Mengejutkan, Studi Terbaru Sebut Covid-19 Lebih Mudah Disebarkan oleh Pria dan Orang yang Berbicara dengan Cara Ini

Minggu, 12 Desember 2021 | 19:15
Pixabay.com

Ilustrasi pasien COVID-19.

GridHype.ID -Virus corona atau Covid-19 sampai detik ini masih menjadi momok mengerikan di seluruh dunia.

Betapa tidak? Pandemi Covid-19 sudah mewabah selama 2 tahun, namun tak kunjung usai sampai sekarang.

Yang terbaru, warga dunia kembali dibuat geger dengan munculnya varian baru Covid-19, yakni varian Omicron.

Varian Omicron ini pertama kali ditemukan di wilayah Afrika Selatan.

Belum selesai mengenai varian Omicron, kini muncul kabar yang cukup mengejutkan lagi.

Melansir dari GridHealth.ID, sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh Colorado State University (CSU) ini mengungkap sesuatu yang cukup mencengangkan.

Studi yang dipublikasikan pada November lalu di Environmental Science and Technology, menemukan bahwa virus Covid-19 lebih sering disebarkan oleh pria dan orang yang berbicara kencang.

Para peneliti memeriksa aerosol pernapasan dari panel individu sehat dari berbagai usia dan jenis kelamin.

Para partisipan diminta untuk berbicara dan bernyanyi di dalam sebuah laboratorium yang terkontrol, dilansir dari New York Post, Sabtu (11/12/2021).

Dari hasil penelitian ditemukan konsentrasi jumlah partikel antara 0,25 hingga 33 mikrometer dari 63 partisipan yang usianya mulai dari 12 sampai 61 tahun.

Baca Juga: Sempat Dihujat Habis-habisan Gegara Covid, Bill Gates Sang Miliyarder Justru Beri Bocoran Kapan Pandemi Berakhir

Selain itu, volume suara dan tingkat karbon dioksida yang mereka hembuskan pun juga dipantau.

Pengukuran ini dilakukan saat seluruh partisipan menggunakan masker dan melepaskannya selama berada di dalam laboratorium.

Hasilnya menunjukkan kalau bernyanyi menghasilkan 77% aerosol lebih banyak dibandingkan ketika berbicara.

Aerosol yang dihasilkan oleh kelompok pria 34% lebih banyak daripada para wanita.

Setelah melakukan perhitungan volume suara dan karbon dioksida yang dikeluarkan partisipan dengan pengukuran linier, ketegori jenis kelamin dan usia dilemahkan.

"Apakah bernyanyi lebih buruk daripada berbicara terkait berapa banyak partikel yang dipancarkan? Ya, menurut penelitian.

Dan, semakin keras seseorang berbicara atau bernyanyi, maka semakin buruk emisinya," bunyi tulisan dari univeristas tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh John Volckens ini awalnya dilakukan pada saat pertama kali pandemi Covid-19 terjadi.

Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui apa yang bisa dilakukan oleh orang-orang yang bergelut di bidang seni pertunjukan untuk dapat tampil di panggung dengan aman.

Baca Juga: Dialami Banyak Orang, Ternyata Ini Penyebab Terjadinya Mask Acne, Jerawat yang Muncul di Area Wajah yang Tertutup Masker

Pandemi Covid-19 hingga saat ini masih belum usai.

Bahkan belum lama ini varian baru, yakni varian Omicron, terdeteksi di Afrika Selatan.

Gejala yang ditimbulkan dari varian Omicron menurut Organisasi Kesehatan dunia, adalah ringan.

Namun penyebarannya sangat cepat.

Saat ini, varian Omicron bahkan sudah terdeteksi di 57 negara di dunia.

Salah satu melindungi diri dan orang lain dari paparan Covid-19 adalah dengan melakukan vaksinasi.

Melansir laman WHO, Sabtu (11/12/2021), vaksin Covid-19 mempersiapkan sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan virus yang masuk.

Sehingga imunitas tubuh dapat melawan virus yanh masuk tersebut dan mencegah terjadinya kondisi parah.

Artikel ini telah tayang di GridHealth.ID dengan judul "Covid-19 Lebih Mudah Disebarkan Pria dan Orang yang Bicara Kencang"

Baca Juga: Sedikit Bernapas Lega di Tengah Pandemi Covid-19, PPKM Level 3 Nataru Resmi Dibatalkan, Ternyata Ini Alasannya

(*)

Editor : Helna Estalansa

Sumber : GridHealth.ID

Baca Lainnya