Dunia Lagi Dibayang-bayangi Merebaknya Varian Baru B.1.152 9 Omincron yang 500 Persen Kecepatan Lebih Menular Ketimbang Virus Aslinya

Minggu, 28 November 2021 | 10:00
freepik

Varian baru virus COVID-19 Botswana terdeteksi oleh WHO.

GridHype.ID - Jelang akhir tahun, dunia tengah dibayang-bayangi varian baru virus corona.

Varian virus corona baru B.1.1.529 atau Omicron ini berasal dari Afrika Selatan.

Tak hanya masyarakat dunia yang dibuat ketar-ketir, Indonesia sendiri juga tengah mewaspadai lonjakan kasus virus corona.

Mengutip dari Kompas Tv dari The The Guardian, Jumat (26/11/2021), kemunculan varian Omicron pertama kali dihubungkan dengan Provinsi Gauteng, Afrika Selatan.

Kendati demikian, menurut hasil penelusuran terhadap sampel awalnya, varian Omicron disinyalir berasal dari Boswana sejak 11 November kemarin.

Para ilmuwan mengatakan, munculnya varian Omicron kemungkinan besar bermula dari infeksi kronis yang dialami oleh orang dengan kekebalan tubuh terganggu, seperti penderita HIV/AIDS.

Sementara itu untuk kecepatan mutasinya, varian Omicron terbilang cukup besar karena setara dengan dua kali lipat dari varian Delta.

Sehingga hal tersebut dapat menjadi ancaman ke depannya karena vaksin Covid-19 yang beredar selama ini mengacu pada virus corona asli.

Seorang ahli dari Afrika Selatan pun menjelaskan, beberapa mutasi dari varian Omicron dapat menyebabkan resistensi terhadap antibodi penetralisir dan peningkatan penularan.

Baca Juga: Dunia Sudah Dibuat Geger Munculnya Covid-19, China Temukan Ada 18 Hewan Pembawa Jenis Virus Baru 'Beresiko Tinggi' Bahayakan Umat Manusia

Dikutip dari Kompas.com, Epidemiolog dari Griffifth University Australia, Dicky Budiman mengatakan, varian baru Omicron disebut 500 persen lebih menular daripada virus corona asli, SARS-CoV-2 yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China 2019 lalu.

"Kalau diibaratakan varian delta (yang sempat merebak beberapa waktu lalu) yang 100 persen kecepatannya lebih cepat menular daripada virus liar di Wuhan, ini kemungkinannya (varian baru) Omicron bisa sampai 500 persen atau 5 kalinya kecepatan penularannya," jelas Dicky kepada Kompas.com, Sabtu (27/11/2021).

Dengan potensi penularan varian B.1.1.529 yang bisa mencapai 500 persen tersebut.

Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikan varian Omicron ini ke dalam kategori variant of concern (VoC), tanpa melalui kategori varian of interest (VoI).

Untuk diketahui, variant of interest adalah varian SARS-CoV-2 yang ditandai dengan mutasi asam amino yang menyebabkan perubahan fenotipe virus, yang diketahui atau diprediksi dapat mengubah kondisi epidemiologi, antigeneistas, dan virulensi virus.

Sedangkan, variant of concern adalah varian virus corona yang menyebabkan peningkatan penularan dan angka kematian akibat Covid-19.

VoC juga merupakan varian dengan dua komponen VoI.

Menurut Dicky, pengkategorian varian baru Omicron langsung menjadi VoC, artinya menandakan bahwa kondisi munculnya varian B.1.1.529 tersebut ini sudah sangat serius dan semua negara masih dalam keadaan rawan. Sebab, para ahli meyakini varian Omicron lebih menular.

Baca Juga: Jangan Sampai Lengah Meski Kasus Menurun, IDI Akui Gelombang Ketiga Covid-19 di Indonesia Sulit Diprediksi dan Minta Masyarakat Tetap Lakukan ini

"Varian Omicron langsung menjadi variant of concern ini adalah satu pertanda yang sangat serius, karena umunya (varian) yang baru-baru itu jadi variant of interest dulu atau varian under investigation, tapi ini langsung lompat, artinya ini tanda amat sangat seirus," jelasnya.

Varian baru yang masuk dalam kategori VoC juga disebut memiliki kemampuan dalam memengaruhi efektivitas vaksin.

Varian-varian virus corona yang termasuk dalam kelompok dikategorikan sebagai variant of concern sejauh ini adalah varian Alpha, varian Beta, varian Gamma, dan varian Delta.

Varian baru B.1.1.529 Omicron ini dijadikan sebagai VoC tidak hanya karena disebut lebih menular, penularannya bahkan mencapai 400 persen dibandingkan dengan variant of concern lainnya yaitu varian Delta.

Baca Juga: Padahal Baru Bisa Bernapas Lega Kasus Covid-19 Melandai, Indonesia Diperingatkan Soal Gelombang Ketiga yang Kini Terjang Amerika Serikat dan Negara Eropa

(*)

Tag

Editor : Nabila Nurul Chasanati

Sumber KompasTV, Kompas.com