Gridhype.id-Anda mungkin pernah mengeluhkan rasa kantuk yang datang setelah makan.
Perasaan kenyang terkadang dikaitkan dengan rasa kantuk yang tak tertahankan.
Jika anda masih kerap tidur setelah makan, ada baiknya mulai menghindari kebiasaan tersebut.
Bukan hanya berbahaya bagi kesehatan, larangan tidur setelah makan ternyata juga ada dalam ajaran agama.
Dalam kitab Adzkar karya Imam Nawawi disebutkan sebuah hadis berkenaan dengan larangan tidur usai makan.
Larangan tersebut termasuk dalam bab makan dan minum yang berisikan etika dan doa.
Dilansir dari kompas.tv, Kitab Adzkar ini juga merupakan kitab babon yang digunakan dalam Islam terkait aturan hidup sehari-sehari, termasuk di dalamnya berisikan doa dan etika.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah, istri Rasulullah, disebutkan tentang hal-hal yang baiknya dilakukan usai makan.
Rasulullah SAW bersabda: Leburkan makanan kalian dengan zikir kepada Allah SWT dan salat. Dan janganlah kalian tidur terus setelah makan, akibatnya membuat hati kalian jadi keras (Ibnu Sinni).
Itulah etika yang harus diperhatikan.
Baca Juga: Jangan Langsung Tidur! Panjatkan Doa Ini Agar Terlelap dan Mimpi Indah
Namun ternyata, etika tersebut juga memiliki kebaikan bagi tubuh.
Kebiasaan tidur usai makan adalah salah satu yang baiknya dihindari.
Bukan tidur, setelah makan kita dianjurkan untuk melakukan aktivitas yang lebih bermanfaat.
Aktivitas tersebut dapat dilakukan untuk menghindari rasa kantuk yang membuat kita memilih tidur.
Memberikan jeda pada tubuh dengan aktivitas yang membuat tubuh senantiasa bergerak.
Rasulullah pun memberi saran, menggantikannya dengan aktivitas seperti salat maupun zikir.
Lewat salat, tubuh akan bergerak dan bisa jadi makanan akan terserap jadi energi untuk aktivitas. Bukan dibiarkan menumpuk dan akhirnya jadi tidak baik bagi tubuh.
Itulah kenapa, persoalan makan menjadi salah satu yang krusial dan sering diajarkan oleh ulama-ulama agar senantiasa diperhatikan, khususnya terkait cara makan dan kehalalan makanan tersebut.
Termasuk beberapa etika dalam makan, seperti larangan tidak tidur setelahnya karena banyaknya mudharat (keburukan) di dalamnya. Wallahu a’lam.
(*)