Dari Sekian Banyak Jenis, Kanker Payudara Paling Banyak Didiagnosis di Dunia, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Rabu, 06 Oktober 2021 | 08:45
freepik.com

ilustrasi penderita kanker payudara

GridHype.ID - Kanker payudara memang banyak diketahui mengintai para perempuan, padahal priapun bisa mengalaminya.

Bahkan dalam sebuah laporankanker payudara pada wanita telah melampaui kanker paru, sebagai kanker yang paling sering didiagnosis di seluruh dunia.

Makalah tersebut diterbitkan CA: A Cancer Journal for Clinicians pada Kamis lalu, yang memperkirakan bahwa ada sekitar 2,3 juta kasus baru kanker payudara wanita tahun 2020, yang merupakan 11,7 persen dari semua kasus kanker baru.

Sementara itu, menurut laporan baru, kanker paru diagnosisnya mencapai 11,5 persen dari total kasus yang didiagnosis.

Melansir CNN, Jumat (5/2/2021), ilmuwan utama dan ahli epidemiologi kanker di American Cancer Society, Hyuna Sung mengatakan hingga saat ini, kanker paru telah didiagnosis paling banyak dalam laporan sebelumnya selama dua dekade terakhir.

"Perubahan peringkat menandakan adanya transisi epidemiologi kanker. Itu berita yang cukup mengejutkan bagi kami," kata Sung, yang juga penulis makalah laporan tersebut.

Kanker payudara memuncaki kasus terkait penyakit ini, sedangkan kanker paru adalah penyebab kematian tertinggi.

Laporan tersebut juga mencatatkan, sedikitnya ada 2,3 juta kasus baru kanker payudara dan 2,2 juta kasus baru kanker paru pada tahun 2020.

Baca Juga: Jangan Disepelekan! Tak Hanya Kaum Hawa, Kanker Payudara Juga Bisa Menyerang Para Pria, Begini Gejalanya

Pada tahun 2018, kanker paru memuncaki dengan kasus tertinggi. Pada saat itu, kasus baru kanker payudara mencapai 2.088.849 kasus, dan kanker paru mencapai 2.093.876 kasus baru.

Sung mengatakan telah terjadi peningkatan dalam kesadaran deteksi dini kanker payudara.

Akan tetapi, pemeriksaan mammogram mungkin tidak menjelaskan peningkatan penuh diagnosis kanker payudara dari waktu ke waktu.

"Tren peningkatan kanker payudara kemungkinan besar mencerminkan peningkatan prevalensi faktor risiko kanker payudara seperti kelebihan berat badan, aktivitas fisik, konsumsi alkohol, penundaan melahirkan, lebih sedikit persalinan dan kurang menyusui," kata Sung.

Peneliti dari American Cancer Society di Atlanta dan Badan Internasional untuk Penelitian Kanker di Perancis menulis dalam laporan bahwa kanker paru masih menduduki peringkat pertama sebagai penyebab utama kematian akibat kanker di antara pria dan wanita.

Diperkirakan kematian akibat kanker paru mencapai 1,8 juta kasus, atau sekitar 18 persen dari semua kematian akibat kanker.

Pada pria, kanker paru adalah penyebab utama kematian akibat kanker, dengan persentase 21,5 persen.

Padahal, kanker payudara merupakan penyebab utama kematian akibat kanker di kalangan perempuan sebesar 15,5 persen.

Selain itu, beban penyakit kanker berkembang pesat di seluruh dunia. Laporan itu juga didasarkan pada insiden kanker dan data kematian dari Badan Internasional untuk Penelitian Kanker.

Secara keseluruhan, data menunjukkan bahwa ada sekitar 19,3 juta kasus baru dan 10 juta kematian akibat kanker di seluruh dunia pada tahun 2020.

Baca Juga: Kanker Payudara Tak Hanya Menyerang Wanita Dewasa, Remaja Ini Telan Pil Pahit Usai Divonis Penyakit Mematikan di Usia 15 Tahun

Menurut laporan tersebut ada lima kanker paling sering didiagnosis, antara lain kanker payudara wanita, kanker paru, kanker kolorektal, kanker prostat dan kanker perut.

Sedangkan lima kanker penyebab utama kematian, antara lain kanker paru, kanker kolorektal, kanker hati, kanker perut dan kanker payudara wanita.

Perkiraan ini tidak mencerminkan potensi dampak Covid-19 terhadap diagnosis kanker atau kematian, karena perkiraan diambil dari ekstrapolasi data kanker dari tahun-tahun sebelumnya.

"Belum ada yang sejauh mana dampak pandemi pada statistik kanker. Tetapi ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa kita sudah melihat keterlambatan dalam diagnosis dan pengobatan," kata Sung.

Laporan baru tersebut, memperkirakan bahwa beban kanker global diproyeksikan mencapai 28,4 juta kasus pada tahun 2040, yang menandai kenaikan hingga 47 persen dari tahun lalu.

Dalam dua dekade terakhir, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah orang yang didiagnosis dengan kanker meningkat dari sekitar 10 juta pada tahun 2000 menjadi 19,3 juta pada tahun 2020.

WHO mencatat, sejauh ini, sekitar 1 dari 5 orang di seluruh dunia mengembangkan penyakit kanker selama hidup mereka.

"Beban kejadian kanker dan kematian berkembang pesat di seluruh dunia, dan mencerminkan penuaan dan pertumbuhan populasi, serta perubahan dalam prevalensi dan distribusi faktor risiko utama kanker, beberapa di antaranya terkait dengan perkembangan sosial ekonomi," Freddie Bray, penulis senior laporan dan kepala bagian pengawasan kanker di Badan Internasional untuk Penelitian Kanker.

Bray mengatakan integrasi yang disesuaikan ke dalam perencanaan kesehatan dapat berfungsi untuk mengurangi beban kanker global.

Selain itu, dapat mempersempit ketidakadilan kanker yang terbukti antara negara-negara transisi dan transisi yang diamati hingga saat ini.

(*)

Baca Juga: Ternyata Ampuh Cegah Kanker Payudara, Begini Resep Jamu Temulawak yang Bisa Kamu Coba di Rumah

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : CNN, Kompas

Baca Lainnya