Netizen Seantero Negeri Salah Besar! Bukan Pedofilia, Saipul Jamil Ternyata Alami Hal ini, Pakar Psikologi Forensik Ungkap Fakta Sebenarnya

Rabu, 08 September 2021 | 12:15
Twitter @mazzini_gsp

Kemunculan Saipul Jamil di televisi banjir hujatan.

GridHype.ID - Sosok pedangdut Saipul Jamil belakangan ini tengah menjadi buah bibir netizen seantero negeri.

Pasalnya, netizen merasa kecewa dengan tindakan Saipul Jamil yang langsung muncul di televisi setelah bebas dari penjara.

Seperti yang diketahui, Saipul Jamil bebas pada Kamis (2/9/2021) setelah menjalani lima tahun hukuman penjaraatas kasus asusila dan penyuapan.

Kemunculan mantan suami Dewi Perssik di panggung hiburan ini pun menuai kritikan pedas dari banyak pihak.

Melansir Sosok.ID, tak sedikit pula yang memberi label Saipul Jamil sebagai pedofilia.

Namun ternyata label pedofilia yang disematkan pada sosok Saipul Jamil tersebut dibantah oleh salah satu pakar Psikologi Forensik (Psifor) ini.

Reza Indragiri Amriel, Pakar Psifor tersebut menilai aneh bahwa Saipul Jamil dibenci banyak orang hingga diboikot penampilannya.

Hal itu tak lain lantaran label yang disematkan pada Saipul Jamil sebagai pedofilia.

Baca Juga: Buntut Segala Kontroversi Saipul Jamil Jadi Bintang Tamu, Trans TV Pilih Minta Maaf

"Karena korban SJ, saat kejadian, berumur di bawah delapan belas tahun. Artinya, mengacu UU Perlindungan Anak, si korban memang masih berusia anak-anak. Tapi karena si korban sudah melewati usia pubertas, maka SJ tidak bisa dikategori sebagai pedofilia," papar Reza dikutip dari Wartakotalive.com, Minggu (5/9/2021).

Pedofilia, kata Reza, merupakan sebutan khusus bagi orang yang punya ketertarikan seksual utamanya atau semata-mata pada anak-anak berusia prapubertas.

"Sebutan yang lebih tepat bagi SJ adalah ephebophilia. Tapi itu pun perlu dicek apakah SJ memang punya berahi yang eksklusif tertuju pada anak-anak pascapubertas," ujar Reza.

"Ephebophilia sendiri bukan kelainan, sebagaimana pedofilia. Ketertarikan seksual orang dewasa pada orang-orang berumur pascapubertas dan pradewasa sesungguhnya biasa saja," tambah Reza.

Toh kata Reza, mereka yang berada antara usia pascapubertas dan pradewasa pada umumnya juga sudah punya minat seksual.

"Walau begitu, jangan diartikan bahwa saya mendukung seks dengan mereka yang berada pada rentang usia tersebut. Seks terbenarkan hanya dalam relasi perkawinan, titik," katanya.

"Kembali ke SJ. Berulang kali dia dikabarkan dekat dengan wanita dewasa. Berarti kontak seksual SJ dengan korbannya sepertinya juga tak bisa disebut sebagai ephebophilia," katanya.

Karena Saipul Jamil dan korbannya berjenis kelamin sama, menurut Reza, maka ia bisa jadi seorang homoseksual.

Baca Juga: TEGAS! Arie Kriting Tolak Tawaran Stasiun TV yang Beri Saipul Jamil Panggung

"Lebih spesifik lagi, homoseksual fakultatif. Yaitu, mungkin karena tak ada partner yang sah, maka 'tak ada rotan akar pun jadi'," katanya.

Dengan koreksi sedemikian rupa, kata Reza, maka mereka yang memusuhinya karena Saipul Jamil adalah pelaku kejahatan pedofilia, tampaknya keliru paham.

"Semestinya mereka membenci SJ karena SJ adalah pelaku kejahatan seksual terhadap anak atau tanpa embel-embel pedofilia, dan perbuatan jahatnya itu berupa homoseksual fakultatif," kata Reza.

Sebagai informasi, mengutip Kompas.com,Saipul Jamil ditetapkan sebagai tersangka kasus asusila pada 2016 silam.

Hal ini berawal dari pelaporan korban, DS keorang tuanya atas kejadian yang menimpanya.

Mereka kemudian datang ke kantor polisi untuk melaporkan perlakuan Saipul.

Dalam pemeriksaan, pernyataan Saipul dengan DS sesuai. Saipul mengakui telah melakukan pelecehan seksual kepada DS.

Sementara itu, DS yang menjalani visum masih mengalami trauma.

Baca Juga: Bak Jilat Ludah Sendiri, Inul Daratista Akhirnya Ungkap Penyesalan Usai Sebelumnya Mati-matian Pasang Badan Bela Saipul Jamil

(*)

Tag

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber Kompas.com, Sosok.id