanyaan umum yang sering dilontarkan banyak orang.
Pertanyaan sederhana ini ternyata memiliki jawaban yang tidak mudah.
Banyak penelitian bahkan dilakukan untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Hasilnya, beberapa pedoman mengenai rekomendasi kebutuhan air minum harian.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan air minum kamu dikutip dari Mayo Clinic via Kompas.com, di antaranya:
1. Aktivitas
Jika melakukan aktivitas yang membuat kamuberkeringat, kamuperlu minum lebih banyak air untuk mengganti cairan yang hilang melalui keringat.
Selain itu, penting untuk minum air sebelum, selama, dan setelah beraktivitas.
Jika kamumelakukan olahraga intens selama lebih dari satu jam, minuman olahraga dapat menggantikan mineral dalam darah (elektrolit) yang hilang melalui keringat.
2. Tempat tinggal
Cuaca panas atau lembab bisa membuat kamuberkeringat dan membutuhkan asupan cairan tambahan.
Dehidrasi juga bisa terjadi di dataran tinggi.
3. Kondisi kesehatan secara keseluruhan
Tubuh kamukehilangan cairan saat kamudemam, muntah, atau diare.
Minum lebih banyak air atau ikuti anjuran dokter untuk minum larutan rehidrasi oral.
Kondisi lain yang mungkin memerlukan peningkatan asupan cairan termasuk infeksi kandung kemih dan batu saluran kemih.
4. Kehamilan dan menyusui
Wanita yang sedang hamil dan menyusui membutuhkan cairan tambahan agar tetap terhidrasi.
Wanita hamil dianjurkan minum sekitar 10 gelas (2,4 liter) cairan setiap hari.
Sedangkan ibu menyusui dianjurkan mengonsumsi sekitar 13 gelas (3,1 liter) cairan sehari.
(*)