Hati-hati! Oversharing di Sosial Media Bisa Datangkan Bahaya Besar Bagi Hidupmu

Jumat, 01 Oktober 2021 | 19:15
pexels.com

ilustrasi whatsapp

GridHype.id- Saat ini masyarakat akan nya tidak bisa lepas dari media sosial.

Penggunaan media sosial dianggap mampu memberikan beragam manfaat.

Media sosial juga menyajikan beragam informasi menarik yang bisa kita ketahui.

Meski demikian ternyata menggunakan media sosial tidak boleh terlalu berlebihan.

Banyak orang yang selalu membagikan cerita mereka melalui media sosial.

Bahkan hal tersebut terkadang menuai reaksi para pengikutnya.

Tak jarang mereka menimbulkan pro dan kontra atas apa yang dibagikan.

Hal ini menjadi perhatian khusus bagi kita semua.

Terlalu berlebihan membagikan kehidupan sehari-hari atau oversharing dapat membahayakan diri sendiri.

Baca Juga: Suguhkan Fitur yang Lebih Keren dari WhatsApp Resmi, Yuk Kenali WA GB yang Jadi Incaran Pengguna Sosmed

Dilansir dari nova.id, oversharing diartikan sebagai perilaku terlalu banyak memberikan informasi detil yang tidak pantas tentang kehidupan pribadi diri sendiri atau orang lain.

Di Indonesia, oversharing biasanya berujung pada sebuah keviralan.

Saat sudah viral, data dan informasi pribadi milik pengguna media sosial biasanya akan mudah diketahui oleh orang lain.

Jika dibiarkan terlalu menyebar luas, hal ini tentu akan membahayakan.

Bahaya akan mengintai ketika hacker sudah melihat peluang data dari seseorang yang oversharing.

Penggunaan media sosial yang oversharing, biasanya menjadi sasaran empuk para hacker.

Para hacker dengan mudah membuat gambaran tentang target dan kemudian menentukan metode serangan digital yang akan mereka lakukan.

Perlu diketahui bahwa hacker juga bisa mengetahui informasi dari pemilik akun meskipun mereka tidak membagikan yang secara publik.

Hal tersebut bisa diperoleh dengan menelusuri dan mengidentifikasi target lewat orang sekitarnya.

Baca Juga: Memori HP Sering Penuh karena WhatsApp? Begini Cara Menghematnya, Enggak Bikin Kesel Lagi Deh

Lebih parahnya lagi, hacker bisa meniru identitas mereka untuk menipu target.

Metode yang biasa dipakai disebut dengan rekayasa sosial atau manipulasi psikologi.

Hal ini terjadi saat hacker menduplikasi identitas orang terdekat dan melakukan penipuan.

Penipuan bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan meminta bantuan berupa kiriman uang.

Kamu tentu tidak ingin menanggung risiko tersebut, bukan?

Untuk mengurangi risiko tersebut, ada baiknya kamu juga mengurangi kadar informasi yang dibagikan ke publik.

Jangan sampai kamu menjadi salah satu orang yang oversharing di media sosial.

Baca Juga: Heboh Soal Forum Gosip yang Jatuhkan Banyak Tokoh, Ahli Beberkan Asal-usul Warganet Suka Bergosip

(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : Nova.id

Baca Lainnya