GridHype.ID - Hingga kini kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang masih menyisakan teka-teki tersendiri.
Terlebih kasus ini sudah berlangsung selama 3 bulan lamanya.
Bahlan sampai -seluruh aparat kepolisian masih terus memanggil saksi dan menyelidiki siapa dalang pembunuhan ibu dan anak ini.
Namun sayangnya belum diketahui pasti algojo yag membunuh ibu dan anak.
Dilansir dari Kompas TV, Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Erdi A Chaniago pada Selasa (9/11/2021) mengatakan, kepanikan tersebut menyebabkan yang bersangkutan menceritakan sesuatu tanpa bisa dibuktikan.
"Informasi-informasi tersebut selayaknya harus dari informasi resmi dari penyidik, ini kan dari beberapa saksi yang mungkin sudah mengarah pada seseorang yang menimbulkan kepanikan sehingga yang bersangkutan bercerita tanpa bisa dibuktikan," ucapnya, seperti dikutip Tribun Bogor, Rabu (10/11/2021).
Polisi menyebut, penyelidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang sudah mengarah pada siapa dalang perampasan nyawa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu tersebut.
Erdi juga menjelaskan mengenai pengakuan Muhammad Ramdanu atau Danu yang telah membersihkan bak mandi yang merupakan tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan tersebut.
Danu adalah saksi kunci yaang merupakan keponakan Tuti Suhartini, korban pembunuhan tersebut.
Danu mengakui telah membersihkan bak mandi karena dia disuruh oleh seorang banpol atau bantuan polisi berinisial U.
Penyelidikan mengerucut pada saksi bernama Danu dan Yorris, namun hingga kini belum dapat disimpulkan siapa dalangnya.
Sementara itu, ahli forensik Tanah Air juga mengungkapkan bahwa kasus ini sulit dipecahkan.
Dilansir dari Surya.co.id, hal ini akibat dari kurang sinkronnya data saat olah di TKP.
Ahli forensik TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang,dr Sumy Hastry Purwanti menyebutkan, ada beberapa temuan yang tidak sinkron di lokasi kejadian.
Menurut perempuan yang akrab disapa dr Hastry itu, segelah olah TKP, banyak ahli yang menyebutkan fakta berbeda sehingga tidka konek satu sama lain.
Hal itu seperti dikutip dari Tribun Wow dalam artikel "Alasan Kasus Subang Belum Terungkap, Ahli Forensik Akui Olah TKP Tak Sinkron, Apa yang Salah?".
"Kenapa sampai sekarang belum bisa ditetapkan siapa pelakunya?," ucap dr Hastry, Senin (8/11/2021).
"Karena teman-teman di kepolisian masih berusaha keras sampai sekarang. Makannya sekarang dikolaborasi."
dr Hastry menyebut hingga kini polisi masih merunut dari awal penanganan kasus ini.
Hal tersebut dilakukan agar data dan temuan di lapangan bisa sinkron.
"Olah tkp-nya tidak sinergi, jadi ternyata setelah digelar, masing-masing ahli berbicara itu tidak konek," katanya.
"Artinya, kita ulang lagi dari inafisnya, penyidikannya, IT-nya bahkan dari kedokteran kepolisian yang seperti saya dokteran forensiknya."
"Jadi sudah mulai kelihatan."
Ia menambahkan, terkait autopsi kedua, pihaknya hanya melengkapi data yang dibutuhkan dari TKP pembunuhan.
"Kedokteran awal belum menyeluruh, saya hanya melengkapi pada otopsi kedua data yang dibutuhkan dari tkp," jelas dr Hastry.
"Harusnya tidak ada otopsi kedua dalam kedokteran forensik, tapi kalau dianggap perlu kita periksa lagi."
dr Hastry yakin kasus ini agar segera terungkap.
"Saya yakin kasus subang 100 persen akan terungkap kita hanya menunggu waktunya aja."
(*)