GridHype.ID -Belum lama ini, publik dikejutkan terkait kondisi presenter kondang, Robby Purba.
Seperti yang kita tahu, kerap tampil prima di setiap acara televisi, siapa sangka kalau Robby Purba ternyata mengidap tumor payudara.
Sontak kabar tak mengenakan ini mengejutkan semua orang.
Akibat penyakit mengerikan yang dideritanya itu, Robby Purba harus menjalani operasi pengangkatan tumor payudara.
Melansir dari Kompas.com, Robby Purba akhirnya berhasil menjalani operasi pengangkatan tumor ganas di payudaranya pada Senin (3/1/2022) lalu.
Sebelumnya, Robby merasakan sakit di dada selama 9 bulan.
Kemudian, ia memeriksakan diri dan didiagnosis menderita kanker payudara.
Kanker payudara memang tidak hanya terjadi pada kaum perempuan, namun laki-laki ternyata juga bisa mengalami.
Untuk lebih jauh mengetahui kanker payudara pada laki-laki.
Berikut penjelasan dokter mengenai kanker payudara pada pria.
Mengapa laki-laki bisa terkena kanker payudara?
Dokter Spesialis Bedah Payudara Rumah Sakit Onkologi Surabaya Dwirani Rosmala Pratiwi mengatakan bahwa kanker payudara tidak hanya dialami oleh kaum hawa.
"Sekitar 1 persen dari seluruh kasus kanker payudara dialami pria, karena lelaki juga memiliki kelenjar payudara walaupun tidak berkembang penuh seperti pada wanita," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (8/1/2022).
Ia menjelaskan, penyebab munculnya kanker payudara pada laki-laki sampai saat ini belum diketahui.
Menurut dia, adanya kanker payudara pada lelaki umumnya karena kelainan genetik.
"Apabila dalam keluarga inti ada lebih dari 1 yang terkena kanker payudara perlu diwaspadai mungkin ada kelainan gen yang bisa diturunkan," kata dokter yang akrab disapa dengan Wiwien ini.
"Kelainan gennya adalah mutasi pada gen BRCA 1 dan atau BRCA 2," lanjut dia.
Apakah kanker payudara pada pria bisa dicegah?
Wiwien menyampaikan, kanker payudara tidak dapat dicegah secara primer, karena belum diketahui sebabnya.
Namun, ada langkah pencegahan yang bersifat sekunder yakni pendeteksian tumor dalam kondisi dini.
Pada wanita, pendeteksian tumor bisa dengan melakukan pemeriksaan menggunakan mammografi secara rutin sesuai anjuran.
Mammografi adalah proses pemeriksaan payudara manusia menggunakan sinar-X dosis rendah.
Metode ini digunakan untuk melihat beberapa tipe tumor dan kista, dan telah terbukti dapat mengurangi mortalitas akibat kanker payudara.
Sedangkan pada laki-laki perlu waspda bila dalam keluarga inti ada lebih dari satu orang yang terkena kanker payudara atau kanker indung telur.
"Dan penting untuk segera memeriksakan diri bila ditemukan ada benjolan berapa pun besarnya nyeri atau tidak nyeri atau luka yang tidak kunjung sembuh di daerah puting atau kelainan apa pun yang dirasa tidak seperti biasanya pada payudara," kata dia.
Bagaimana mendiagnosis kanker payudara pada pria?
Wiwien menjelaskan, diagnosis kanker payudara pada laki-laki sama dengan wanita yakni melalui pemeriksaan dokter, USG, dan mammografi.
Selain itu, bila memungkinkan (pada lelaki yang payudaranya besar) dan dipastikan dengan biopsi.
Mengutip pemberitaan Kompas.com, Senin (3/1/2022), pada pasien tertentu seperti tumor ganas yang sudah menyebar ke organ tubuh lainnya, maka akan ada tes lain yang mungkin juga dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis kanker payudara pria ini.
Di antaranya seperti rontgen dada, CT scan, atau scan tulang.
Pengobatan kanker payudara pada pria
Wiwien mengatakan, untuk pengobatan kanker payudara pada laki-laki pun sama dengan kanker payudara pada wanita.
"Terapi kanker payudara yang masih cukup dini adalah operasi," ujar Wiwien.
Jika tindakan operasi tidak memungkinkan bisa "bersih", maka dilakukan kemoterapi terlebih dulu.
Makna "bersih" di sini mengacu pada syarat operasi kanker yakni radikal, tidak meninggalkan sisa sedikitpun sehingga tidak ada kemungkinan kambuh di tempat operasi.
"Bila hasil kemoterapi baik tumor mengecil, bengkak hilang, penyebaran di kelenjar getah bening ketiak mengecil atau hilang baru bisa dilakukan operasi," imbuhnya.
Sementara, pada pasien yang bisa langsung dilakukan terapi lanjut seperti i kemoterapi, radiasi, hormonal terapi dan target terapi ditentukan oleh hasil histopatologi dan imunohistokimia.
Untuk proses penyembuhan pasca-operasi pada pasien, Wiwien menambahkan, jika tidak ada masalah dengan penyembuhan luka umumnya 3-4 minggu luka sudah kering baik.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Laki-laki Bisa Terkena Kanker Payudara? Ini Kata Dokter"
Baca Juga: Bukan Perawatan Mahal, 3 Jenis Buah Ini Justru Ampuh Turunkan Risiko Kanker Payudara
(*)