Dulu Tenar Sampai Diakui Sebagai Artis Terbaik Se-Asia Pasifik, Bintang Film Perawan Desa yang Rela Lepas Karier di Pertamina Demi Berakting Kini Sulit Ekonomi

Minggu, 26 Desember 2021 | 16:00
Instagram @yatiesurachmanreal

Yati Surachman

GridHype.ID - Sebagian penikmat film Tanah Air mungkin tidak asing dengan sosok Yati Surachman.

Yati Surachman memang sempat tenar di era 1970-an.

Bahkan, Yati Surachman sempat menyabet penghargaan sebagai Artis Terbaik kala itu.

Sebagai informasi, nama Yati Surachman pertama kali muncul di layar tancap saat berperan di film Inem Pelayan Seksi (1975).

Setelahnya, Yati Surachman pun jadi langganan muncul di berbagai film berbeda sejak saat itu.

Lantas, bagaimana kehidupannya sekarang?

Mengutip TribunJatim.com dari berbagai sumber pada Rabu (22/12/2021), begini kehidupan dan nasib Yati Rachman.

Diakui sebagai Artis Tebaik

Perempuan kelahiran Yogyakarta, 8 Agustus 1957 ituterus membintangi sejumlah film hingga puncaknya pada tahun 1980.

Dia mulai dikenal luas oleh publik seusai berhasil dinobatkan sebagai Artis Terbaik pada ajang penghargaan film prestisius yakni Festival Film Film Asia Pasifik di tahun yang sama.

Baca Juga: Kekayaannya Tembus Rp 200 Miliar, Ayu Ting Ting Pontang Panting Peras Keringat Sampai Dilema Pilih Turuti Keinginan Umi Kulsum atau Bilqis

Gelar tersebut dia peroleh berkat perannya sebagai tokoh Sum Kuning dalam film besutan sutradara Frank Rorimpandey yang berjudul Perawan Desa (1980).

Film Perawan Desa adalah film bisu yang diadopsi dari sebuah kisah nyata.

Film tersebut menceritakan tentang kisah Sum Kuning, seorang gadis belia penjual telur cantik yang diperkosa oleh sejumlah pemuda dari keluarga pejabat di kota Yogyakarta.

Kasus tersebut kemudian merebak menjadi berita besar yang memuat konflik kepentingan.

Film Perawan Desa berhasil dinobatkan sebagai Film Bioskop Terbaik di ajang Festival Film Indonesia (FFI) di tahun yang sama.

Kualitas akting yang memukau, membawa namanya kembali membintangi puluhan judul fim seperti Inem Pelayan Sexy (1976), Ateng Pendekar Aneh (1977), Binalnya Anak Muda (1978), Gita Cinta dari SMA (1979), Perawan Desa (1980), dan masih banyak lagi.

Yati Surachman melebarkan sayapnya di sinetron terkenal 2000-an seperti Dukun Palsu, Pernikahan Dini, hingga Nyoman dan Presiden.

Sejak saat itu kariernya terus melejit. Yati Surachman mengepakkan sayapnya di dunia seni peran dengan turut bermain dalam sejumlah sinetron dan FTV.

Puncaknya pada 1995 berkat sinetron berjudul Dukun Palsu, Yati Surachman masuk nominasi Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam perhelatan Piala Vidia, ajang penghargaan prestisius untuk sinetron Indonesia.

Dikenal lewat film Inem Pelayan Sexy

Film yang dibuat pada 1976 ini menceritakan tentang Brontoyudo, direktur sebuah perusahaan, yang usahanya berawal dari usaha jualan sate, jatuh cinta pada seorang pelayan yang bernama Inem yang bekerja pada keluarga Cokro, pegawainya sendiri.

Baca Juga: Dulu Sesumbar Miliki Berlian hingga Tinggal di Amerika Serikat, Sosok Barbie Kumalasari Tetiba Bak Lenyap Ditelan Bumi, Begini Kabar Terbarunya Kini

Tentu keadaan ini menjadi terbalik-balik dan menyajikan suasana lucu.

Banyak istri-istri para pegawainya bergunjing, sementara Inem sendiri juga menjadi serba salah.

Dalam film ini dipertunjukan pula bagaimana rumah-rumah mewah tanpa pelayan, sehingga para nyonya tidak bisa melakukan aktivitas sosialnya dan para tuan tidak bisa mengeluarkan gagasan brilian untuk pekerjaannya.

Pernah bekerja di Pertamina

Yati Rachman pernah bercerita bahwa Yati pernah bekerja di anak perusahaan Pertamina sebelum memutuskan masuk ke dunia hiburan.

Setahun setengah berkarir di Pertamina Elnusa, akhirnya dia memberanikan diri untuk terjun ke dunia akting.

Yati pun nekat terjun ke dunia akting dan membintangi film pertamanya pada 1976, Inem Pelayan Sexy.

Bayaran pertama yang dia dapatkan adalah Rp150.000

Masih aktif hingga kini

Meski memulai karier sejak 4 dekade lalu, namun Yati Rachman hingga kini masih aktif memainkan peran di sejumlah film layar lebar seperti Suara Hati Istri, Magic Tasbih, Amanah Wali 3, dan masih banyak lagi.

Berhutang karena dampak Covid-19

Selama berkarier puluhan tahun, sosok Yati pun lekat dengan peran seorang pembantu atau ibu penyabar yang memiliki kehidupan memprihatinkan.

Baca Juga: Kabar Tak Sedap, Pendangdut Lesti Kejora Kembali Dilarikan ke Rumah Sakit, Istri Rizky Billar: Sehat-sehat Anak Baik

Kisah penuh air mata itu juga sempat dirasakan Yati dalam kehidupan nyata.

Ya, karier perempuan 64 tahun ini sempat terdampak pandemi Covid-19.

Melalui tayangan Silet pada 5 Mei 2020, dia menceritakan kondisinya yang kehilangan pekerjaan.

Sebagai tulang punggung keluarga, Yati bingung mencari sumber penghasilan.

Yati sampai menjual rumah megahnya dan beralih ke rumah yang lebih sederhana.

Yati pernah kesulitan memenuhi kebutuhan hidup akibat imbas dari pandemi Covid-19.

Apalagi sejak PSBB diterapkan, Yati tak bisa mendapatkan uang karena semua jadwal syuting terhenti.

Yati berharap mampu keluar dari situasi sulit saat ini.

Sejauh ini, Yati telah meminjam kartu kredit ponakannya untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari sembari menunggu honornya turun.

Di lain sisi, dia juga harus berjuang merawat sang ibunda yang sakit. Sayangnya sang ibunda akhirnya meninggal dunia pada 19 Juli 2020.

Menurut pengakuannya, sang Ibunda telah lama mengidap sejumlah penyakit yakni Diabetes dan juga Stroke.

Namun kepergian orangtuanya tak membuat Yati patah semangat kembali berkarya di dunia hiburan Tanah Air.

Yati kini menunggu sejumlah perilisan film baru yang dibintanginya yakni Satria Dewa: Gatotkaca, Miracle in Cell No.7, dan Jangan Berhenti Menyayangi Aku: Janji untuk Negeri.

Baca Juga: Kena Skakmat Netizen, Sunan Kalijaga yang Siap Polisikan Fuji Banjir Hujatan, Pengakuan Doddy Sudrajat Soal Hal Ini Tak Terbukti?

(*)

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : TribunJatim.com

Baca Lainnya