GridHype.ID -Jahe menjadi rempah-rempah yang cukup populer di kalangan masyarakat.
Saking populernya, jahe pun sering dikonsumsi dengan cara diseduh.
Dengan mengonsumsi air rebusan jahe, banyak yang percaya jika minuman tersebut bisa menyembuhkan berbagai penyakit.
Melansir dari Kompas.com, bahan rempah yang satu ini bahkan juga dipercaya bisa menyembuhkan batuk dan juga meningkatkan sistem imun.
Jahe sendiri sudah ratusan tahun digunakan sebagai bumbu penyedap masakan.
Ditambahkan pada rebusan daging atau ikan-ikanan untuk menghilangkan bau amis yang ada dan memberikan sedikit sensasi pedas.
Rimpang jahe juga sering digunakan sebagai bahan minuman herbal.
Biasanya jahe akan dibakar kemudian digeprek sebelum nantinya direbus dengan air dan gula batu atau gula aren.
Tanaman yang memiliki nama ilmiah Zingiber officinale ini memiliki senyawa keton bernama zingeron yang memberikan sensasi rasa pedas sedikit menyengat.
Terkenal di bidang pengobatan herbal, jahe dijual di pasaran dalam bentuk serbuk, rimpang segar, juga awetan jahe.
Sementara itu, mengonsumsi air rebusan jahe setiap hari disebutkan bisa membuat tubuh merasakan hal berikut ini.
Diantarantanya,bisa mengurangi risiko tubuhterkena kanker, saluran pencernaan yang sehat, mencegah dan mengurangi nyeri otot, menurunkan gula darah, meredakan kram menstruasi, hingga mengurangi risiko terkena alzheimer.
Namun sayang, rutin mengonsumsi air rebusan jahe tak selamanya bisa menyembuhkan berbagai penyakit loh.
Pasalnya, orang dengan kondisi ini kalau minum air rebusan jahejustru bisa berubah menjadi bencana.
Kok bisa? Mari kita simak ulasannya yang dikutip dari SajianSedap.com berikut ini:
Efek samping mengonsumsi jahe terlalu banyak
Semua yang berlebihan memang tak baik, namun apa efek samping jika mengonsumsi air rebusan jahe berlebihan?
1. Orang dengan gangguan darah
Jahe mencegah pembekuan darah, tetapi meningkatkan sirkulasi dan aliran darah.
Hal ini meningkatkan risiko pendarahan, terutama pada orang dengan kelainan darah atau mereka yang sedang menjalani pengobatan yang memperlambat pembekuan darah.
2. Orang dengan batu empedu
Jahe merangsang produksi empedu sehingga tidak dianjurkan untuk orang yang menderita batu empedu.
3. Orang dengan Ulkus atau IBD
Jahe segar telah dikaitkan dengan penyumbatan usus, sehingga orang yang menderita ulkus, penyakit radang usus atau usus yang tersumbat sangat disarankan untuk menghindarinya.
4. Orang yang akan melakukan operasi
Sebuah studi tahun 2007 menemukan bahwa mengonsumsi jahe sebelum operasi juga meningkatkan risiko pendarahan internal.
Para ahli kesehatan menyarankan untuk menghindari konsumsi teh jahe dua minggu sebelum operasi.
5. Perempuan hamil
Sejumlah penelitian menghubungkan jahe untuk menurunkan penyerapan zat besi dan vitamin yang larut dalam lemak pada perempuan hamil.
Jahe juga dapat menyebabkan kontraksi uterus.
Jika kamu sedang hamil, konsultasikan dengan ahli kesehatan sebelum menggunakan jahe.
Selain itu, hindari minum teh jahe terutama di trimester terakhir karena ada peningkatan risiko pendarahan.
(*)