Perkuat Imunitas di Tengah Gempuran Varian Omicron, Ini Daftar Lengkap Harga Booster Vaksin dari Sinovac hingga Pfizer

Sabtu, 11 Desember 2021 | 09:45
Pixabay

Vaksin booster untuk mencegah varian Omicron

GridHype.ID - Demi makin terbentuknya sistem imun kita, booster vaksin perlu dilakukan, terlebih sejak munculnya varian omicron.

Ya, ternyata usai mendapat dosis kedua kita masih harus mendapat suntikan booster.

Jenis vaksin boosterpun beragam, mulai dari Sinovac, AstraZeneca, Janssen, Moderna, Pfizer, dan Sinopharm.

Biaya vaksinasi booster kepada penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan ditanggung negara.

Sedangkan untuk masyarakat di luar golongan itu, harus membayar sendiri.

Hal itu ditegaskan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

“Yang kedua nanti akan ditanggung oleh negara adalah yang PBI. Jadi mohon maaf bapak ibu anggota DPR yang memang penghasilannya cukup, nanti kita minta bayar sendiri,” kata Budi saat rapat bersama Komisi IX DPR, Senin (8/11/2021) lalu.

Masyarakat dibebaskan memilih jenis vaksin untuk dosis ketiga nanti. Namun, vaksinasi booster baru akan dimulai jika 50 persen penduduk sudah mendapatkan 2 dosis suntikan vaksin.

Menkes memperkirakan, di akhir Desember 2021 sudah ada 59 persen masyarakat yang sudah 2 kali mendapat dosis vaksin Covid-19.

Baca Juga: Jangan Lengah Usai Divaksin Covid-19 Booster, Perhatikan 4 Hal Ini Agar Tubuh Tak Alami Kerugian

Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap, negara melalui APBN akan menanggung biaya vaksin booster untuk 87,4 juta orang dengan kebutuhan 97,1 dosis.

Sedangkan untuk usia 11 dan 12 tahun akan diberikan kepada 4,4 juta jiwa dengan kebutuhan 9,9 juta dosis vaksin.

Vaksin booster merupakan dosis vaksin tambahan yang bertujuan memberikan perlindungan ekstra terhadap penyakit karena efek dari beberapa vaksin yang dapat menurun seiring waktu.

Vaksin booster umum diberikan pada infeksi virus, seperti tetanus, difteri, dan pertusis (DTaP) yang membutuhkan booster setiap 10 tahun.

Pemberian vaksin booster dipercaya akan membantu sistem kekebalan mengingat virus penyebab penyakit. Jika tubuh kembali terpapar virus tersebut, antibodi dapat mengenali dan membunuhnya sebelum menyebabkan kerusakan.

Untuk vaksin Covid-19, pemerintah Indonesia menggunakan beberapa jenis vaksin. Yaitu Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna dan Pfizer.

Mengutip Vaccine Market Dashboard dari laman resmi Unicef, Rabu (10/11/2021), berikut adalah harga vaksin-vaksin tersebut di Indonesia dan sejumlah negara lain jika menggunakan asumsi kurs Rp14.200:

Sinovac

Digunakan mulai dari Brasil hingga Indonesia dengan harga yang bervariasi antara 10 dollar AS sampai 32,52 dollar AS per dosis. Di Indonesia, harganya mulai dari US$ 13,6 (Rp 193.000).

Baca Juga: Nggak Perlu Pusing Lagi, Ternyata Sertifikat Covid-19 Bisa Diunduh Lewat Aplikasi WhatsApp, Begini Caranya

Sinopharm

Sinopharm digunakan di Kazakhstan, Argentina, Mongolia, Senegal, Argentina, China, Hungaria. Harga termurahnya adalah di Argentina senilai US$ 9 (Rp 128.000). Termahal ada di Hungaria sebesar US$ 36 (Rp 512.000).

Pfizer

Pfizer digunakan di sejumlah wilayah dunia. Mulai dari Afrika, Tunisia, Uni Eropa, Amerika, Kolombia, hingga Argentina. Harga termurahnya adalah US$ 6,75 (Rp 96.000) di Uni Afrika sedangkan di Uni Eropa sebesar US$ 23,15 (Rp 329.000).

Data Unicef memperlihatkan harganya untuk Novavax adalah US$ 3 (sekitar Rp 42.000), sementara di Denmark sebesar US$ 20,90 (Rp 297.000).

Moderna

Moderna juga dimiliki sejumlah wilayah dari Amerika Serikat, Uni Eropa, serta Bostwana. Harganya berkisar dari US$ 10 hingga US$ 37 (Rp 142.000- Rp 527.000).

Janssen

Untuk Janssen, vaksin yang digunakan satu dosis saja, harganya sekitar US$ 8,5 hingga US$ 10 (Rp 121.000 - Rp 142.000).

AstraZeneca

AstraZeneca juga mengembangkan vaksin dan digunakan di sejumlah wilayah dari Uni Eropa, Fillipina, hingga India. Harga per dosisnya berkisar dari US$ 2,19 hingga US$ 7,95 (Rp 31.000 - Rp 113.000).

(*)

Baca Juga: Bisa Sedikit Bernapas Lega, Vaksin Kanker Payudara Pertama Mulai Diuji Klinis di Amerika, Berikut Ulasan Lengkapnya

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : kompas, gridfame

Baca Lainnya