Waspada Varian Omicron Mulai Mengintai, Ahli Sarankan Masyarakat Kenakan Masker Jenis Ini agar Terhindar dari Covid-19 Varian Baru

Sabtu, 18 Desember 2021 | 15:30

ILUSTRASI: Penggunaan masker dobel saat pandemi Covid-19

GridHype.ID - Masyarakat dunia tengah dibuat khawatir dengan munculnya virus corona (covid-19) varian baru yaitu varian Omicron.

Varian Omicron ini bahkan telah menyebar ke puluhan negara dari berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Melansir Kompas.com,Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengumumkan kasus pertama varian Omicron di Indonesia kemarin, Kamis (16/12/2021).

Dia mengungkapkan, bahwa pasien berinisial N itu merupakan pekerja pembersih di Wisma Atlet Jakarta.

"Kementerian kesehatan tadi malam mendeteksi ada seorang pasien inisal N terkonfirmasi (terpapar) Omicron pada tanggal 15 Desember," kata Menkes Budi dalam konferensi pers.

Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa varian B.1.1.529 yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan ini lebih cepat menular.

"Varian ini memiliki jumlah mutasi yang banyak, beberapa di antaranya mengkhawatirkan," ungkap WHO seperti dilansir dari Yahoo Life, Kamis (16/12/2021).

Kemudian, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan bahwa sejauh ini belum diketahui seberapa cepat virus menyebar, keparahan penyakit yang ditimbulkannya, maupun seberapa efektif vaksin Covid-19 dapat memberikan kekebalan terhadap virus varian baru.

Selain mendapatkan vaksinasi lengkap, WHO juga mengingatkan seluruh masyarakat dunia untuk tetap menjalankan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, menjaga jarak, dan menggunakan masker.

Terkait penggunaan masker untuk mencegah paparan Covid-19, masker jenis apa yang direkomendasikan agar terhindar dari varian Omicron?

Baca Juga: Mulai Waspada! Kasus Omicron Telah Terkonfirmasi Ada di Indonesia, Simak Gejala Varian Baru Covid-19 yang Perlu Kamu Perhatikan

Sementara ini, CDC merekomendasikan masker harus memiliki kriteria berikut:

- Memiliki dua atau lebih lapisan masker

- Menutup hidung dan mulut dengan baik

- Pas di wajah tanpa ada celah udara

- Memiliki kawat hidung untuk mencegah udara masuk

Masker yang direkomendasikan untuk mencegah paparan varian Omicron

Sementara itu, Insinyur teknik mesin dari Minnesota, Amerika Serikat, Aaron Collins menyarankan agar menggunakan masker yang nyaman, dan penting untuk memastikan bahwa masker telah dikenakan dengan benar.

Para ahli menilai, bahwa masker kain masih direkomendasikan meski tidak optimal dalam melindungi.

"Masker kain memang bagus jika memiliki beberapa lapisan dan pas (di wajah)," ujar Dr William Schaffner, spesialis penyakit menular sekaligus profesor di Vanderbilt University School of Medicine.

Akan tetapi, asisten profesor kedokteran penyakit menular di Baylor College of Medicine, Dr Prathit Kulkarni menjelaskan, ada beberapa bukti bahwa masker bedah dinilai lebih efektif dibandingkan masker kain.

Dia juga menegaskan, penting untuk menggunakan masker bedah yang pas di wajah serta memudahkan kita untuk bernapas.

Baca Juga: Varian Omicron Masuk Indonesia, Masyarakat Diminta Tetap Tenang, Ini Imbauan dari Ahli yang Bisa Diikuti

"Kita memiliki masker filtrasi tinggi, bermuatan elektrostatis seperti masker seperti KF94, KN95, dan N95, dan kita harus menggunakannya," imbuh Collins.

Kendati demikian, Thomas Russo, profesor dan kepala penyakit menular di Universitas di Buffalo di New York mengatakan, masker kain tetap bisa digunakan dengan syarat memiliki kawat hidung, terdiri dari tiga lapis, dan memiliki filter yang baik agar nyaman dipakai.

Apakah masker dobel efektif?

Menurut Kulkarni, belum ada data yang menunjukkan bahwa pemakaian masker dobel efektif melawan varian Omicron.

Senada dengannya, Collins menyebut pemakaian masker dobel justru membuat seseorang sulit bernapas.

"Masker KN95, KF94 atau N95 memang lebih melindungi daripada masker konvensional, tetapi jika masker ini dipasang dengan kencang membuat pernapasan Anda lebih sulit," kata Schaffner.

Meski begitu, para ahli setuju baik masker kain, masker bedah, KF94, N95, maupun KN95 tetap berfungsi untuk melindungi kita dari penularan Covid-19.

Masker katup tidak disarankan

Diberitakan sebelumnya,Hong Kong menjadi negara pertama di Asia yang telah dimasuki varian Omicron.

Mengutip Nakita.ID, menurut otoritas kesehatan Hong Kong, penyebaran varian Omicron dengan cepat yang terjadi di Hong Kong karena penggunaan masker katup.

"Desain masker katup ini agar bisa menyaring udara yang dihirup. Namun, udara yang dihembuskan melalui katup itu tidak disaring. Itu tidak bagus, egois," ungkap ahli mikrobiologi dari Universitas Hong Kong, Yuen Kwok-yung.

Baca Juga: Virus Corona Varian Omicron Terkonfirmasi Masuk Indonesia, Kenali 10 Gejala yang Perlu Diwaspadai Berikut ini

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, jika orang yang terinfeksi Covid-19 menggunakan masker katup, maka virus dapat dengan mudah keluar dan menginfeksi orang di dekatnya.

Saat menarik napas, katup akan tertutup dan terbuka ketika pengguna menghembuskan napas.

Tak hanya itu, dalam laman resminya, CDC juga tidak merekomendasikan masker jenis ini digunakan, karena tak mampu mencegah penyebaran virus corona.

Menurutnya, katup pernapasan itu memungkinkan tetesan pernapasan seseorang keluar dan menyebar ke orang lain.

Oleh karenanya, penggunaan masker katup sendiri sangat tidak disarankan.

Selain masker katup, CDC juga merekomendasikan agar rumah sakit tidak menggunakan masker N95 dengan katup pernapasan.

"Respirator dengan katup pernapasan tidak boleh digunakan dalam situasi di mana bidang steril harus dipertahankan (misalnya, selama prosedur invasif di ruang operasi atau prosedur)," jelas CDC.

Alasannya, katup pernapasan memungkinkan udara yang diembuskan tanpa filter untuk keluar secara steril.

Jadi, untuk mencegah penyebaran varian Omicron di Indonesia, tolong jangan gunakan masker katup lagi ya.

Segera beralihlah ke masker medis sebagai opsi yang lebih aman.

Baca Juga: Omicron Sudah Masuk di Indonesia, Epidemiolog ini Minta Agar Masyarakat Tak Terlena Apalagi Varian Baru Asal Afrika Selatan Sudah Makan Korban

(*)

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : Kompas.com, Nakita.ID

Baca Lainnya