Jangan Lagi Kalap! Begini Cara Mudah Atu Keuangan agar Tak Tergoda dengan Promo Bombastis Belanja Online

Jumat, 08 Oktober 2021 | 07:45
Photo by Anna Shvets from Pexels

Ilustrasi belanja online.

GridHype.ID - Meski memudahkan pelanggan namun dalam beberapa kasus sistem cash on delivery (COD) justru memberi dampak pihak lain.

Seperti yang belakangan ini viral di media sosial.

Tersebar potongan video yang menunjukkan beberapa kasus para pelanggan yang kecewa dengan barang pesanannya lalu melampiaskannya ke kurir.

Kasus tersebut merupakan salah satu pengaruh dari makin maraknya masyarakat yang berbelanja online.

Terutama sejak pandemi, dan kita dianjurkan berkegiatan dari rumah.

Nah, selain lebih praktis, belanja online juga menyenangkan karena biasanya ada banyak promo.

Meski begitu, agar kasus di atas tak terulang, sebagai pembeli kita harus lebih cermat dan waspada.

Selain agar tak terjadi kesalahan pemesanan, juga menghindari kita jadi korban penipuan.

Baca Juga: Lama Tak Muncul, Pendangdut Anisa Bahar Murka, Sebut Dirinya Korban Penipuan Setelah Belanja Online : Hati-hati ya Guys

Maklum saja, tren belanja online juga sering dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan.

Menurut Firman Kurniawan, pemerhati masalah digital dan komunikasi, pada dasarnya berbelanja atau bertransaksi adalah soal kepercayaan.

Dalam transaksi konvensional (offline) kepercayaan terbentuk ketika pedagang dan konsumen bertemu dan melihat kondisi barang yang akan dibeli.

Sedangkan dalam transaksi online yang relatif lebih cepat, proses tersebut hilang. Sehingga untuk membentuk kepercayaan itu, dalam hal ini agar tetap menarik hati konsumen, pedagang menggantinya dengan berbagai promo menarik seperti cashback, potongan harga, hadiah, dan lainnya.

“Tipsnya adalah hati-hati dengan berbagai promo itu, jangan semata-mata tertarik pada hadiah dan harga murahnya. Intinya, di mana kita ada peluang untuk terhibur atau tertarik, di situ bisa jadi pintu masuk penipuan. Nah itu, (kita) harus wasapada,” kata Firman yang dikutip dari NOVA.

Berbelanja di Marketplace

Memang tak bisa dimungkiri, beberapa kasus penipuan kerap terjadi dan menimpa konsumen yang berbelanja online.

Itu sebabnya, agar terhindar dari penipuan, Firman menyarankan kita berbelanja online di marketplace ketimbang toko online yang ada di media sosial, seperti Facebook dan Instagram. Terutama jika tokonya tak jelas.

Nah, marketplace dinilai lebih sistematis karena memiliki proses seleksi yang cukup ketat untuk kita yang akan berdagang.

Baca Juga: Lempar Batu Sembunyi Tangan, Usai Maki-maki Kurir hingga Viral, Pelaku Justru Salahkan Sikap Warganet

“Kemudian juga sebagai penengah, marketplace ini kan, ketika transaksi sudah beres, baru pembayaran diselesaikan. Nah, ini adalah mekanisme yang sebetulnya membangun kepercayaan yang tidak bisa dilakukan ketika tatap muka,” kata Firman.

Saat ini marketplace sudah dilengkapi dengan fitur chat, yang memungkinkan pembeli dapat mengobrol langsung dengan penjual.

Konsumen juga bisa merasa lebih aman dengan adanya testimoni yang dimuat, serta sistem rating.

Makin bagus rating dan testimoni dari toko itu, biasanya memang makin dipercaya dan kredibel.

Kendati begitu, bukan berarti kita enggak boleh belanja online di media sosial ya.

Namun perlu diketahui, di media sosial ini enggak ada sistem pengamanan berlapis kayak marketplace. Itu sebabnya, dibutuhkan kehati-hatian saat berbelanja di toko online yang ada di media sosial.

Misalnya memilih akun terpercaya atau bahkan sudah centang biru (sudah diverifikasi Instagram).

“Lihat juga sudah berapa lama media sosial ini digunakan pemiliknya? Itu salah satu indikator, karena mereka yang sudah lama memiliki media sosial, kemudian dipakai untuk berjualan cenderung berhati-hati. Jadi bukan yang habis dapat bayaran dari konsumen, terus menghilang dan ganti akun,” ingat Firman.

Menurut Firman, penjual yang kerap kali gonta ganti akun itu patut dicurigai. Lalu, kita coba baca juga testimoni dari orang lain, bagaimana komentar mereka saat membeli produk pada toko yang ada di media sosial itu.

Apakah cukup aman dan cukup bisa dipercaya? Tapi ingat juga, testimoni di media sosial pun juga bisa dipalsukan.

(*)

Baca Juga: Heboh Emak-emak Lontarkan Makian kepada Kurir yang Antar Barang Belanjaan, Yuk Pahami Sistem COD Agar Kamu Tak Salah Paham!

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : NOVA

Baca Lainnya