Halalkan Segala Cara untuk Rebut Kekuasaan, Ini Dia 5 Ratu Paling Kejam dalam Sejarah Dunia, Salah Satunya Tega Membakar Lebih dari 300 Orang

Minggu, 10 Oktober 2021 | 05:30
Pixabay

Mahkota besi

GridHype.ID - Semua rakyat tentu menginginkan kehidupan yang damai, makmur, dan sejahtera.

Itulah mengapa peran pemimpin di suatu daerah sangatlah penting.

Namun sayangnya, ada sejumlah pemimpin yang justru dibenci rakyatnya, bahkan disebut sebagai yang paling kejam.

Ya, mengutip Kompas.com, sejarah dunia mencatat bahwa ada sejumlah ratu yang dikenang sebagai yang paling kejam.

Kekejaman para ratu ini beragam karena masing-masing punya kisahnya sendiri.

Tapi, kebanyakan berkaitan dengan penyalahgunaan kekuasaan atau merebut kekuasaan.

Siapa saja ratu paling kejam itu dan bagaimana kisah mereka?

Berikut daftar rangkumannya yang dilansir dari Museum Facts:

1. Wu Zetian, ratu paling kejam dari China

Wu Zetian adalah satu-satunya wanita yang pernah memegang kekuasaan tertinggi wanita sepanjang sejarah China.

Tokoh penguasa wanita di dinasti Tang ini dikatakan telah mengambil posisi tertinggi negara dengan melakukan beberapa pembunuhan.

Sejarah berkisah ratu paling kejam ini bisa melakukan berbagai cara untuk melindungi statusnya, termasuk membunuh ibu dan cucunya karena menentangnya.

2. Isabella I, ratu paling kejam dari Spanyol

Ratu Isabella I memimpin Spanyol bersama dengan Raja Ferdinand II dari 1451 hingga 1504.

Selama masa pemerintahan Ratu Isabella I, ia ingin menyingkirkan Muslim dan Yahudi Spanyol dari kerajaannya.

Pada 1492, ratu paling jahat ini memerintahkan agar semua penduduk Yahudi masuk Katolik.

Penduduk Yahudi dibawa ke pengadilan Spanyol untuk mengikrarkan iman mereka sebagai Katolik.

Baca Juga: Pasti Nyesel karena Baru Tahu, Minuman Sejuta Umat Ini Ternyata Bisa Bikin Wajah Makin Glowing, Enggak Perlu Lagi deh Beli Skincare Mahal

3. Catherine de Medici, ratu paling kejam dari Perancis

Sepanjang pernikahannya, Henry II berselingkuh dengan gundiknya, Diane de Poitiers.

Di ranjang kematian, suaminya meminta bertemu dengan Diane, yang oleh sang ratu permintaan itu sama sekali tidak digubris hingga ajal menjemputnya.

Tak cukup perselingkuhan membuatnya menjadi kejam. Catherine de Medici ini juga memiliki seorang putri bernama Margaret yang suka memberontak.

Seolah membalas sikap Margaret, sang ratu sering kali mematahkan hubungan romantis putrinya dengan seseorang.

Ratu paling kejam itu tak segan untuk mengurung putrinya di kastil dan dalam satu kejadian memperintahkan untuk membunuh kekasih Margaret di depan matanya.

Putranya, Raja Henry III, juga menganggap itu kejam. Dia menyuruhnya dieksekusi, tetapi tidak di depan saudara perempuannya.

Baca Juga: Modalnya Cuma Bumbu Dapur Ini, Karang Gigi Dijamin Langsung Rontok dalam Sekejap, Begini Cara Menggunakannya

4. Irene, ratu paling kejam dari Athena

Irene dari Athena, memerintah Kekaisaran Bizantium antara 797 M hingga 802 M.

Dia memerintah bersama putranya selama 2 dekade sebelum memimpin kerajaan sendirian.

Putranya, Kaisar Constantine VI adalah kaisar yang tidak populer.

Ratu Irene dari Athena adalah seorang wanita yang ambisius dan menginginkan kendali penuh atas Kekaisaran Bizantium.

Dengan bantuan beberapa sekutu politik, ratu yang paling kejam ini memimpin konspirasi melawan putranya sendiri.

Pada akhirnya, ibu dan anak itu berdamai.

Namun pada 786 M, publik menentang Konstantinus setelah dia memutuskan untuk menceraikan istrinya dan menikahi gundiknya.

Irene mengambil keuntungan dari situasi tersebut dan sekali lagi bersekongkol melawan putranya.

Ratu yang paling kejam tega memerintahkan untuk menangkap Konstantinus dan mencungkil matanya.

5. Mary I, ratu paling kejam dari Inggris

Mary I atau Mary Tudor juga dikenal sebagai "Bloody Mary", karena perintahnya untuk membunuh banyak orang.

Mary I adalah Ratu Inggris pertama yang sebenarnya, tetapi pemerintahannya hanya berlangsung selama 5 tahun.

Ratu paling kejam ini memerintahkan perang melawan Protestan dan membunuh beberapa dari mereka karena bidah.

Mary I bahkan membakar beberapa anggota kelompok Protestan langsung di tempat.

Ratu Inggris ini bertanggung jawab atas pembakaran lebih dari 300 orang Protestan.

Baca Juga: Dari Sekian Banyak Jenis, Kanker Payudara Paling Banyak Didiagnosis di Dunia, Ini Penjelasan Ilmiahnya

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Kompas.com