GridHype.ID - Mi instan merupakan produk makanan yang kerap disantap ketika tanggal tua.
Harganya yang murah meriah dan mudah didapat jadi satu diantara alasan kenapa orang lebih menyukai mi instan.
Padahal mi instan merupakan makanan yang susah dicerna bagi tubuh.
Makan mi instan memang tidak berbahaya asal dikonsumsi dalam jumlah yang tepat.
Tapi apa jadinya mengonsumsi mi instan dalam jumlah banyak atau berlebihan.
Dilansir dari Sajian Sedap, buat wanita yang hobi makan mi instan lebih dari 2 bungkus dalam seminggu sebaiknya mulai waspada.
Pasalnya penelitian menunjukkan bila kebiasaan ini bisa menimbulkan efek buruk bagi tubuh.
Jadi kalau masih sayang nyawa, sebaiknya berhenti makan mi instan terlalu sering.
Berikut penjelasan terkait makan mi instan dan penyakit yang bisa menyerang tubuh wanita berdasarkan hasil penelitian.
Jika Wanita Makan Mi Instan Dua Kali Seminggu
Di balik kenikmatan yang kamu dapat dari mi instan, tersimpan bahaya yang mengerikan.
Apalagi jika kamu makan mi instan setiap hari.
Melansir laman Kompas.com, kandungan yang ada di dalam mi instan tidak cukup baik untuk tubuh kita.
Bahkan bisa dibilang mi instan adalah makanan dengan gizi yang minim, bahkan tidak ada sama sekali.
Mi instan sendiri mengandung banyak karbohidrat tepung serta kandungan garam sodium yang tinggi.
Hal tersebut akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan dalam jangka panjang, misal peningkatan berat badan, hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung.
Tak hanya penyakit itu saja, penelitian yang dilakukan oleh dr. Hyun Joon Shin di Amerika menunjukkan risiko yang lebih besar perempuan.
Hasil studi yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition itu menyebutkan, wanita yang mengonsumsi mi instan dalam dua kali atau lebih dalam seminggu akan berisiko lebih tinggi terkena sindrom metabolik dibandingkan dengan yang tidak makan mie instan sama sekali.
Sindrom metabolik adalah sekumpulan kondisi yang terjadi secara bersamaan seperti peningkatan tekanan darah, kadar gula darah yang tinggi, kelebihan lemak di sekitar pinggang, serta kenaikan kadar kolesterol yang tidak biasa.
Dilansir dari healthline.com, beberapa peneitian juga mengatan bahwa kandungan MSG dapat berdampak negatif bagi kesehatan otak.
Satu studi menemukan bahwa MSG dapat menyebabkan pembengkakan dan kematian sel-sel otak dewasa.
Meskipun MSG kemungkinan aman dalam jumlah sedang, beberapa orang mungkin memiliki sensitivitas terhadap MSG dan harus membatasi asupannya.
Kondisi ini dikenal sebagai kompleks gejala MSG.
Penderita mungkin mengalami gejala-gejala seperti sakit kepala, otot tegang, mati rasa dan kesemutan.
Cara mengatasi bahaya mie instan Seorang ahli gizi di New York University, Lisa Young mengatakan, sebenarnya mi instan boleh dikonsumsi asalkan tidak setiap hari.
Ia juga menyarankan, sebaiknya mi instan sebaiknya dikonsumsi dengan cara mengkombinasikan dengan makanan yang bukan makanan pemrosesan dan lebih sehat, seperti sayur dan telur.
Bila kamu terbiasa mengonsumsi mie instan setiap hari, maka mulailah dengan mengurangi porsinya secara perlahan namun pasti.
Ada baiknya diimbangi dengan memperbanyak makan makanan sehat dan bergizi variatif, seperti buah dan sayur, untuk menjaga kesehatan tubuh.
Lebih tepatnya, mi instan bisa dikonsumsi dalam 1-2 kali sebulan.
Dikutip dari Kompas.com,hal tersebut disampaikan oleh ahli diet Mount Elizabeth Hospital Seow Vi Vien, seperti dikutip dari The Strait Times via Kompas.com.
Namun menurut Vien, batas aman makan mi instan dalam seminggu adalah 1-2 kali.
Sementara Dr. Frank B. Hu, profesor nutrisi dan epidemiologi di Harvard, merekomendasikan untuk konsumsi mi instan 1-2 kali dalam sebulan.
Pasalnya hal ini dapat berdampak pada masalah kesehatan.
(*)