GridHype.ID - Komedian Tukul Arwana bagikan kabar mengejutkan terkait kondisinya terkini.
Pasalnya, sang komedian tengah mengalami pendaraha di otak.
Kabar mengejutkan ini disampaikan oleh anak sulungnya.
Dikutip dari GridFame.ID, AKP Ega Prayudi sebagai anak sulung dari Tukul memohon doa untuk kesehatan sang ayah.
Pelawak sekaligus presenter Tukul Arwana dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON), Cawang, Jakarta Timur.
Tukul Arwana saat ini tengah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Lalu, bagaimana kondisinya terkini?
“Betul. Beliau saat ini masih dalam perawatan dokter. Mohon doanya ya mas,” ucal AKP Ega saat dihubungi wartawan, Kamis (23/9/2021).
Saat ditanya lebih lanjut, Ega Prayudi menyampaikan bahwa dirinya sedang dalam perjalanan menuju ke rumah sakit.
Ega belum bisa memberikan keterangan secara mendalam. Ia hanya minta doa untuk kesembuhan sang ayah.
Adapun Ega Prayudi adalah anak tertua Tukul Arwana.
Sementara kolom komentar Instagram Tukul langsung ramai dengan doa dan harapan warganet untuk kesembuhan sang pelawak.
Hingga kini penyebab pendarahan otak yang dialami Tukul Arwana masih belum diketahui penyebabnya secara klinis.
Lebih lanjut mengenai masalah penyebab pendarahan otak ini simak penjelasannya.
Kendati demikian, seperti yang dikutip dari Kompas.com, ada beberapa penyebab umum terjadinya pendarahan otak, antara lain sebagai berikut.
Cedera adalah penyebab paling umum dari pendarahan di otak bagi mereka yang berusia di bawah 50 tahun.
2. Tekanan darah tinggi
Kondisi kronisini dalam jangka waktu yang lama dapat melemahkan dinding pembuluh darah.
1. Trauma kepala
Tekanan darah tinggi yang tidak diobati adalah penyebab utama pendarahan otak.
3. Aneurisma
Kondisi aneurisma adalah melemahnya dinding pembuluh darah yang membengkak.
Itu bisa pecah dan menyebabkan pendarahan otak, sehingga dapat menyebabkan stroke.
4. Kelainan pembuluh darah
Kondisi ini disebut Arteriovenous malformations, yakni kelemahan pembuluh darah di dalam dan di sekitar otak, yang mungkin muncul saat lahir dan didiagnosis hanya jika gejalanya berkembang.
5. Gangguan darah atau pendarahan
Hemofilia dan anemia sel sabit dapat menyebabkan penurunan kadar trombosit dan pembekuan darah. Pengencer darah juga merupakan faktor risiko.
(*)