Kalau Masih Sayang Nyawa, Mulai Sekarang Jangan Makan Ikan Ini Lebih dari 3 Kali dalam Seminggu, Efeknya Bahaya Banget

Rabu, 20 Oktober 2021 | 07:00
crushpixel.com

Ilustrasi ikan asin

GridHype.ID -Siapa sih yang belum pernah makan ikan asin?

Pasti banyak di antara kamu yang sudah pernah makan ikan asin ya.

Apalagi ikan asin biasanya disantap bersama dengan nasi hangat dan sambal.

Terlihat sederhana namun rasanya sangat nikmat.

Melansir dari Wikipedia, ikan asin sendiri adalah bahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang diawetkan dengan menambahkan banyak garam.

Dengan metode pengawetan ini daging ikan yang biasanya membusuk dalam waktu singkat dapat disimpan di suhu kamar untuk jangka waktu berbulan-bulan, walaupun biasanya harus ditutup rapat.

Selain itu daging ikan yang diasinkan akan bertahan lebih lama dan terhindar dari kerusakan fisik akibat infestasi serangga, ulat lalat dan beberapa jasad renik perusak lainnya.

Sebagai informasi, pengolahan ikan asin secara tradisional hampir selalu membutuhkan bantuan sinar matahari untuk mempercepat pengeringan, dan mencegah agar ikan tidak menjadi busuk.

Baca Juga: Waduh, Mulai Sekarang Hindari Makan Ikan Asin, Siapa Sangka Lauk Primadona ini Bisa Bawa Penyakit Mematikan Masuk ke Tubuh

Sementara itu, melansir Tribunnewswiki.com via Nakita.ID, ikan asin juga bernutrisi karena mengandung protein, lemak, kalsium, fosfor, dan zat besi.

Dengan kandungan ini, ikan asin bermanfaat untuk kesehatan tulang, gigi, termasuk mencegah osteoporosis.

Namun tahukah kamu bahwa dibalik rasanya yang asin dan gurih serta kandungan gizinya, ada bahaya yang siap mengintai kamu loh.

Seperti dikutip Nakita.ID dari Kompas.com, ikan asin juga memiliki kandungan karsinogen yang dapat menyebabkan kanker.

Prof. Dr. dr. Aru W Sudoyo, Sp.PD-KHOM FINASIM FACP dari Yayasan Kanker Indonesia pun menyebutkan dua hal yang tidak baik dari ikan asin:

Kandungan garam tinggi

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ikan asin terbuat dari ikan segar yang melewati beberapa proses, termasuk proses pengasinan.

Proses ini dapat menghambat atau membunuh bakteri penyebab pembusukan pada ikan.

Menurut Prof. Aru, proses inilah yang membuat ikan asin mempunyai kandungan garam yang sangat tinggi.

“Nah ikan asin, garamnya itu tinggi sekali. Garam dalam dosis tinggi itulah yang dapat memicu sel kanker. Meski daging ikannya awalnya tidak apa-apa,” kata Prof. Aru.

Baca Juga: Beri Pengakuan Mengejutkan, Barbie Kumalasari Bongkar Kebohongan Sendiri, Akui Tak Pernah Dinikahi Galih Ginanjar dan Kasus Ikan Asin adalah Sumber Perceraiannya

Proses penjemuran ikan asin

Setelah melalui proses pengasinan atau penggaraman, ikan asin akan dijemur di bawah sinar matahari langsung.

Rupanya, dalam proses ini terdapat perubahan pada sel-sel daging ikannya dan muncul bahan-bahan nitrat yang dikenal sebagai nitrosamine.

“Dalam ikan asin itu ada namanya nitrosamin (tobacco specific nitrosamin-TSNA), nah nitrosamin itukan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker,” imbuhnya.

Kanker yang bisa jadi disebabkan terlalu banyak mengonsumsi ikan asin adalah kanker karsinoma nasofaring (KNF).

“Karena kebiasaan orang kita makan ikan asin dengan nasi panas, jadi nitrosaminnya juga terbawa uap, makanya yang biasa kena esofagus dan lambung,” lanjutnya.

Prof. Aru pun menyarankan untuk membatasi konsumsi ikan asin yaitu jangan melebihi tiga kali dalam seminggu.

Baca Juga: Dapat Julukan Ratu Halu Indonesia hingga Sesumbar Miliki Saldo Rp3 Miliar, Penampakan Rumah Barbie Kumalasari Bak Langit dan Bumi dengan Perkataannya, Dalam Gang Sempit!

(*)

Editor : Helna Estalansa

Sumber : wikipedia, Nakita.ID

Baca Lainnya