Omicron Sudah Masuk di Indonesia, Epidemiolog ini Minta Agar Masyarakat Tak Terlena Apalagi Varian Baru Asal Afrika Selatan Sudah Makan Korban

Jumat, 17 Desember 2021 | 12:30
Unsplash

Covid-19 Varian Omicron Masuk Indonesia

GridHype.ID - Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin mengumumkan bahwa kasus pertama varian baru virus corona.

Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa satu kasus positif Covid-19 menginfeksi petugas kebersihan di Wisma Atlet.

Sebagaimana yang diketahui, kini dunia masih belum selesai dibayang-bayangi virus corona.

Varian baru asal Afrika Selatan ini menjadi ancaman baru bagi dunia.

Apalagi varian baru virus corona sudah masuk di Indonesia.

Dikutip dari GridHealth.ID, Menteri Kesehatan RI mengungkapkan, kasus pertama penularan varian Omicron di Indonesia ini bermula dari terdeteksinya tiga orang petugas kebersihan di Wisma Atlet.

"Ada tiga orang pekerja kebersihan di Wisma Atlet yang pada 8 Desember lalu dites dan hasilnya positif (Covid-19). Kemudian pada 10 Desember dikirim ke Balitbangkes untuk dilakukan genome sequencing," ujar Budi, dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (16/12/2021).

"Hasilnya keluar pada 15 Desember, yakni dari tiga orang yang positif tadi, satu orang dipastikan terdeteksi (terpapar) varian Omicron," lanjutnya.

Baca Juga: Varian Baru Omicron Sudah Terdeteksi Masuk ke Indonesia, Siapa Sangka Virus Corona Asal Afrika ini Banyak Menyerang Usia Muda

Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan pesan khusus bagi masyarakat agar tidak panik.

"Pesan saya bagaimana kita menghadapi adanya Omicron pertama di Indonesia ini, tetap waspada, prokes harus displin dijalankan. Lalu survelians, kita harus partisipasi, dan ketiga mempercepat vaksinasi terutama pada lansia," ujarnya.

Kabar kemunculan varian Omicron di Indonesia ini diharapkan membuat masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan.

"Tidak usah khawatir, tidak usah panik tetap kita hidup seperti biasa, yang paling penting adalah jaga kewaspadaan," pesan Budi.

Budi tak lupa mengingatkan masyarajat, agar tidak kendor untuk terus memakai masker dan menjaga jarak.

Apalagi sebagai informasi, di Inggris sendiri sudah ada kasus kematian pertama akibat varian baru Omicron ini.

Melansir dari Kompas.com, Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengimbau masyarakat untuk tidak terlena.

"Saat ini kita belum mengetahui status, usia (pasien di Inggris) secara detail tapi setidaknya secara umum sudah menujukkan bahwa kita akan mulai melihat kasus kematian," ungkap Dicky dikutip dari Kompas.com, Selasa (14/12/2021).

Baca Juga: Varian Baru Omicron Sudah Bayang-bayangi Dunia, Bill Gates Justru Prediksi Masa Akut Pandemi Covid-19 Berakhir di Tahun ini

"Kasus perawatan akan lebih banyak, dan ini hal yang lazim karena sudah mendekati satu bulan dari sejak di UK (varian Omicron diidentifikasi), mungkin kurang lebih tiga mingguan, karena kematian adalah indikator akhir," ujarnya.

Lebih lanjut, menurut Dicky munculnya kasus kematian akibat varian Omicron ini mengingatkan kita untuk tidak terlena dengan kalimat-kalimat seperti "gejala lebih ringan" ataupun "gejala yang sedang".

Sebab, menurutnya yang harus menjadi perhatian adalah varian virus baru yang mudah menyebar.

"Di sisi lain, kita harus melihat seberapa banyak populasi rawan di satu wilayah negara. Semakin banyak, maka dampaknya juga akan semakin besar.

Meskipun tidak menyebabkan keparahan dan kematian yang lebih tinggi tapi kalau lebih cepat menular, sekali lagi akan menimbulkan banyak kematian dan banyak pasien yang dirawat di rumah sakit," tegasnya.

Baca Juga: Ahli Duga Omicron Sudah Masuk ke Indonesia, Terungkap Ternyata Gejala Varian Baru Asal Afrika Mirip dengan Penyakit Musiman ini

(*)

Tag

Editor : Nabila Nurul Chasanati

Sumber Kompas.com, GridHealth.ID